Suluk.ID
Tuesday, October 14, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Agar Tidak Gagal Paham, Pahami Hadits Dengan Konteksnya

by Redaksi
November 6, 2023
in Ngilmu
Agar Tidak Gagal Paham, Pahami Hadits Dengan Konteksnya

Agar Tidak Gagal Paham, Pahami Hadits Dengan Konteksnya

Share on Facebook

Suluk.id – Abad modern saat ini banyak yang membenci islam secara terang-terangan, dengan banyak cara mereka lakukan supaya generasi muda semakin jauh dengan agama islam. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan membuat statemen bahwa tidak adanya hubungan antara ilmu sains dengan ilmu agama. Padahal semua keilmuan di dunia tidak pernah lepas hubungan dengan al-Qur’an dan Hadis, salah satu ilmu geografi dengan hadis Nabi Muhammad SAW.

Benar nyatanya jika geografi dan hadis merupakan kajian ilmu yang nampak sangat berbeda. Termasuk dalam ushul keilmuannya, yang satu mengkaji secara saintifik sedangkan satunya merupakan kajian keagamaan. Akan tetapi kita juga tidak boleh mengesampingkan hubungan geografi dengan hadis, karena keterkaitannya dapat dilihat untuk memahami sebuah hadis yang hanya dapat dipahami secara tekstual.

Secara etimologi geografi diambil dari bahasa Yunani yaitu geo= bumi, graphien = gambar/ lukisan. Geografi pada tingkatkan terminologi adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji segala fenomena yang ada di permukaan bumi, seperti penduduk, flora, fauna, batuan, iklim, tanah, air, dan interaksi yang terjadi antara fenomena-fenomena tersebut (Nugroho 2023). Sedangkan Hadis berasal dari bahasa Arab yang berarti baru, kabar atau berita. Dilihat dari kamus istilah yakni segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. baik berupa perkataan, perbuatan, persetujuan, atau sifat (Neir 2021) 

Dalam memaknai hadits ada dua cara yang dapat dilakukan dengan secara tekstual dan kontekstual. Tekstual bersifat teks, jadi memahami isi hadis berdasarkan pada arti secara bahasa. Sedangkan memaknai secara kontekstual, kita dapat melakukan nya dengan cara mengetahui terlebih dahulu lokasi pertama disampaikan nya hadits oleh Nabi Muhammad SAW (Usman 2017).

Berikut contoh hadis yang harus dipahami juga dari segi geografisnya. Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim

غنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَتَيْتُمُ الغَائِطَ فَلاَ تَسْتَقْبِلُوا القِبْلَةَ، وَلاَ تَسْتَدْبِرُوهَا وَلَكِنْ شَرِّقُوا أَوْ غَرِّبُوا. [رواه البخاري ومسلم]

Diriwayatkan dari Abu Ayyub al-Ansari bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila kalian buang hajat, janganlah menghadap atau membelakangi kiblat. Namun menghadaplah ke timur atau ke barat.” [HR. al-Bukhari dan Muslim].

Hadis diatas dapat dipahami secara tekstual, namun perlu juga memahami nya dengan konteks lokasinya. Pada kalimat “Apabila kalian buang hajat, janganlah menghadap atau membelakangi kiblat”. Tentu sudah jelas dan dapat mudah diterima Tetapi pada kalimat “Namun menghadaplah ke timur atau ke barat.” menjadikan hadis ini tidak bisa hanya diartikan secara tekstual. Jika kalimat kedua diterima begitu saja, maka penduduk Indonesia atau negara di sebelah timur atau barat Ka’bah akan tetap menghadap atau menghalangi Ka’bah. 

Setelah ditelusuri asbabul wurud (peristiwa yang melatarbelakangi munculnya hadis), pada saat itu Nabi berada di Madinah yang terletak di sebelah utara ka’bah. Maka dari itu nabi memerintahkan untuk menghadap timur atau ke barat. Karena posisi tersebut tidak akan pernah menghadap atau membelakangi ka’bah. Itulah kenapa asbabul wurud yang mengkaji lebih dalam mengenai konteks penting dilihat, salah satunya yakni letak geografis. 

Dengan demikian, dalam memahami hadis tidak bisa dipahami secara tekstual saja, karena dan akan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. Maka diharuskan untuk memahaminya pula secara kontekstual, dan salah satu metodenya dengan melihat hadis tersebut dari segi geografisnya terlebih dahulu. Wallahu A’lam.

Penulis : Wafa Satria Kamil
Editor : Muchamad Rudi C

Redaksi
Redaksi

Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan

Tags: Hadits
Previous Post

Muhadditsin Gold Festival 2023 : Lomba dan Seminar Nasional Eksplorasi Literasi dan Kitab Turats

Next Post

Ketua Lakpesdam PBNU, Hasanudin Ali Konsolidasi dengan Lakpesdam PCNU di Jawa Timur

Related Posts

Sholawat Ngelik: Akulturasi Agama dan Budaya di Mlangi yang Lestari Hingga Kini

Sholawat Ngelik: Akulturasi Agama dan Budaya di Mlangi yang Lestari Hingga Kini

by Laila Rohmatul Izzah
September 30, 2025
0

Bulan maulid merupakan salah satu bulan besar bagi umat Islam. Bulan di mana datang seseorang yang kelahirannya mampu memadamkan api...

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

by Muchamad Rudi C
October 7, 2025
0

Ada-ada saja memang pertanyaannya. Memang terlihat sepele, tapi menjadi bahan diskusi menarik bahkan sampai serius. Pertanyaan itu muncul ketika saya...

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

by Muchamad Rudi C
September 3, 2025
0

Kepedulian masyarakat kepada negara hingga sampai golongan akar rumput. Terbukti dengan salah satunya obrolan tentang wacana demonstrasi bulan Agustus 2025...

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

by Abdur Rohman Assidiis
August 19, 2025
0

Suluk.id, Akhir-akhir ini, dunia jagat maya sedang digencarkan oleh wacana perbincangan filsafat. Hal ini dipicu oleh salah satu sosok yang...

Next Post
Ketua Lakpesdam PBNU, Hasanudin Ali Konsolidasi dengan Lakpesdam PCNU di Jawa Timur

Ketua Lakpesdam PBNU, Hasanudin Ali Konsolidasi dengan Lakpesdam PCNU di Jawa Timur

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

October 14, 2025
Bupati Nganjuk Hadiri Lomba Baca Puisi SD: “Semangat Tak Bisa Dibeli!”

Bupati Nganjuk Hadiri Lomba Baca Puisi SD: “Semangat Tak Bisa Dibeli!”

October 12, 2025
Gelar Workshop Santri Melek Digital, Cetak Konten Kreator

Gelar Workshop Santri Melek Digital, Cetak Konten Kreator

October 11, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025