Suluk.id – Pembelajaran Bahasa Arab selalu menarik untuk menjadi objek riset di dunia akademik, seperti yang dilakukan Chobir Sirad, dotktor studi Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Pria yang baru selesai melakukan sidang terbuka ujian doktor pada Kamis, 16 Juni 2022 ini membuat disertasi dengan judul Pembelajaran Bahasa Arab dalam Pesantren Keturunan Arab (Studi Fenomenologi di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah Raci Bangil Pasuruan Jawa Timur).
Dia menjelaskan Pondok Pesantren Darullughoh Wadda’wah itu salah satu pesantren di Jawa Timur yang menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa wajib yang digunakan oleh para santri dalam komunikasi sehari-hari.
“Di pondok ini seluruh peserta didik mendapat pelajaran bahasa Arab dengan harapan kelak output-nya memiliki kemahiran berbahasa secara totalitas serta menjadikannya sebagai tool untuk mengupas keilmuan yang bersumber dari teks Arab,” kata dia.
Pria yang juga dosen di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung ini menuturkan, pelajaran bahasa arab di ruang kelas memiliki beragam karakteristik gaya pengajarannya yang berbeda dari sejumlah lembaga pembelajaran bahasa Arab yang ada di Indonesia sehingga menjadikan lokus penelitian ini menarik untuk dikaji lebih dalam.
Dia menjabarkan fokus penelitian dalam penulisan penelitian ini pertama, bagaimana model pembelajaran bahasa Arab, lalu tentang kurikulum pembelajaran bahasa Arab?. Terakhir tentang bagaimana prinsip-prinsip dan domain pembelajaran bahasa Arab.
“Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan metode analisis interaktif dari miles dan huberman yang terdiri dari tiga komponen yakni kondensasi data, penyajian data dan verifikasi atau kesimpulan,” tutur dia.
Menurut Sirad, hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran bahasa Arab di Pesantren Dalwa menggunakan humanistic approach yang diimplementasikan dalam beberapa metode yang bervariasi, serta strategi pembelajaran yang komprehensif pada aktivitas berbicara, mendengar, membaca, menulis, serta gramatikanya agar peserta didik terlibat aktif, baik secara fisik maupun psikis. Lingkungan bahasa di pesantren ini cukup memadai, serta tingkatan pembelajaran yang lengkap dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
“Pada aspel kurikulumnya menekankan aktivitas muhadasah dalam menghafal dan memahami mufrodat, kemudian qawaid untuk membaca kitab. Materi pembelajaran Bahasa Arab di Pesantren ini bersumber dari kitab turats ala pesantren tradisional, ditambah beberapa kitab karya pendiri dan para dewan guru di pesantren tersebut yang diajarkan dengan corak tradisional pula. Problematika pembelajaran bahasa Arab yang dihadapi antara lain adalah motivasi dan minat siswa, perbedaan karakteristik individu, ketersediaan sarana dan prasarana,” terang dia.
Sedangkan, prinsip-prinsip dan domain pembelajaran Bahasa Arab di pesantren ini adalah dengan menjalankan prinsip totalitas pengembangan bahasa Arab baik kepada guru, santri, lembaga, serta pihak luar yang ingin belajar bahasa Arab. Domain pembelajarannya meliputi pengembangan taraf kognitif, afektif, serta psikomotorik dalam setiap aspek pembelajaran bahasa Arab. (*)
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan