Wednesday, December 4, 2024

KIRIM TULISAN

KIRIM TULISAN

Suluk.id memuat tulisan sesuai dengan semangat yang diusung oleh Suluk.id. Yakni tentang keislaman yang bertemakan Islam ramah serta toleran. Disesuaikan dengan rubrik yang ada. Dengan bahasa yang santai dan dipahami.

  • Jumlah karakter artikel antara 500 hingga 900 kata, diketik dengan rapi sesuai EYD dalam program Microsoft Words. Kami menyarankan agar jumlah baris per paragraf tidak lebih dari 5 atau 6 baris. Disarankan untuk mencantumkan sumber yang jelas di dalam tulisan.
  • Pengiriman artikel harus disertai dengan foto penulis dan biodata singkat, yang terdiri dari nama, institusi, pekerjaan, dan minat/kajian penulis (Jika belum pernah mengirimkan tulisan sebelumnya). Sertakan juga alamat sekarang, no telfon,
  • Sertakan juga akun media sosial, seperti Facebook, twitter dan Instagram (jika ada).
  • Artikel merupakan tulisan sendiri, bukan hasil penyuntingan, penerjemahan, atau penduplikatan karya orang lain.
  • Setiap tulisan yang masuk sepenuhnya menjadi hak redaksi untuk mengedit dan memutuskan apakah suatu tulisan layak dimuat ataupun tidak.
  • Artikel bisa dikirim melalui surel: redaksi@suluk.id dengan subjek: judul tulisan_rubrik yang dituju.
  • Ingat, sebelum dikirim ke email redaksi, harap terlebih dahulu membaca ulang artikel dan memeriksa ejaan dengan benar. Redaksi hanya mau mereview tulisan yang telah dinyatakan sebagai ‘tulisan terbaik’ oleh penulisnya sendiri.

Kami menerima kiriman tulisan dari pembaca untuk beberapa rubrik, di antaranya:

KEKABAR : Tentang berita atau peristiwa yang terjadi di sekitar anda khususnya tentang kabar keagamaan.

NGILMU : Membahas tentang keilmuan islam. Bisa tentang fiqih hingga wacana studi Islam lainnya. Boleh juga tentang resensi sebuah buku.

PITUTUR : Memantik tentang hikmah ajaran Islam yang mendamaikan. Cerita sufi ataupun cerita hikayat lainnya.

PEPANGGEN : Tempat yang menyejukkan. Seperti pesantren, makam auliya’ hingga lokasi khas nongkrong para santri.

PANUTAN : Tentang kisah seorang kiai ataupun ibu nyai. Begitu juga tentang kisah santri sukses yang bisa memberikan inspirasi.