Suluk.ID
Sunday, January 24, 2021
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID
No Result
View All Result
Home Ngilmu

Aidil Adha atau Idul Adha

by Nurul Fahmi
July 31, 2020
in Ngilmu
Reading Time: 2min read
0 0
0
Aidil Adha atau Idul Adha
Share on Facebook

BacaArtikel

Pesan Gus Baha, Dalam Rumah Tangga Jangan Membahas Hal Serius

Aswaja Sebagai Cara Berpikir dan Bertindak

Menjemput Kembali Jati Diri Bangsa Melalui Pendidikan Pesantren

Kami sering membaca ungkapan selamat hari raya dalam bahasa Arab yang tertulis dengan kata “aidul / aidil” dan “idul”, baik ketika hari raya adha atau fitri. Manakah dari keduanya itu yang tepat? Mari sejenak kita bahas. Boleh juga sambil menikmati lezatnya sate kambing.

Sebelum terlanjur banyak yang memakai istilah yang kurang tepat, ada baiknya kita sedikit buka- buka kamus. Dalam kamus Al Munawwir, kami tidak menemukan kata “aid / ﻋﻴﺪ”, yang ada yaitu kata “id / ﻋﻴﺪ” yang berarti “hari raya”. Kata “id / ﻋﻴﺪ” sendiri – dalam kamus Al Munawwir- masuk dalam anak kata dari “ﻋﻮﺩ ﻳﻌﻮﺩ، ﻋﺎﺩ،” yang artinya kembali, menjadi, mengunjungi dan lain-lain.

Mari kita tengok dalam kamus yang lain. Dalam kamus Al Munjid tidak jauh beda. Kami tidak menemukan kata “aid / ﻋﻴﺪ” dengan ‘ain yang berharakat fathah, adanya yaitu “id / ﻋﻴﺪ” dengan ‘ain berharakat kasrah. Sama dengan kamus Al Munawwir, “id / ﻋﻴﺪ” masuk dalam anak kata dari “ﻋﻮﺩﺍ – ﻋﺎﺩ” dengan. Dijelaskan -dalam Al Munjid- bahwa “Id / ﻋﻴﺪ” berasal dari “iud / ﻋﻮﺩ” yang kemudian -dengan dii’lal- wawunya diganti dengan ya’.

Dikatakan -masih dalam al Munjid- bahwa dinamakan “id / ﻋﻴﺪ” karena ﻋﻴﺪ atau hari raya itu kembali tiap tahun dengan membawa kegembiraan baru. Jadi, asal kata “id / ﻋﻴﺪ” berarti kembali. Idul Fitri, kembali fitri. Idul adha, kembali adha. Membahas soal arti “fitri” dan “adha”, kiranya bisa di kesempatan yang lain.

Selain dalam dua kamus yang telah kami sebut di atas, kami juga membuka kamus Kontemporer Al Ashri dan kamus Al Ma’ani. Hasilnya sama saja. Alias tidak kami temukan kata “aid / ﻋﻴﺪ” yang digunakan sebagai gandengan “al fitri / ﺍﻟﻔﻄﺮ” maupun “al adha / ﺍﻷﺿﺤﻰ” . Bahkan kami juga tidak menemukan kata “aid / ﻋﻴﺪ” yang bermakna lain. Yang terakhir ini barangkali karena kami kurang lama membuka-buka kamus.

Keburu satenya matang.

Barangkali cukup di sini dulu, intinya tidak ada istilah “aidul atau aidil” untuk digandengkan dengan “fitri” atau “adha”. Adanya yaitu “idul fitri / idil fitri” atau “idul adha / idil adha”. Bagaimana jika Eid Fitri atau Eid Adha? Eid itu cuma salah satu logat Arab saja, sebenarnya kalau ditulis juga sama “ﻋﻴﺪ” (baca: id). Itu seperti Ahmad yang sering ditulis Ahmed. Tapi soal “aidul” dan “aidil” tentu bisa semakin jauh dari asal dan menimbulkan ketidakjelasan penulisan. Soal “dul-dil” itu bukan urusan kamus. Itu urusan i’rab yang dibahas dalam materi Nahwu dasar.
Sekian..

#SELAMAT IDUL ADHA

Nurul Fahmi

Penulis: Terompah Kiai, Pendidik dan Anggota LTN PC. NU Kab. Tuban

Tags: Idul adhaidul Adha dalam bahasa
Previous Post

KKN Virtual IAIN Tulungagung: Desa dan Moderasi Bergama

Next Post

KH. Masduqi Mahfudz dan Pesannya tentang Pekerjaan PNS

Related Posts

Memaknai Status Jomblo Berdasarkan Keterangan Gus Baha

Pesan Gus Baha, Dalam Rumah Tangga Jangan Membahas Hal Serius

by Mahfudz Muntaha
November 9, 2020
0

KH. Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha selalu punya cara unik untuk menyapaikan tausiyahnya. Salah satunya saat beliau memberikan nasihat pernikahan...

aswaja

Aswaja Sebagai Cara Berpikir dan Bertindak

by Muhammad Rouf
November 2, 2020
0

Ahl al-sunnah wa al-jama’ah atau yang lebih dikenal dalam kalangan NU (Nahdlatul Ulama’) dengan singkatan “aswaja” atau “sunni” adalah salah...

Fenomena Artis Hijrah Jadi Pendakwah, Memotret Islam dan Budaya Populer

Menjemput Kembali Jati Diri Bangsa Melalui Pendidikan Pesantren

by Redaksi
July 20, 2020
0

Keragaman adat, budaya dan keyakinan yang ada di Indonesia hingga saat ini masih lestari dengan segenap kompleksitas permasalahannya. Satu sisi,...

Menyelamatkan Kader Muda NU dari Wahabi

Menyelamatkan Kader Muda NU dari Wahabi

by Jamal Ma'mur Asmani
June 19, 2020
0

Hadlratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari memberikan atensi khusus pada kelompok ini. Bahkan kelompok ini ditempatkan pada kelompok pertama yang bersebrangan dengan...

Next Post
KH. Masduqi Mahfudz dan Pesannya tentang Pekerjaan PNS

KH. Masduqi Mahfudz dan Pesannya tentang Pekerjaan PNS

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

POPULAR

Abah Isun, Kyai Kampung

January 6, 2021
Mengenai Pilkada, Kader NU yang Maju Mewakili Siapa?

Mengembalikan Marwah Nahdlatul Ulama (NU) Pasca Pilkada

December 10, 2020
Mbah Imam, NU dan Segala Guyonannya

Mbah Imam, NU dan Segala Guyonannya

November 29, 2020
Load More

MORE ON TWITTER

Suluk.ID

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan. Media ini dikelola Lembaga Ta’lif wan Nasr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kabupaten Tuban.

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In