Tulungagung — Dalam rangkaian pembukaan Journo Fest Volume 2, mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester dua UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung menggelar workshop bertema “Fotografi & Videografi dalam Ekonomi Kreatif”. Kegiatan berlangsung pada Selasa, 1 Juli 2025, bertempat di Laboratorium Broadcasting Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah.
Workshop ini menjadi salah satu bentuk aktualisasi pembelajaran dari mata kuliah Dasar-Dasar Jurnalistik, sekaligus memberikan ruang praktik langsung bagi mahasiswa untuk memahami keterkaitan antara dunia media, seni visual, dan pengembangan ekonomi kreatif di era digital.
Hadir sebagai pemateri utama, Vira Whidia Wati dari Zona Imaji Tulungagung, yang dikenal aktif sebagai praktisi di bidang fotografi komersial dan produksi konten visual. Dalam penyampaian materinya, Vira menjelaskan pentingnya penguasaan teknik visual tidak hanya sebagai bentuk ekspresi artistik, tetapi juga sebagai strategi komunikasi pemasaran yang sangat efektif, terutama di kalangan pelaku UMKM dan industri kreatif lokal.
“Kita hidup di zaman visual. Konsumen tertarik pada produk yang ditampilkan secara menarik, estetik, dan punya cerita. Fotografi dan videografi adalah alat komunikasi yang kuat untuk menciptakan narasi visual produk,” ungkap Vira saat menjelaskan materi di hadapan peserta.
Lebih jauh, Vira juga memperkenalkan teknik dasar seperti pengaturan komposisi, pencahayaan, hingga cara membangun mood dalam pengambilan gambar. Ia juga menekankan pentingnya memahami audiens dalam setiap produksi konten visual, termasuk tren yang sedang berkembang di media sosial.
“Tidak cukup hanya bisa memotret. Mahasiswa juga harus peka terhadap tren, tahu kapan dan bagaimana mempublikasikan karya agar sampai pada audiens yang tepat. Di sinilah kreativitas kalian diuji,” lanjutnya.
Kegiatan yang dimulai pukul 07.30 WIB ini dipandu oleh moderator Taufiq Rangga, mahasiswa KPI yang juga aktif dalam kegiatan penyiaran dan media kampus. Ia mengarahkan jalannya diskusi agar lebih interaktif, termasuk membuka sesi tanya jawab yang dimanfaatkan oleh peserta untuk menggali lebih dalam tentang peluang kerja di bidang konten kreatif.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa peserta tampak antusias menanyakan hal-hal teknis maupun pengalaman Vira selama menjadi kreator visual. Beberapa pertanyaan yang muncul antara lain tentang jenis kamera yang cocok untuk pemula, tips membangun portofolio, hingga bagaimana memulai jasa foto dan video secara mandiri.
“Melalui workshop ini, saya jadi lebih yakin untuk menjadikan kemampuan fotografi sebagai bagian dari profesi di masa depan. Ternyata banyak peluang dari sektor ini,” ujar Salsabila, salah satu peserta workshop.
Kegiatan ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga aplikatif. Di akhir sesi, peserta diberikan tantangan untuk membuat konten foto branding produk UMKM lokal. Hasil karya mereka dinilai berdasarkan aspek kreativitas, teknik, dan kesesuaian tema. Panitia memberikan apresiasi khusus kepada karya paling kreatif dalam bentuk hadiah simbolis sebagai motivasi.
Workshop ini juga terbuka untuk umum, dengan sistem pendaftaran yang mudah melalui QR Code yang tertera dalam pamflet resmi acara. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan akademik mahasiswa tidak hanya terbatas untuk civitas kampus, tetapi juga menyasar masyarakat yang tertarik dengan dunia media dan ekonomi kreatif.
Koordinator mata kuliah Dasar Jurnalistik, Amrullah Ali Moebin, S.Pd.I., M.I.Kom., yang juga menjadi penanggung jawab kegiatan Journo Fest, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme peserta.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya paham teori jurnalistik, tetapi juga bisa mengaplikasikan keterampilan jurnalistik visual di dunia nyata. Workshop ini menjadi langkah awal yang konkret untuk itu,” ujar Amrullah.
Reporter : Rio
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan