Suluk.ID
Saturday, July 5, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Kekabar

Refki Rusyadi, Etnografi, dan Kisah Warga Banjar di Tulungagung

Doktor ke 13 Prodi Studi Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

by Redaksi
July 24, 2022
in Kekabar
Refki Rusyadi, Etnografi, dan Kisah Warga Banjar di Tulungagung
Share on Facebook

Suluk.id – Refki Rusyadi dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU) Tulungagung. Sukses meraih gelar doktor program studi (prodi) Studi Islam (SI) di Pascasarjana UIN SATU Tulungagung dengan predikat cumlaude.

Ujian Terbuka Promosi Doktor kali ini dilaksanakan di Gedung Pascasarjana lantai 5 UIN SATU Tulungagung pada hari Rabu (20/07/2022). Refki Rusyadi merupakan lulusan yang ke-13 Program Doktor pada Prodi Studi Islam dan lulusan Doktor yang ke-107 di Pascasarjana UIN SATU Tulungagung.

Meski mendapat banyak saran dan kritik, di hadapan dewan penguji Refki Rusyadi berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Diaspora Eksistensi, dan Dinamika Dagang Warga Keturunan Banjar di Tulungagung”. Acara ini disaksikan oleh kerabat dan rekan Refki mulai dari FEBI, keluarga besar UIN SATU, tetangga , keluarga, hingga perwakilan dari warga keturunan Banjar yang ada di Tulungagung.

Refki mengaku tertarik dengan fenomena bagaimana warga Banjar bisa masuk ke Tulungagung dan bagaimana mereka bisa eksis sampai sekarang yang rumuskan dalam konteks penelitianya. Diaspora merupakan perpindahan warga Banjar ke Jawa Timur.

“Perlu diketahui bentuk rebana dari kesenian hadroh merupakan ciptaan dari warga banjar yang ada di Tulungagung,” tulis Refki.

Dia menjelaskan, setelah didalami lagi ternyata ada Komunitas Kerukunan Keluarga (K3) Banjar di sini Tulungagung yang sangat kuat dan solid sekali. Namun sebagian komunitas menganggap Komunitas Kerukunan Keluarga Banjar ini terlalu eksklusif bagi komunitas lainnya.

Refki yang berfokus pada penelitianya ke warga banjar yang ada di Tulungagung melakukan dinamika usaha Banjar sesuai dengan arahan dari penguji utamanya yaitu Profesor Abdul Hamid yang sebelumnya ingin fokus ke politik dan ekonomi.

Untuk melacak diaspora dan eksistensi Refki menggunakan pendekatan etnografi selama empat bulan walaupun tidak setiap hari. Dia pergi ke daerah Kampungdalem. Di situ warga Banjar punya banyak dijumpai. Dia ke sana datang ke warung kopi cangkruk sambil ngopi untuk mendapatkan banyak data.

“Orang banjar itu punya tradisi ngopi, senang ngobrol,” ujarnya. 

Dia juga menggunakan identitasnya sebagai warga asli Banjar untuk mengakses informasi yang mendalam.

“Dalam catatan sejarah warga Banjar masuk ke Tulungagung pada tahun 1920 melaluli jalur sungai. Warga Banjar mengikuti peta jejak dagangnya warga Cina dari Sungai Brantas Surabaya,” ungkapnya.

Kemudian dinamika usaha warga Banjar Refki menggali informasi dan data menggunakan pendekatan sosioekonomi. Dia ingin tahu bagaimana warga Banjar disini membangun citra merek sebagai pedagang emas.

“Di Tulungagung orang banjar identik dengan jualan emas atau juragan emas,” ungkap Refki.

Dia menjelaskan warga Banjar ini unik mereka punya pepatah yang sangat di pegang teguh beribadah dan berdagang harus seimbang. Dia pernah dapat cerita dari pengalaman bapaknya yang asli dari warga Banjar kalau misalkan toko itu sepi uang, yang ada di loker kalau bisa disumbangkan.

Dan itu memang punya dasar di dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 261 yang artinya perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.

“Orang Banjar itu berdagang. Mereka beribadah juga kuat. Selain itu juga sangat pintar beradaptasi dan menempatkan diri. lahir dari proto melayu,” tutur Refki. (Kevin Nizar)

Redaksi
Redaksi

Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan

Tags: Etnografiwarga banjar
Previous Post

Ahmad Supriyadi, Sekretaris LP Ma’arif PCNU Tulungagung yang Lulus Doktor

Next Post

Literasi Digital, Peluang Besar dan Tantangan Nyata Digitalisasi Kitab Kuning Pesantren

Related Posts

Verifikasi Faktual Calon Pahlawan Nasional KH M Yusuf Hasyim, TP2GP Datangi Tebuireng

Verifikasi Faktual Calon Pahlawan Nasional KH M Yusuf Hasyim, TP2GP Datangi Tebuireng

by Mukani
July 4, 2025
0

Suluk.id, Jombang - Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) dari Jakarta melakukan verifikasi faktual ke Pesantren Tebuireng, Kamis (3/7)....

Bedah Karya Tulis dan Film Dokumenter : Upaya Mengenal Lebih Dalam Video Dokumenter

Bedah Karya Tulis dan Film Dokumenter : Upaya Mengenal Lebih Dalam Video Dokumenter

by Redaksi
July 3, 2025
0

Suluk.id, Tulungagung - Menjelang puncak acara Journo Fest Vol. 2, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Sayyid Ali...

Workshop Fotografi dan Videografi Angkat Tema Ekonomi Kreatif, Mahasiswa KPI UIN SATU Bekali Diri Hadapi Dunia Industri

Workshop Fotografi dan Videografi Angkat Tema Ekonomi Kreatif, Mahasiswa KPI UIN SATU Bekali Diri Hadapi Dunia Industri

by Redaksi
July 3, 2025
0

Tulungagung — Dalam rangkaian pembukaan Journo Fest Volume 2, mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester dua UIN...

Ngaji Rutin Kitab Al-Muqtathofat, lkhtiar Kuatkan Pemahaman Amaliyah Nahdliyin

Ngaji Rutin Kitab Al-Muqtathofat, lkhtiar Kuatkan Pemahaman Amaliyah Nahdliyin

by Hari Prasetia
July 3, 2025
0

Suluk.id, Jombang – Puluhan pengurus NU memadati kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Diwek. Mereka hendak mengikuti pengajian...

Next Post
Literasi Digital, Peluang Besar dan Tantangan Nyata Digitalisasi Kitab Kuning Pesantren

Literasi Digital, Peluang Besar dan Tantangan Nyata Digitalisasi Kitab Kuning Pesantren

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Membahas Tentang Fenomena Pondok, Barokah, dan Wacananya

Membahas Tentang Fenomena Pondok, Barokah, dan Wacananya

July 4, 2025
Verifikasi Faktual Calon Pahlawan Nasional KH M Yusuf Hasyim, TP2GP Datangi Tebuireng

Verifikasi Faktual Calon Pahlawan Nasional KH M Yusuf Hasyim, TP2GP Datangi Tebuireng

July 4, 2025
Bedah Karya Tulis dan Film Dokumenter : Upaya Mengenal Lebih Dalam Video Dokumenter

Bedah Karya Tulis dan Film Dokumenter : Upaya Mengenal Lebih Dalam Video Dokumenter

July 3, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025