Suluk.ID
Friday, October 17, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Haji Ramah Lansia Barometer Layanan Haji Internasional

by Redaksi
July 5, 2024
in Ngilmu
Apresiasi Terhadap Perbaikan Penyelenggaraan Haji 2024

Rektor UIN SATU Tulungagung Prof. Dr. Abd. Aziz, M.Pd.I

Share on Facebook

Istilah haji ramah lansia bagi saya bukan lagi tagline semata, melainkan sudah sepantasnya menjadi konsep dasar layanan haji masa depan. Mengapa demikian, karena lambat laun dimungkinkan jamaah haji Indonesia bukan lagi didominasi oleh usia produktif melainkan justru yang mendominasi adalah lansia.

Mari kita petakan sekarang, rerata masyarakat Indonesia secara umum akan mendaftar haji setelah beberapa kebutuhan sandang, pangan dan papannya cukup. Anggap saja disaat sudah mapan yakni di umur 33 tahun. Kemudian di umur tersebut mereka mendaftar haji. Sedangkan mereka akan berangkat 20 hingga 30 kemudian. Estimasi waktu tersebut mereka akan berangkat haji dengan umur 50 atau 60 tahun. Dengan begitu, mereka menjadi bagian dari lansia itu sendiri.

Dengan kondisi demikian, haji ramah lansia sejatinya tidak hanya tagline melainkan sudah harus masuk dalam semua layanan haji mulai transportasi, konsumsi dan akomodasi sebab kelak mayoritas jamaah haji yang berangkat adalah para lansia.

Menjadikan layanan haji ramah lansia sebagai layanan haji sepanjang masa bukan tidak mustahil dilakukan. Apalagi, Arab Saudi perlahan juga telah memberikan ruang-ruang khusus untuk para lansia. Apalagi, jika dilihat dari jamaah haji dari luar Indonesia para lansianya juga tidak sedikit.

Haji ramah lansia diakui atau tidak telah menjadi barometer layanan haji di kancah internasional. Hal ini dibuktikan dari berbagai pernyataan para jamaah haji non Indonesia yang melihat kesigapan pelayanan petugas untuk para lansia. Misalnya saat berada di Masjidil Haram, prosesi wukuf di Arafah. Kemudian, adanya Murur di Muzdalifah hingga saat mabit di Mina. Semua petugas menjalankan perannya sebagai pelayanan lansia.

Hal ini membuktikan bahwa lansia menjadi fokus penting untuk menjadi sorotan utama dalam layanan haji. Bisa dimulai dari prosesi manasik, memastikan fiqih haji lansia hingga proses layanan untuk lansia saat di Arab Saudi.

Mari kita melihat apa yang telah dilakukan Kementerian Agama tahun ini untuk para jamaah lansia dan bukan lansia sekalipun. Kementerian membagi empat kategori jemaah haji lansia. Pertama, lansia mandiri. Kedua, lansia dengan penyakit penyerta tapi masih dapat melakukan aktivitas harian secara mandiri. Ketiga, lansia yang memerlukan bantuan orang lain saat beraktivitas harian di luar. Keempat, lansia yang memerlukan bantuan orang lain saat beraktivitas di dalam maupun luar kamar.

Skema layanan jemaah haji lansia itu, antara lain diawali dengan kebijakan syarat istithaah kesehatan sebelum pelunasan biaya haji. Langkah ini menjadi penting untuk memastikan kondisi jamaah haji terlebih dahulu. Upaya lainnya adalah penyiapan petugas. Secara khusus, dalam struktur Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH), ada bidang layanan lansia dengan sejumlah petugas dengan usia maksimal 45 tahun. Mereka tergabung dalam petugas Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) dan Layanan Disabilitas. Di dalamnya, tercakup unsur dokter dari Rumah Sakit TNI/Polri. Selain lansia, mereka juga melayani jemaah disabilitas.

Kementerian Agama juga terus mendorong agar para KBIHU untuk mewujudkan manasik yang ramah lansia. Secara tertulis, hal ini tertuang dalam Komitmen Pelayanan KBIHU dalam Pelaksanaan Haji Ramah Lansia Tahun 1445 H/2024 M yang dibacakan bersama oleh FK KBIHU pada 29 April 2024.

