Suluk.ID
Wednesday, June 4, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Mari Bersama Merawat Semangat Kebangsaan dengan Nilai-Nilai Agama dan Budaya

by Redaksi
June 2, 2025
in Ngilmu, Pitutur
Mari Bersama Merawat Semangat Kebangsaan dengan Nilai-Nilai Agama dan Budaya
Share on Facebook

Suluk.id – Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila sebagai momen penting untuk kembali meneguhkan jati diri nasional. Pancasila, yang digali dari kearifan lokal dan nilai-nilai luhur bangsa, bukan hanya dasar negara, melainkan juga pedoman hidup yang menyatukan keberagaman Indonesia. Di tengah dinamika zaman yang kian kompleks, tema “Mari Bersama Merawat Semangat Kebangsaan dengan Nilai-Nilai Agama dan Budaya” menjadi sangat relevan dan mendesak untuk terus digaungkan.

Pancasila lahir dari refleksi mendalam para pendiri bangsa atas keberagaman Indonesia. Lima sila dalam Pancasila bukan hanya kumpulan kata, tetapi merupakan kristalisasi nilai-nilai moral, sosial, dan spiritual yang telah hidup dalam masyarakat nusantara jauh sebelum Indonesia merdeka. Nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan telah menjadi jiwa bangsa sejak lama.

Merawat semangat kebangsaan berarti menjaga agar nilai-nilai Pancasila tetap hidup dalam kehidupan sehari-hari. Ia bukan sekadar hafalan atau dokumen negara, tetapi harus menjadi sikap dan tindakan nyata, terutama di tengah tantangan modern seperti disintegrasi sosial, intoleransi, dan krisis identitas kebangsaan.

Agama dan budaya bukan dua kutub yang bertentangan dalam konteks kebangsaan Indonesia. Justru keduanya merupakan pilar penting dalam membentuk karakter bangsa yang religius, santun, dan beradab. Agama menanamkan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, toleransi, serta kasih sayang, sementara budaya lokal mengajarkan kearifan, gotong royong, dan hormat pada sesama.

Dalam konteks Pancasila, nilai Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi fondasi moral, yang kemudian dikuatkan dengan nilai-nilai budaya bangsa yang plural dan kaya. Oleh karena itu, merawat semangat kebangsaan juga berarti menjaga harmoni antarumat beragama dan melestarikan budaya lokal sebagai warisan identitas nasional.

Di era digital dan globalisasi, generasi muda sering kali mengalami krisis identitas. Arus informasi yang bebas membawa nilai-nilai asing yang tak selalu sejalan dengan Pancasila. Jika tidak disikapi bijak, hal ini dapat memudarkan semangat kebangsaan dan melemahkan rasa cinta tanah air.

Karena itu, pendidikan karakter berbasis Pancasila, agama, dan budaya perlu terus diperkuat, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Media sosial harus dimanfaatkan untuk menyebarkan konten-konten positif yang memperkuat nilai toleransi, persatuan, dan keberagaman.

Hari Lahir Pancasila bukan hanya seremoni tahunan, melainkan momen untuk merefleksi: apa yang telah kita lakukan sebagai warga negara? Apakah kita sudah menjadi bagian dari penjaga nilai-nilai luhur bangsa? Apakah sikap dan tindakan kita sudah mencerminkan semangat Pancasila?

Kita semua memiliki peran. Ulama dan tokoh agama dapat menjadi pencerah dengan pesan damai dan toleran. Budayawan dapat menggugah kesadaran kolektif melalui seni dan tradisi. Guru dan pendidik dapat menanamkan nilai Pancasila dalam pembelajaran. Generasi muda pun dapat menjadi agen perubahan yang membawa semangat kebangsaan ke ruang-ruang digital.

Mari bersama kita rawat semangat kebangsaan dengan menjadikan agama sebagai cahaya moral dan budaya sebagai identitas yang membanggakan. Pancasila bukan hanya warisan sejarah, melainkan kompas masa depan Indonesia. Dengan nilai-nilai agama dan budaya yang menyatu dalam Pancasila, kita bisa membangun bangsa yang berdaulat, adil, dan bermartabat di tengah perubahan zaman.

Selamat Hari Lahir Pancasila. Bersama Pancasila, kita jaga Indonesia.

Referensi

  • Kaelan. (2013). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.
  • Latif, Yudi. (2018). Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila. Jakarta: Gramedia.
  • Tim BPIP. (2021). Buku Saku Pembinaan Ideologi Pancasila. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
  • UNESCO. (2002). Learning to Be: Education for the 21st Century.

Penulis : Imam Muslih – Dosen PGMI Unhasy Jombang

Redaksi
Redaksi

Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan

Tags: Hari Lahir PancasilaJombangPancasilaUNHASY
Previous Post

Juleha Gelar Pelatihan Sembelih Hewan Kurban

Next Post

5 Amalan di Bulan Dzulhijjah: Momentum Refleksi untuk Jiwa dan Sosial Umat

Related Posts

5 Amalan di Bulan Dzulhijjah: Momentum Refleksi untuk Jiwa dan Sosial Umat

5 Amalan di Bulan Dzulhijjah: Momentum Refleksi untuk Jiwa dan Sosial Umat

by Ahmad Misbakhul Amin
June 2, 2025
0

Bulan Dzulhijjah bukan sekadar waktu untuk memperbanyak ibadah, melainkan sebuah momentum transformatif yang dirancang Allah SWT agar setiap insan muslim...

Kelas Akselerasi Mu’allimul Qur’an Metode Hanifa: Upaya Menstandarkan Bacaan Al-Qur’an Secara Komprehensif

Kelas Akselerasi Mu’allimul Qur’an Metode Hanifa: Upaya Menstandarkan Bacaan Al-Qur’an Secara Komprehensif

by Ahmad Misbakhul Amin
May 28, 2025
0

Dalam rangka meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an sekaligus menyiapkan generasi pengajar yang kompeten di bidang tahsin dan tajwid, Komunitas Hanifa Darul...

Feminisme Dalam Bingkai Syariat: Mencari Titik Temu di Tengah Ketegangan

Feminisme Dalam Bingkai Syariat: Mencari Titik Temu di Tengah Ketegangan

by Ahmad Nur Fadhil
May 27, 2025
0

Suluk.id - Narasi feminisme dan agama sering kali bersinggungan di titik yang penuh ketegangan, terutama menyangkut isu-isu terkait hak perempuan...

Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

by Redaksi
May 14, 2025
0

Suluk.id - Seseorang akan pergi jauh, namun hatinya akan tetap tertaut pada orang yang dikasihinya. Hingga suatu saat dia akan...

Next Post
5 Amalan di Bulan Dzulhijjah: Momentum Refleksi untuk Jiwa dan Sosial Umat

5 Amalan di Bulan Dzulhijjah: Momentum Refleksi untuk Jiwa dan Sosial Umat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

5 Amalan di Bulan Dzulhijjah: Momentum Refleksi untuk Jiwa dan Sosial Umat

5 Amalan di Bulan Dzulhijjah: Momentum Refleksi untuk Jiwa dan Sosial Umat

June 2, 2025
Mari Bersama Merawat Semangat Kebangsaan dengan Nilai-Nilai Agama dan Budaya

Mari Bersama Merawat Semangat Kebangsaan dengan Nilai-Nilai Agama dan Budaya

June 2, 2025
Juleha Gelar Pelatihan Sembelih Hewan Kurban

Juleha Gelar Pelatihan Sembelih Hewan Kurban

June 1, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025