Suluk.ID
Friday, May 9, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Pitutur

5 Cara Mencintai NU Tanpa Syarat

by Ahmad Athoillah
January 5, 2020
in Pitutur
Membaca Kembali Cara Kiai Hasyim Asy’ari Menghijaukan Daerah Hitam
Share on Facebook

LEVEL tertinggi dalam urusan cinta adalah mencintai dengan sepenuh hati dan tanpa syarat. Kalau hanya urusan ‘’Saya Cinta Kamu’’ mah mudah. Klise yang cukup diucapkan di-lambe. Tapi mencintai dengan tanpa syarat, itu hal yang berat.

Cinta dengan syarat itu serupa menguliti bawang merah. Tidak cukup membuka lapisan pertama, karena ada lapisan kedua, ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya, hingga tak menemukan apapun, kecuali mata terasa perih hingga melelehkan air mata.

Itulah filosofi cinta yang mengharap syarat. Seperti menguliti bawang. Bukannya menemukan yang kamu harapkan, tapi sesal dan tangis yang ada dikemudian.

Begitu juga mencintai NU. Jangan mengharap syarat untuk mencintai NU. Dan berikut 5 cara mencintai NU tanpa syarat:

Jangan Pakai Alasan untuk Mencintai NU

Sama halnya ketika anda mencintai seseorang tanpa syarat. Anda tidak butuh mengungkapkan alasan mengapa anda mencintainya. Begitu juga mencintai NU. Anda tidak butuh mengungkapkan alasan kenapa anda harus mencintai NU. Orang-orang yang mencintai NU seperti ini adalah kiai-kiai yang ada di desa. Tak ada syarat bagi kiai-kiai NU yang ada di desa untuk mengamalkan tradisi dan budaya keislaman yang dimiliki NU. Mereka mengamalkannya dengan penuh kekhlasan. Cukup mengharap barokah dari Mbah Hasyim, serta para ulama dan kiai yang turut berjuang dalam mendirikan NU.

Mencintai NU dengan Sepenuh Hati

Mencintai yang sepenuh hati adalah tipe mencintai dengan sungguh-sungguh. Seperti halnya kita menjadi kepala rumah tangga. Satu diantara hal yang harus kita lakukan dengan sungguh-sungguh adalah bekerja demi keluarga. Begitu juga dengan mencintai NU. Dibutuhkan perasaan sepenuh hati. Sungguh-sungguh dalam mengamalkan budaya dan tradisi keislaman yang diajarkan di NU. Semua. Dalam segala bidang ke-NU-an.

Jangan Mencintai dengan Pengharapan Imbalan

Untuk mencapai level cinta tanpa syarat. Anda harus bisa mencintai seseorang dengan tanpa pengharapan apapun. Kecuali ketentraman jiwa dan ketenangan hati. Jangan sampai anda masuk ke NU karena ada maunya. Misal, ingin mencalonkan bupati, ingin menjadi caleg, ingin mendapat proyek, dan rasa ingin-ingin yang lain. Karena suatu saat anda pasti akan kecewa (karena NU tidak butuh orang yang seperti anda. Hanya ada maunya). Kalau anda niatnya seperti itu, mending mulai dari sekarang mulai istighfar.

Tetap Selalu Ikhlas

Perasaan kecewa dalam urusan cinta pasti ada. Begitu juga di NU. Biasanya orang yang seperti ini kecewa karena tidak mendapat tempat atau posisi strategis pada jabatan struktural. Sementara dia merasa sudah berjuang untuk NU. Nah, untuk menghindari rasa kecewa itu. Mulai dari sekarang belajarlah ikhlas. Berjuang di NU tidak harus menempati jabatan strategis. Melestarikan budaya dan tradisi keislaman NU secara konsisten akan lebih memberikan banyak manfaat kepada masyarakat. Dan, mungkin dari cara itulah Allah akan memuliakan anda.

Niatkan Ingin Jadi Santrinya Mbah Hasyim

Ketika anda diberi amanah untuk menjadi pengurus NU, niatkanlah berkhidmat dan menjadi bagian dari jam’iyah NU. Sebagimana wasiat Hadratussyaikh KH Hasim Asy’ari, bahwa siapa saja yang berkhidmat di NU akan diakui menjadi santri dan didoakan husnul khatimah. Tentu, menjadi santri Mbah Hasyim dan didoakan husnul khatimah adalah bonus tersendiri yang diberikan Mbah Hasyim ketika kita berkhidmat di NU dengan penuh keiklasan, kesungguhan, dan tanpa sayarat imbalan apapun. Dan, semoga kita menjadi bagian dari santri Mbah Hasyim. Amin…

Ahmad Athoillah
Ahmad Athoillah

Pengurus Aswaja Center NU Tuban

Tags: Mencintai NUnu
Previous Post

Bungurasih Dalam Cerita Para Musafir

Next Post

Menyikapi Banjir Jakarta dengan Fiqih Kebencanaan Menurut NU

Related Posts

Resolusi Pasca Lebaran : Minimal Berniat Lebih Baik Lagi

Resolusi Pasca Lebaran : Minimal Berniat Lebih Baik Lagi

by Muchamad Rudi C
April 9, 2025
0

Sepertinya tidak hanya tahun baru yang menjadi titik refleksi seseorang. Entah itu tahun - tahun Masehi, Hijriah, Saka, Jawa dan...

Perjalanan Cinta di Hari Mulia

Perjalanan Cinta di Hari Mulia

by jamal ghofir
March 31, 2025
0

Genap lah sudah perjalanan spiritual, selama 30 hari mendendangkan lantunan syair mahabah disetiap bangunan suci seantero Nusantara bahkan dunia. Ayat-ayat...

Keteladanan dalam Kepemimpinan: Belajar dari Sikap Bijak Prof. Nasaruddin Umar

Keteladanan dalam Kepemimpinan: Belajar dari Sikap Bijak Prof. Nasaruddin Umar

by Redaksi
March 30, 2025
0

Penulis : Prof. Abd Aziz (Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung) Dalam kepemimpinan, dua hal selalu diuji: kebijaksanaan dan keteladanan....

Tutorial Membuat Story WhatsApp

Tutorial Membuat Story WhatsApp

by Muchamad Rudi C
February 15, 2025
0

Suluk.id - Hal yang patut disyukuri yakni ketika orang-orang masih dengan bangga mengunggah story tentang pondok-pondok, tempat-tempat atau acara-acara keagamaan...

Next Post
Menyikapi Banjir Jakarta dengan Fiqih Kebencanaan Menurut NU

Menyikapi Banjir Jakarta dengan Fiqih Kebencanaan Menurut NU

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Khoirul Malik: Bahasa dan Proposal Riset adalah Kunci Menembus Beasiswa Studi Internasional

Khoirul Malik: Bahasa dan Proposal Riset adalah Kunci Menembus Beasiswa Studi Internasional

May 7, 2025
Keberuntungan Adalah Kesempatan Bertemu Kemampuan, Rudi Cahyono Bagikan Perjalanan Inspiratif Raih Beasiswa Unggulan Kemendikbud

Keberuntungan Adalah Kesempatan Bertemu Kemampuan, Rudi Cahyono Bagikan Perjalanan Inspiratif Raih Beasiswa Unggulan Kemendikbud

May 7, 2025
Scholarship Station FUAD UIN SATU Hadirkan Cerita Inspiratif Syahril Siddik, Alumni Leiden University

Scholarship Station FUAD UIN SATU Hadirkan Cerita Inspiratif Syahril Siddik, Alumni Leiden University

May 7, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2025