Suluk.id, JOMBANG – Sebagai kota santri, mahasiswa Jombang diharapkan menunjukkan daya kritisnya terhadap problematika kebangsaan. Gagasan-gagasan itu bisa dituangkan dalam sebuah tulisan. ltu sebagai kontribusi nyata agar penegakkan hak asasi manusia (HAM) di lndonesia bisa berjalan dengan baik.
Itu adalah poin penting dari agenda penguatan HAM bagi mahasiswa, Kamis (11/9). Berlokasi di aula Universitas PGRl Jombang (UPJB), kegiatan diikuti 410 mahasiswa baru.
“Mereka berasal dari 10 prodi yang ada di UPJB,” ujar Banu Wicaksono, ketua panitia. Kegiatan bertajuk Pengenalan Kegiatan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) ini berlangsung selama lima hari.
Dia menambahkan, mahasiswa baru berasal dari Papua Barat, NTT, Lampung, Jambi, Jawa Barat dan Jawa Tengah. “Termasuk dari Jawa Timur sendiri,” imbuhnya.
Para narasumber PKKMB, lanjutnya, di samping dari internal dosen UPJB. “Juga mengundang pihak luar, termasuk dari Polres dan Kodim Jombang,” ujarnya
Rektor UPJB Munawaroh menegaskan bahwa mahasiswa baru diharapkan mampu memupuk solidaritas dan kesiapan dalam menghadapi kegiatan perkuliahan. “PKKMB diharapkan mahasiswa baru mampu memahami dinamika perkuliahan dengan baik,” ujarnya.
Guru besar bidang ekonomi ini berpesan agar semua mahasiswa baru bisa berproses dengan baik. “Jadilah pembelajar, tidak hanya di ruang kuliah, tapi dari mana saja untuk menjadi calon pemimpin bangsa,” imbuhnya.
Sebagai narasumber materi penguatan HAM di kalangan mahasiswa, Mukani memaparkan kondisi perkembangan HAM di lndonesia. “Pengalaman masa lalu terkait penegakkan HAM di lndonesia dijadikan pembelajaran yang baik bagi ke depan,” ujarnya.
Dosen STAI Darussalam Nganjuk ini menambahkan, mahasiswa bisa berperan aktif dalam mensosialisasikan HAM di masyarakat umum. “Caranya bisa menjadi sosok teladan bagi lingkungan sekitar,” imbuhnya.
Mahasiswa, lanjutnya, juga bisa menginspirasi dengan aspirasi yang disampaikan kepada para pemangku kebijakan. “Tidak hanya melalui aksi demonstrasi, tapi juga lewat tulisan yang mencerahkan tentang kondisi riil HAM di lndonesia,” ucapnya.
Pengurus Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PWNU Jawa Timur ini berharap tulisan mahasiswa makin banyak dan berwarna dalam memberikan refleksi. “Agar ke depan lndonesia makin mantap dalam menegakkan HAM,” tambahnya.
ltu dilakukan menyongsong lndonesia sebagai negara maju dengan jaminan demokrasi. “Dan kesalahan masa lalu dalam penegakan HAM tidak terulang lagi di bumi pertiwi ini,” pungkasnya. (far)
kontributor: M Farhan Rafi, dosen UPJB
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan