Suluk.ID
Wednesday, August 20, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Kekabar

Ini Penjelasannya, Mengapa Saat Ngaji Gus Baha Tidak Live Youtube

by Redaksi
May 28, 2019
in Kekabar
Pesan Gus Baha’ Kepada Para Lelaki yang Tidak Punya Uang
Share on Facebook

Nama Kiai Bahauddin atau Gus Baha sedang melambung. Ngaji beliau banyak didengar orang. Jika sekarang anda sedang menghadap gawai silakan buka youtube lantas ketik nama beliau pasti langsung keluar pilihan videonya.

Namun, setiap video yang memunculkan pengajian Gus Baha jarang sekali yang terlihat wajahnya langsung. Bila pun ada. Pasti itu sangat sedikit.

Gus Baha’ memang beda dengan para kiai yang banyak muncul di media sosial. Beda sekali bahkan. Kajian Gus Baha’ menekankan pada kajian kitab yang dibacakan di hadapan santri yang ikut mengaji.

Pesan beliau, saat memberikan pengajian di Pesantren Progresif Bumi Sholawat Sidoarjo dirinya tidak ingin memberikan penjelasan hanya sepenggal saja. Khawatir, pemahamannya justru tidak tuntas nantinya.

Ini sepertinya, menjadi salah satu alasan Kiai yang juga murid Mbah Maemun Zubair jarang tampil di depan publik. Sebab, jika di hadapan publik waktunya pasti terbatas.

Tak hanya itu, pengajian umum yang Gus Baha datang pun sangat jarang. Bukan karena Gus Baha tidak mau diundang lho. Ada beberapa undangan pengajian yang dihadiri Gus Baha. Yakni, saat diundang guru dan keluarga gurunya. Kemudian, keluarganya sendiri. Ada lagi, jika teman ayahnya mengundang beliau. Seperti Gus Ali Sidoarjo yang pernah mengundang Gus Baha’.

Wahyu Riskiawan seorang santri asal Bojonegoro pernah ikut ngaji di ndalem Gus Baha. Dia mengatakan jika proses ngaji di Gus Baha benar-benar sederhana. Tidak ada terop ataupun sound sistem besar.

Saat mengaji jumlah santripun tak banyak. Nah, sebelum mengaji dimulai. Beberapa santri yang membawa alat rekam atau gawai didekatkan di tempat Gus Baha.

“Jadi tidak ada yang berani merekam video,” ujarnya.

Menurut Riski, meski ada kesempatan untuk merekan. Namun, santri yang ikut ngaji hanya fokus pada pengajian saat itu. Bukan yang lain. Sedangkan, alat rekam hanya diletakkan. Lantas, usai ngaji baru mereka mengemasi.

“Mungkin saja mereka sungkan. Dan, ndak berani merekam,” ungkap dia.

Dari hasil rekaman itulah. Kemudian, para santri milenial mengubahnya menjadi suara dipadu didengan grafis lainnya. Diunggahlah ke Youtube dan ada tema macam-macam itu.

Jadi, pemberian judul video youtube itu frame dari mereka yang mendengarkan dari penjelasan Gus Baha’. Sebab, saat mengaji pembasahan Gus Baha sesuai dengan kitab yang ada di hadapannya. Kemudian, dijelaskan dengan gaya bahasa sederhana dan memberikan contoh sesuai situasi saat ini.

Gus Baha telah menjadi contoh panutan. Semua orang mengakui keilmuannya. Namun, beliau tetap saja sederhana. Bahkan, berpenampilan pun biasa-biasa saja.

Kopyah hitam yang sedikit tertarik ke belakang. Serta kemeja putih.

Gus Baha, tengah memberi oase baru di jagad pengajian youtube. Meski bukan beliau yang dengan sengaja mengunggahnya. Semoga Gus Baha tetap sehat. Agar kita bisa mendegar nasehat-nasehatnya. (*)

Redaksi
Redaksi

Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan

Tags: Gus Baha'NGAJIYoutube
Previous Post

Makna Ngaji dan Alasan Tepat untuk Memilih Pesantren

Next Post

Ramadan dan Pasca Pemilu di Benak Mahbub Djunaidi

Related Posts

Tampilkan Dua Tumpeng Raksasa, Pawai Budaya Etnik Indonesia SMA Negeri 1 Jombang

Tampilkan Dua Tumpeng Raksasa, Pawai Budaya Etnik Indonesia SMA Negeri 1 Jombang

by Mukani
August 20, 2025
0

Suluk.id, Jombang - Pawai budaya digelar menampilkan dua tumpeng raksasa dan berbagai keragaman etnis di Indonesia, Rabu (20/8). Mereka melakukan...

Pawai Budaya Rejoso Nganjuk, Warga Empat Dusun Tumpah Ruah

Pawai Budaya Rejoso Nganjuk, Warga Empat Dusun Tumpah Ruah

by Mukani
August 19, 2025
0

Suluk.id, Nganjuk – Pawai Budaya disaksikan ribuan warga memadati jalan-jalan di Desa Jintel Kecamatan Rejoso, Senin (18/8). Acara ini digelar...

Diundang Gubernur Jatim, Tiga Guru Jombang Ikuti Upacara HUT Rl di Gedung Negara Grahadi

Diundang Gubernur Jatim, Tiga Guru Jombang Ikuti Upacara HUT Rl di Gedung Negara Grahadi

by Mukani
August 17, 2025
0

Suluk.id, Jombang - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar upacara HUT Ke-80 Rl di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (17/8). Sebanyak...

Semarak Kemerdekaan di Mojosongo Jombang: Warga Rayakan HUT ke-80 RI dengan Upacara dan Jalan Gembira

Semarak Kemerdekaan di Mojosongo Jombang: Warga Rayakan HUT ke-80 RI dengan Upacara dan Jalan Gembira

by Hari Prasetia
August 17, 2025
0

Suluk.id, Jombang – Semarak kemerdekaan terasa meriah di RW 08 Mojosongo, Jombang. Sekitar 200 warga dari RT 01 hingga RT...

Next Post
Ramadan dan Pasca Pemilu di Benak Mahbub Djunaidi

Ramadan dan Pasca Pemilu di Benak Mahbub Djunaidi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Tampilkan Dua Tumpeng Raksasa, Pawai Budaya Etnik Indonesia SMA Negeri 1 Jombang

Tampilkan Dua Tumpeng Raksasa, Pawai Budaya Etnik Indonesia SMA Negeri 1 Jombang

August 20, 2025
Sugeng Tindak KH Muhammad Thoifur Mawardi, Senyumnya Menyejukkan Ucapannya Menenangkan

Sugeng Tindak KH Muhammad Thoifur Mawardi, Senyumnya Menyejukkan Ucapannya Menenangkan

August 19, 2025
Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

August 19, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025