Suluk.ID
Monday, December 8, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
No Result
View All Result
Home Ngilmu

Menyikapi Banjir Jakarta dengan Fiqih Kebencanaan Menurut NU

Redaksi by Redaksi
January 5, 2020
in Ngilmu
Share on Facebook

Banjir Jakarta telah banyak korban. Tapi, masih saja masyarakat lain sibuk dengan perdebatan. Debat tentang kinerja pemerintah hingga saling olokan. Ada juga yang gembar-gembor tentang tafsir penyebab banjir Jakarta.

Apapun itu, setiap orang punya respon masing-masing tentang banjir di Ibu Kota. Namun, sebaiknya mereka tak banyak berkata melainkan harusnya membantu korban banjir.

Nahdlatul Ulama telah memberikan contoh pada kita semua. Tentang apa yang seharusnya dilakukan saat banjir terjadi. Bukan sibuk komentar tapi lebih banyak melakukan gerakan untuk korban.

Gerakan membantu koran banjir telah dilakukan dengan berbagai macam cara. Memberi bantuan secara finansial hingga membangun posko dan para kader yang terjun ke lapangan. Mereka semua berada di tengah-tengah korban banjir.

Kami yakin seyakin yakinnya. Kader-kader NU tidak akan bertanya tentang apa agama para korban banjir. Mereka rela menolong karena itu adalah tugas kemanusian.

Para kader NU juga tak akan menanyakan afiliasi politik para korban banjir. Entah mereka pendukung Gubernur Anis atau bukan. Kami yakin kader NU akan tetap menolong para korban banjir. Sebab, para sesepuh NU telah memberikan pesan jika mereka tidak saudaramu seiman maka mereka adalah saudara kemanusian.

Menyikapi kebencanaan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU (LPBI NU) PWNU Jawa Timur telah memaparkan fikih kebencanaan dalam prespektif NU.

Fikih Kebencanaan ini telah dibahas dalam forum bahtsul masail pada 12-13 Januari 2019 di Ponpes Al-Falah Geger Madiun. Para mushahhihnya adalah KH. Arsyad Bushoiri, KH. Romadlon Khotib, M.H.I., dan KH. Azizi Hasbulloh. Sedangkan para perumusnya yakni Kiai Ahmad Fauzi Hamzah Syam, Kiai Zahro Wardi, Kiai Ahmad Muntaha AM, S.Pd., Kiai Suhairi, Kiai Samsudin, S.Si., Kiai M Arifuddin, S.Pd.I, M.Pd.I, dan Kiai Muhammad Hamim HR.

Ada empat pembahasan tentang fikih kebencanan. Seperti akidah, akhlak, ibadah dan muamalah. Kami akan membahas dua hal saja untuk mengawali. Yakni tentang akidah dan akhlak.

Dalam fikih kebencanaan tentang akidah kita diberikan paparan tentang bagaimana menyikapi bencana. Apakah bencana itu azab atau cobaan. Memang, ada dua pendapat ulama tentang menyikapi bencana yang terjadi.

Mengutip pendalat Fakhruddin ar-Razi, Mafatih al-Ghaib, (Bairut: Dar al-Fikr, tth.) pada halaman 173-174menjelaskan balasan suatu dosa hanya akan terjadi pada hari kiamat. Bencana menimpa pada siapa saja, shaleh atau tidak, beriman atau tidak, semua tertimpa. Dunia adalah tempat beramal bukan tempat pembalasan. Bencana sebagai suatu musibah diturunkan karena menjadi proses yang terbaik bagi manusia.

Kemudian, ada delapan adab atau etika saat terjadi bencana. Yakni, menyelamatkan diri, bersabar, membaca istirja’ (inna lillahi wa innailaihi raji’un), merendahkan diri kepada Allah dengan berdoa. Kemudian, melakukan shalat sunnah. Introspeksi diri, tidak menyalahkan orang lain. Bertaubat dan membantu korban terdampak Bencana.

NU telah memberikan banyak ilmu pada kita semua. Mari bersama-sama menyikapi setiap bencana dengan arif dan bijaksana. (*)

Redaksi
Redaksi

Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan

Tags: Banjir NUFiqih kebencanaan
Previous Post

5 Cara Mencintai NU Tanpa Syarat

Next Post

PBNU Desak Pemerintah Tiongkok Tidak Main-Main dengan Kedaulatan NKRI

Related Posts

Menyebarkan Cahaya Dakwah Dalam Dunia Serba Digital

Menyebarkan Cahaya Dakwah Dalam Dunia Serba Digital

December 4, 2025
Menjawab Tantangan Zaman Melalui Syair KH. Bukhori Masruri

Menjawab Tantangan Zaman Melalui Syair KH. Bukhori Masruri

November 30, 2025
Guru dan Bayang-Bayang Kritik Orang Tua

Guru dan Bayang-Bayang Kritik Orang Tua

November 24, 2025
seminar pendidikan indonesia

Guru: Arsitek Masa Depan Pendidikan Indonesia

November 23, 2025
Next Post
PBNU Desak  Pemerintah Tiongkok Tidak Main-Main dengan Kedaulatan NKRI

PBNU Desak Pemerintah Tiongkok Tidak Main-Main dengan Kedaulatan NKRI

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

POPULAR

Artikel Guru PAl SD Tembus Jurnal Scopus Q1

Artikel Guru PAl SD Tembus Jurnal Scopus Q1

December 7, 2025
Khayatun, Sosok Guru Perempuan Tangguh di Perbatasan

Khayatun, Sosok Guru Perempuan Tangguh di Perbatasan

December 7, 2025
Anak Buruh Tani, Fokus Gerakkan Literasi

Anak Buruh Tani, Fokus Gerakkan Literasi

December 6, 2025
Load More

MORE ON TWITTER

ADVERTISEMENT

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025