Proses pengkloteran pun sudah dilakukan dengan semangat memprioritaskan lansia. Kloter disusun dengan mempertimbangkan komposisi jemaah lansia dan non lansia. Pengaturan juga dilakukan hingga tempat duduk di pesawat saat penyusunan manifest penerbangan. Lansia diprioritaskan duduk di seat kelas bisnis dan atau di dekat pintu untuk memudahkan evakuasi. Bahkan, SOP untuk siapa yang akan turun dan naik bus juga telah diatur agar peduli pada lansia.

Langkah berikutnya dalam semangat ramah lansia adalah meminimalisir acara seremoni sebelum pemberangkatan. Kementerian Agama telah menerbitkan Surat Edaran Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Nomor 1 tahun 2024 tentang Mekanisme Pemberangkatan dan Kedatangan. Edaran yang terbit pada 15 Maret 2024 ini ditujukan kepada para Kepala Bidang PHU, Kepala Kankemenag Kab/Kota, dan Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi di seluruh Indonesia, serta Ketua PPIH Arab Saudi. Surat Edaran ini memuat ketentuan mengenai seremoni keberangkatan dan kedatangan, penerimaan dan keberangkatan.

Layanan di Asrama Haji juga sepenuhnya untuk lansia. Begitu juga saat di Arab Saudi mulai dari layanan transportasi, hotel hingga konsumsi semua memberikan perhatian pada lansia.

Salah satu petugas haji dari kampus kami yang turut menjadi bagian dari layanan lansia banyak memberikan data menarik. Seperti misalnya, pendataan jumlah lansia dan terus memantau kondisi lansia terus dilakukan oleh petugas. Hal ini diharapkan para lansia terus terpantau kondisi. Jumlah tenaga medis yang disiapkan untuk para lansia juga terus disiagakan. Termasuk saat proses safari wukuf yang para petugas di dalamnya merawat para para lansia seperti orang tuanya sendiri. Mulai dari menyuapi, memandikan hingga layanan lainnya.

Hal ini menandakan, konsep layanan lansia sejatinya bukan tagline semata namun sudah menjadi ritme kerja layanan haji Indonesia. Tidak berlebihan jika saya harus mengatakan bahwa layanan haji Indonesia yang ramah lansia adalah barometer layanan haji di kancah Internasional. (*)

Oleh: Prof. Abd. Aziz, M.Pd.I

(Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung)

Redaksi
Redaksi

Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan

Tags: hajiHaji 2024KemenagUIN SATUUIN Tulungagung
Previous Post

Jalin Kerja Sama, KPI UIN SATU Tulungagung dan UIN Antasari Banjarmasin Tanda Tangani MoU dan Adakan Seminar Nasional

Next Post

Fatayat Kabupaten Madiun Adakan Mengaji Rutin, Bahas Judi Online Merusak Keluarga

Related Posts

Sholawat Ngelik: Akulturasi Agama dan Budaya di Mlangi yang Lestari Hingga Kini

Sholawat Ngelik: Akulturasi Agama dan Budaya di Mlangi yang Lestari Hingga Kini

by Laila Rohmatul Izzah
September 30, 2025
0

Bulan maulid merupakan salah satu bulan besar bagi umat Islam. Bulan di mana datang seseorang yang kelahirannya mampu memadamkan api...

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

by Muchamad Rudi C
October 7, 2025
0

Ada-ada saja memang pertanyaannya. Memang terlihat sepele, tapi menjadi bahan diskusi menarik bahkan sampai serius. Pertanyaan itu muncul ketika saya...

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

by Muchamad Rudi C
September 3, 2025
0

Kepedulian masyarakat kepada negara hingga sampai golongan akar rumput. Terbukti dengan salah satunya obrolan tentang wacana demonstrasi bulan Agustus 2025...

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

by Abdur Rohman Assidiis
August 19, 2025
0

Suluk.id, Akhir-akhir ini, dunia jagat maya sedang digencarkan oleh wacana perbincangan filsafat. Hal ini dipicu oleh salah satu sosok yang...

Next Post
Fatayat Kabupaten Madiun Adakan Mengaji Rutin, Bahas Judi Online Merusak Keluarga

Fatayat Kabupaten Madiun Adakan Mengaji Rutin, Bahas Judi Online Merusak Keluarga

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

October 14, 2025
Bupati Nganjuk Hadiri Lomba Baca Puisi SD: “Semangat Tak Bisa Dibeli!”

Bupati Nganjuk Hadiri Lomba Baca Puisi SD: “Semangat Tak Bisa Dibeli!”

October 12, 2025
Gelar Workshop Santri Melek Digital, Cetak Konten Kreator

Gelar Workshop Santri Melek Digital, Cetak Konten Kreator

October 11, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025