Suluk.id, Jombang – Para kader penggerak lintas angkatan dan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Rejoso Nganjuk menggelar ziyarah makam para pendiri (muasis) organisasi Nahdlatul Ulama, Sabtu (6/9). Mereka menumpang tiga bis.
Rangkaian kegiatan dimulai ziyarah ke makam KH Dahlan Abdul Qohar. Kiai ini salah satu pendiri NU tahun 1926 yang makamnya di Desa Banaran Kertosono.
Lalu ziyarah berlanjut ke makam KH M Hasyim Asy’ari dan Gus Dur di Tebuireng, KH Abdul Wahab Hasbullah di Tambakberas maupun makam KH Bisri Syansuri di Denanyar. Keempatnya di wilayah kabupaten Jombang.
Rombongan MWCNU Rejoso ini dipimpin langsung Rais Syuriah KH M Ibnu Rois Al-Maqbuli dan Ketua Tanfidziyah Kiai Imam Hartoyo. Kegiatan diikuti para pengurus MWCNU Rejoso, lembaga, banom dan perwakilan ranting NU.
Menurut penuturan Rakijan, ketua panitia, kegiatan ini digelar untuk menguatkan siaturahmi sesama pengurus NU. “Termasuk meningkatkan soliditas dalam memajukan NU di Rejoso,” ujarnya.
Pria yang juga Ketua Ranting NU Desa Ngadiboyo ini menambahkan, agenda rutin ini juga untuk meneladani spirit perjuangan para pendiri NU.
Kegiatan ziyarah ini, lanjutnya, juga berlanjut ke makam Sunan Ampel di Surabaya. “Dan juga ke makam Syaikhona Kholil di Bangkalan Madura,” tambahnya.
Dimulai berziyarah ke makam KH Dahlan Abdul Qohar, menurutnya, sudah banyak warga NU melupakan sosok kiai ini. “Padahal beliau pendiri NU yang asli dari Nganjuk,” imbuhnya.
Semua peserta kegiatan, ujarnya, memakai seragam atasan putih dan bawahan hitam. “Kecuali yang anggota Banser diminta memakai seragamnya untuk pengamanan,” jelasnya.
Sebanyak sembilan personel Banser dikerahkan dalam mengawal kegiatan ini. “Dibagi tiga personel untuk setiap bis,” ujarnya.
Aris Jatmiko, humas panitia, menambahkan bahwa ziyarah muasis NU sudah rutin digelar MWCNU Rejoso. “Biasanya digelar menjelang peringatan Hari Santri Nasional,” ujarnya.
Ditemui di lokasi acara, salah satu peserta mengakui senang mengikuti kegiatan spiritual ini. “Meski badan kurang sehat kondisinya, tapi tetap semangat mengikuti,” ujar Abdul Kharis, guru SDN Jintel 2 ini.
Bapak satu anak ini mengaku kali ini ditunjuk sebagai koordinator peserta dari dua ranting NU. “Dari Desa Jatirejo dan Desa Klagen,” imbuhnya.
Dirinya berharap supaya kegiatan rutin ini bisa terus digelar. “Agar makin semangat dalam mengabdi bagi organisasi NU dan melayani umat,” pungkasnya. (har/muk)
Pengurus LTN MWCNU Diwek Jombang