Suluk.ID
Saturday, October 18, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Kekabar

Ini Penjelasannya, Mengapa Saat Ngaji Gus Baha Tidak Live Youtube

by Redaksi
May 28, 2019
in Kekabar
Pesan Gus Baha’ Kepada Para Lelaki yang Tidak Punya Uang
Share on Facebook

Nama Kiai Bahauddin atau Gus Baha sedang melambung. Ngaji beliau banyak didengar orang. Jika sekarang anda sedang menghadap gawai silakan buka youtube lantas ketik nama beliau pasti langsung keluar pilihan videonya.

Namun, setiap video yang memunculkan pengajian Gus Baha jarang sekali yang terlihat wajahnya langsung. Bila pun ada. Pasti itu sangat sedikit.

Gus Baha’ memang beda dengan para kiai yang banyak muncul di media sosial. Beda sekali bahkan. Kajian Gus Baha’ menekankan pada kajian kitab yang dibacakan di hadapan santri yang ikut mengaji.

Pesan beliau, saat memberikan pengajian di Pesantren Progresif Bumi Sholawat Sidoarjo dirinya tidak ingin memberikan penjelasan hanya sepenggal saja. Khawatir, pemahamannya justru tidak tuntas nantinya.

Ini sepertinya, menjadi salah satu alasan Kiai yang juga murid Mbah Maemun Zubair jarang tampil di depan publik. Sebab, jika di hadapan publik waktunya pasti terbatas.

Tak hanya itu, pengajian umum yang Gus Baha datang pun sangat jarang. Bukan karena Gus Baha tidak mau diundang lho. Ada beberapa undangan pengajian yang dihadiri Gus Baha. Yakni, saat diundang guru dan keluarga gurunya. Kemudian, keluarganya sendiri. Ada lagi, jika teman ayahnya mengundang beliau. Seperti Gus Ali Sidoarjo yang pernah mengundang Gus Baha’.

Wahyu Riskiawan seorang santri asal Bojonegoro pernah ikut ngaji di ndalem Gus Baha. Dia mengatakan jika proses ngaji di Gus Baha benar-benar sederhana. Tidak ada terop ataupun sound sistem besar.

Saat mengaji jumlah santripun tak banyak. Nah, sebelum mengaji dimulai. Beberapa santri yang membawa alat rekam atau gawai didekatkan di tempat Gus Baha.

“Jadi tidak ada yang berani merekam video,” ujarnya.

Menurut Riski, meski ada kesempatan untuk merekan. Namun, santri yang ikut ngaji hanya fokus pada pengajian saat itu. Bukan yang lain. Sedangkan, alat rekam hanya diletakkan. Lantas, usai ngaji baru mereka mengemasi.

“Mungkin saja mereka sungkan. Dan, ndak berani merekam,” ungkap dia.

Dari hasil rekaman itulah. Kemudian, para santri milenial mengubahnya menjadi suara dipadu didengan grafis lainnya. Diunggahlah ke Youtube dan ada tema macam-macam itu.

Jadi, pemberian judul video youtube itu frame dari mereka yang mendengarkan dari penjelasan Gus Baha’. Sebab, saat mengaji pembasahan Gus Baha sesuai dengan kitab yang ada di hadapannya. Kemudian, dijelaskan dengan gaya bahasa sederhana dan memberikan contoh sesuai situasi saat ini.

Gus Baha telah menjadi contoh panutan. Semua orang mengakui keilmuannya. Namun, beliau tetap saja sederhana. Bahkan, berpenampilan pun biasa-biasa saja.

Kopyah hitam yang sedikit tertarik ke belakang. Serta kemeja putih.

Gus Baha, tengah memberi oase baru di jagad pengajian youtube. Meski bukan beliau yang dengan sengaja mengunggahnya. Semoga Gus Baha tetap sehat. Agar kita bisa mendegar nasehat-nasehatnya. (*)

Redaksi
Redaksi

Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan

Tags: Gus Baha'NGAJIYoutube
Previous Post

Makna Ngaji dan Alasan Tepat untuk Memilih Pesantren

Next Post

Ramadan dan Pasca Pemilu di Benak Mahbub Djunaidi

Related Posts

Ratusan Banser Kabupaten Madiun Gelar Apel Siaga, Tegaskan Kesetiaan Jaga Kyai dan Negeri

Ratusan Banser Kabupaten Madiun Gelar Apel Siaga, Tegaskan Kesetiaan Jaga Kyai dan Negeri

by Redaksi
October 17, 2025
0

Suluk.id, Madiun - Ratusan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) se-Kabupaten Madiun memadati Halaman NU Center, Wungu, Kabupaten Madiun, Jumat (17/10)...

Serentak, Pelantikan 35 Ketua Ranting Fatayat NU

Serentak, Pelantikan 35 Ketua Ranting Fatayat NU

by Redaksi
October 17, 2025
0

Suluk.id,Nganjuk - Pelantikan 35 ketua ranting Fatayat NU se-kecamatan Rejoso digelar serentak, Jumat (17/10). Kegiatan digelar di kantor MWCNU Rejoso....

Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

by Redaksi
October 14, 2025
0

Suluk.id, Jombang – Ribuan jamaah menghadiri pengajian rutin Selasa Wage di Masjid Nurul lman Dempok Desa Grogol, Selasa (14/10). Kegiatan...

Bupati Nganjuk Hadiri Lomba Baca Puisi SD: “Semangat Tak Bisa Dibeli!”

Bupati Nganjuk Hadiri Lomba Baca Puisi SD: “Semangat Tak Bisa Dibeli!”

by Redaksi
October 12, 2025
0

Suluk.id, Nganjuk - Suasana penuh semangat menyelimuti Pendopo Kabupaten Nganjuk saat Pembukaan Lomba Baca Puisi Tingkat Sekolah Dasar, Minggu (12/10)....

Next Post
Ramadan dan Pasca Pemilu di Benak Mahbub Djunaidi

Ramadan dan Pasca Pemilu di Benak Mahbub Djunaidi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Ratusan Banser Kabupaten Madiun Gelar Apel Siaga, Tegaskan Kesetiaan Jaga Kyai dan Negeri

Ratusan Banser Kabupaten Madiun Gelar Apel Siaga, Tegaskan Kesetiaan Jaga Kyai dan Negeri

October 17, 2025
Serentak, Pelantikan 35 Ketua Ranting Fatayat NU

Serentak, Pelantikan 35 Ketua Ranting Fatayat NU

October 17, 2025
Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

October 14, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025