Suluk.id, Jombang – Jum’at 2 Agustus 2024, sekitar pukul 18.30 WIB jalan menuju Gerbang masuk Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) Tebuireng, Jombang, mulai dipenuhi kendaraan mobil berstiker Nahdlatul Ulama dengan plat dari berbagai daerah. Termasuk ber-plat CC (Corps Consulaire) sebagai kendaraan yang digunakan kedutaan besar negara – negara luar negeri.
Tidak berselang lama, mobil dengan plat dinas pejabat dan orang-orang tersohor di Jawa Timur mulai berdatangan memasuki lokasi pembukaan Konferwil di Lapangan depan kampus B dan C UNHASY. Diantaranya Pengurus PBNU Rais Aam KH. Miftachul Akhyar, Ketua Umum KH. Yahya Cholil Staquf, Sekjend KH. Saifullah Yusuf, Ketua PP Muslimat Khofifah Indar Parawangsa, Plt. Ketua PWNU Jatim KH. Abdul Hakim Mahfudz dan masih banyak lagi. Terlihat orang-orang bergerombol dipinggir jalan menuju venue acara. Dengan senyum sumringah mereka saling menyapa dan menemui teman-teman nya. Termasuk teman lama untuk bernostalgia.
Salah satunya seperti cerita dari Pak Mukani salah satu pengurus wilayah Lembaga Ta’lif wa Nasr (LTN NU) . Beliau bercerita, sebelum pembukaan Konferwil, sempat menerima tamu salah satu pengurus PW LTNNU Jatim, Prof. Dr. M. Noor Harisuddin, S.Ag., S.H., M.Fil guru besar Universitas Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember. Selain bersilaturahmi, Prof. Haris bersama istri mengajak untuk mencicipi makanan Nasi Kikil Kesukaan Gus Dur dekat lokasi Konferwil.
“saya masih mendampingi Prof. MN Harisuddin UIN Jember makan malam di kikil kesukaan Gus Dur di Mojosongo Jombang Kota” terang Pak Mukani.
Warung berlabel Nasi Kikil Kesukaan Gus Dur menjadi salah satu warung nostalgia karena banyak dikunjungi oleh tokoh-tokoh besar di Indonesia. Diantaranya putri Gus Dur Yenny Wahid, pengacara Hotman Paris, dan sejumlah tokoh lain. Namun yang paling berkesan dan menyisakan kenangan, karena pernah menjadi tempat favorit Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Senada dengan cerita Pak Mukani, salah seorang pengunjung Konferwil PWNU Jatim, Ahmad Zaini, menceritakan pengalaman ketidaksengajaannya bertemu dengan Guru Besar Filsafat Islam Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag yang pernah menjabat rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Zen, panggilannya, yang juga alumni UIN SATU Tulungagung prodi Aqidah Filsafat Islam mengungkapkan rasa gembira nya setelah sekian lama tidak berjumpa apalagi berbincang-bincang secara personal.
“Baru pertama kali bisa berbincang-bincang dengan beliau, apalagi ngobrolnya secara dekat seperti itu. Beliau mau masuk ke venue terus saya melihat beliau, langsung saya hampiri untuk bersalaman, kemudian kita ngobrol ngemper begitu aja. Beliau sangat low profile, sederhana, senang guyon tapi tetap menunjukan keilmuan beliau yang luar biasa” ungkapnya.
Moment seperti ini, baik sebagai pengurus atau bukan, menurut Zen, dapat dimanfaatkan untuk lebih dekat dengan para Kyai, Ulama’ atau Masyayikh Nahdlatul Ulama.
“Semoga saya tetap bisa dekat dengan beliau, baik NU secara kultural maupun melalui struktural” ujarnya.
Pelaksanaan Konferwil PWNU Jatim, berlangsung dari Jum’at – Ahad dini hari, tanggal 3 – 5 Agustus 2024. Dengan rincian agenda selepas pembukaan, dilanjutkan sidang pleno I dengan pembahasan tata tertib pada pukul 21.30- 23.30 dan sidang komisi Bahtsul Masail hingga pukul 01.00 WIB.
Hari Sabtu tanggal 2 Agustus, kegiatan dimulai dengan ziarah maqbaroh muassis NU pukul 05.00-06.00. Kemudian melanjutkan dengan sidang pleno II tentang laporan pertanggungjawaban PWNU Jawa Timur pada pukul 08.00-11.30. Pukul 12.30-15.00, pelaksanaan sidang komisi yang meliputi komisi Bahtsul Masail, organisasi, program, rekomendasi, dan tabulasi penghitungan AHWA. Menginjak sore hari, kegiatan dilanjutkan dengan sidang pleno III laporan hasil komisi pada pukul 15.30-17.30. Terakhir sidang pleno IV dimulai pukul 19.00 dengan agenda pemilihan rais dan ketua PWNU Jawa Timur periode 2024-2029. Hingga 23.30 Konferwil ke XVIII NU Jawa Timur ditutup.
Islamic digital activist. Mugi Barokah Manfaat