Suluk.id, Nganjuk – Musyawarah Kerja (Musker) MWCNU Rejoso digelar Minggu (27/4). Acara digelar di balai desa Musir Lor dengan sedikitnya 150 peserta menghadiri agenda tersebut.
Kegiatan dihadiri perwakilan ranting NU dari seluruh kecamatan Rejoso. Termasuk pengurus MWCNU Rejoso beserta banom dan lembaga di dalamnya.
Tampak hadir pula sebagai tamu undangan Dr H Riduwan, wakil ketua PCNU Nganjuk dan jajaran Forkopimcam Kecamatan Rejoso.
Rangkaian kegiatan dibuka dengan pembacaan tahlil. Dilanjutkan khutbah iftitah oleh Rais Syuriah MWCNU Rejoso KH M Rois Al-Maqbul.
Ketua MWCNU Rejoso lmam Hartoyo mengakui bahwa NU di Rejoso sudah berjalan. “Meski pelan tapi pasti,” ujarnya.
Warga NU, lanjutnya, tidak boleh jalan sendiri-sendiri. “Harus satu komando dalam mengokohkan dan mempersatukan jam’iyah NU,” pesannya.
Dirinya berharap agar program NU bisa koheren hingga ke desa. “Sehingga selaras dan seirama, termasuk saat menggelar PD-PKPNU di Rejoso pada pertengahan bulan Juni 2025 ini,” ujarnya
PCNU Nganjuk, melalui Dr H Ridwan, berharap semangat pengabdian terus membara dalam diri para pengurus NU. “Karena itu pengabdian, di atas segala-galanya, meski tanpa jabatan,” ujarnya.
Mantan rektor IAI Pangeran Diponegoro tersebut kemudian membuka agenda musker didampingi pengurus MWCNU Rejoso. Kegiatan Musker MWCNU Rejoso dibagi menjadi tiga komisi. Setiap komisi terdiri dari pimpinan dan anggota.
Ditemui di lokasi acara, kepala desa Musir Lor, lsmani berterima kasih kepada MWCNU Rejoso. “Karena desa kami dipercaya sebagai tuan rumah kegiatan musker ini,” terangnya. (ika)
Penulis : lka Nur, Ketua LTN MWCNU Rejoso Nganjuk
Penyunting : M Rudi Cahyono
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan