Friday, April 18, 2025

Tag: Nganjuk

Jejak Laskar Pangeran Diponegoro di Desa Mlorah Rejoso Nganjuk, Mbah Canthing dan Perang Jawa

Tumenggung Sri Moyo Kusumo adalah salah satu pejabat di Kerajaan Mataram Islam. Tugas utamanya adalah menikahkan masyarakat. Dia diperkirakan lahir periode akhir 1700-an. Aslinya memang dari Jawa Tengah. Saat Perang Jawa meletus tahun 1825, dia bergabung dengan laskar Pangeran Diponegoro. Meninggalkan kedudukan dan jabatan yang diemban. Demi memenuhi panggilan “perang sabil” yang saat itu dikobarkan. Setelah Pangeran Diponegoro ditangkap dan dibuang ke Sulawesi tahun 1830, ...

Read moreDetails

Mbah Canthing Sebagai Lurah Pertama Desa Mlorah

Fakta baru ditemukan dari peta tentang Desa Mlorah masa klasik yang disimpan di Koninklijk Instituut voor Taal Land en Volkenkunde (KITLV). Ini adalah lembaga yang didirikan tahun 1851 di Universitas Leiden Belanda. Lembaga ini mengkhususkan pada pengumpulan informasi dan memajukan penelitian mengenai keadaan masa kini dan lampau daerah-daerah bekas koloni Belanda dan wilayah sekitarnya. Tiga Titik Peta ini, menurut Moh Faisol (2025), biasanya dibuat oleh ...

Read moreDetails

Mbah Canthing dan Sejarah Desa Mlorah

Oleh: Mukani - Dosen STAI Darussalam Krempyang Nganjuk Setelah Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan Belanda ke Sulawesi tahun 1830, banyak anggota laskarnya meneruskan perjuangan tidak dengan perjuangan fisik. Namun dengan merubah strategi perlawanan untuk menyebar dan berdiaspora dalam meneruskan kaderisasi. Mereka melakukan perlawanan secara kultural. Menurut Zainul Milal Bizawie dalam buku Jejaring Ulama Diponegoro (2019), mereka melakukan gerakan literasi dan memperkuat pemahaman keagamaan terhadap masyarakat. ...

Read moreDetails

Sosial Media

Terkait