Suluk.id, Jombang – Deklarasi sekolah ramah anak (SRA) digelar di MI Al-Hikmah Sumberagung Kecamatan Perak, Sabtu (15/11). Kegiatan diikuti seluruh murid, dewan guru, pengurus yayasan, komite sekolah dan perwakilan walimurid.
Pemilihan MI Al Hikmah Sumberagung karena menjadi salah satu madrasah percontohan untuk sekolah yang ada di naungan LP Ma’rif NU Kecamatan Perak Jombang. Kegiatan deklarasi SRA ini menjadi upaya madrasah untuk menciptakan sekolah yang aman, nyaman dan mendukung tumbuh kembang murid.
Rangkaian acara dimulai dengan upacara pembukaan. Kepala MI Al Hikmah Sumberagung, Imam Sya’roni, menegaskan bahwa sekolahnya adalah percontohan untuk sekolah lain dalam hal SRA. “Kami berkomitmen untuk menjalankan progam-progam dari Kemenag maupun LP Ma’arif NU dengan salah satunya mengembangkan program SRA,” ujarnya.
“Madrasah bukan hanya tempat menuntut ilmu, tetapi juga ruang aman dan nyaman bagi setiap anak untuk menumbuhkembangkan minat dan bakatnya secara utuh,” Imbuhnya.
Selain deklarasi, acara juga diisi dengan sosialisasi SRA dan acara seminar parenting bertema Menjadi Orangtua Hebat. Dalam kegiatan tersebut disosialisasikan bentuk SRA yang akan diselenggarakan MI Al Hikmah Sumberagung.
“Program-program yang dijalankan meliputi program rutin yang sudah diselenggarakan oleh sekolah seperti shalat Dhuha berjamaah, shalat Dzuhur berjamaah, pembacaan do’a, kegiatan olahraga, Jum’at bersih dan pengembangan bakat dan minat anak melalui kegiatan ekstrakurikuler madrasah,” ujar Anny Luthfia Nazula, wakil kepala bidang kurikulum.
Sesi seminar parenting menghadirkan narasumber Tri Wahyuni, salah satu guru RA Perwanida Gadingmangu Perak.
“Seorang walimurid adalah sosok panutan utama bagi anak, jadi kita sebagai orang tua harus bisa menunjukan sifat sebaik mungkin agar anak bisa merasa aman dan nyaman kepada kita,” ujarnya.
Sesi seminar parenting ini mendapat banyak respon positif dari para wali murid. Mereka menganggap ini ada ilmu berharga bagi orang tua. Dengan diadakanya kegiatan ini, diharapkan membuat madrasah menjadi sekolah yang bisa menciptakan iklim positif, sehat dan inklusif bagi setiap murid. (ram)
Kontributor: Rama Tegar Kirana, pengurus LTN MWCNU Diwek
