BOJONEGORO – Duka mendalam setelah wafatnya KH Maimun Zubair masih terasa di tengah masyarakat. Warga NU di Bojonegoro pun turut sedih saat kiai kharismatin itu menghadap Allah di Makkah.
PCNU Bojonegoro pun menggelar doa bersama dan khotmil Alquran di aula kantor PCNU lantai dua, Rabu (14/08/2019). Para perwakilan dari MWC NU se Bojonegoro pun datang. Mereka hanyut dalam lantunan bacaan ayat suci Alquran.
Wakil Sekretaris PCNU Bojonegoro Ahmad Taufiq mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk hormat terhadap Mbah Moen. Selain itu, warga NU juga berharap berkah dari Kiai Maimun Zubair.
“Kami ini kan santri. Jadi, hormat kepada kiai dan ngalap berkah pada kiai,” ujar pria yang juga dosen Universitas Bojonegoro itu.
Taufiq menuturkan, dalam kegiatan ini dipimpin oleh Kiai Hambali Mudrik, Wakil Rois Syuriah PCNU Bojonegoro.
Selain khotmil Alquran dan doa bersama untuk Kiai Maimun Zubair juga dilakukan silaturahmi berasama MWC dan PCNU setempat.
Menurut Taufiq, banyak pelajaran yang dapat diambil dari Mbah Moen. Baginya, Mbah Moen adalah punjernya Nusantara. Kiai yang selalu mendampaikan dan cinta NKRI.
“Dalam setiap tausiahnya pasti membuat kita adem,” tutur dia.
Seperti yang disampaikan banyak ulama, kata Taufiq, Mbah Moen adalah sosok yang selalu mengajak warga NU menjaga NKRI. Bagi Mbah Moen, persatuan umat itu sungguh berharga. Ketimbang umat tercerai berai. (*)
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan