Suluk.ID
Wednesday, July 30, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Menemukan Tawakal Dibalik Que Sera Sera

by elhimmah
June 8, 2025
in Ngilmu, Pitutur
Menemukan Tawakal Dibalik Que Sera Sera
Share on Facebook

Rilis pada tahun 1956 Que sera sera merupakan sebuah lagu yang diciptakan oleh Jay Livingston dan Rey Evans dengan penyanyi aslinya Doris Day. Bermakna “ apapun yang terjadi biarlah terjadi” kata Que sera sera lebih dekat dengan bahasa Spanyol meskipun kata ini dari Italia. Lagu ini bercerita tentang seorang anak yang bertanya kepada ibunya bagaimana kehidupan ia nantinya , kemudian sang ibu menjawab dengan kata Que sera sera dengan lanjutan liriknya ” whatever will be will be ,the feature’s not ours to see” “apapun yang akan terjadi terjadilah, masa depan bukanlah hal yang bisa kita lihat” . jika dipahami lebih dalam lagi lagu ini mengajarkan kita untuk bisa memeluk takdir, dengan memegang dan berfokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, diluar itu biarkan berjalan sesuai alurnya karena Tuhan yang lebih tau. Perilaku ini bisa disebut dengan stoicism, sebuah aliran filsafat Yunani kuno yang mengajarkan tentang kebajikan dan pengendalian diri. Seperti ungkapan yang pernah ditulis oleh seorang tokoh filsafat Yunani Epictetus “Beberapa hal berada dalam kendali kita dan lainnya tidak”

Dalam Islam konsep seperti ini biasa disebut dengan tawakal. Secara umum makna tawakal ialah sikap berserah diri kepada Allah setelah melakukan usaha maksimal. Menurut Imam Ahmad Ibnu Hambal atau yang lebih kita kenal dengan Imam Hambali tawakal merupakan perbuatan hati. Sejalan dengan Imam Hambali tentang tawakal Abu Qashim Al Qusyairi memberikan penjelasan dalam kitabnya Risalah AL Qusyairiyah

واعلم أن التوكل محله القلب والحركة بالظاهر لا تنافي التوكل بالقلب بعد ما تحقق العبد أن التقدير من قبل الله وإن تعثر شئ فبتقديره وإن اتفق شئ فبتيسيره

“Ketahuilah bahwa tawakal bertempat di dalam hati, dan usaha lahiriah tidaklah merusak sifat tawakal dalam hati selama sang hamba meyakini bahwa takdir datang dari sisi Allah. Apabila suatu perkara terasa sulit maka hal tersebut datang dari takdir Allah. Dan apabila suatu perkara selaras dengan keinginannya maka hal tersebut datang dari pertolongan Allah.”

Dapat diartikan bahwa ketika kita bertawakal hal itu tidak bisa di buktikan dengan lisan, ataupun tindakan fisik lainnya. Perlu digaris bawahi meskipun tawakal adalah perbuatan hati sikap berserah diri sepenuhnya tanpa melakukan suatu usaha itu tidak bisa disebut dengan tawakal. Dalam lagu ini pesan tersebut tersampaikan secara implisit “ apapun yang terjadi terjadilah” secara tidak langsung narasi ini mengajarkan kita untuk percaya pada takdir yang telah ditetapkan oleh Allah dan dijelaskan dengan narasi pada bait selanjutnya “ masa depan bukanlah hal yang bisa kita lihat “ dalam kalimat ini bisa kita telaah lebih dalam lagi masa depan memanglah bukan perkara yang bisa kita lihat tapi mengusahakan semaksimal mungkin untuk masa depan itulah hal yang harus kita lakukan baik itu akan berjalan sesuai harapan kita ataupun tidak, kita kembalikan seperti pada narasi sebelumnya “ apapun yang terjadi terjadilah” dengan pasrah pada kehendak Allah.

Pada kebanyakan kasus seseorang yang tidak bertawakal kepada Allah akan berekspektasi berlebihan terhadap usaha yang telah dia lakukan. Hal itu akan berdampak buruk bagi dirinya dan cenderung menyalahkan keadaan serta kecewa ketika ekpektasinya tidak tercapai. Pun apabila keinginannya tercapai mereka akan membanggakan dirinya  sebab usaha keras yang ia lakukan. Sebaliknya seseorang dengan sikap tawakalnya kepada Allah akan mudah bersyukur meskipun pencapaiannya tidak sesuai ekspektasi. Mereka jauh lebih tegar dan ikhlas karena yakin itu semua ketentuan Allah. Dan sikap seperti inilah yang harus dipraktikkan agar hidup kita  jauh lebih tenang karena terkadang kita terlalu sibuk dengan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan sehingga memicu rasa kekhawatiran yang berlebih .

 

Oleh Arini Azkiyatun Nada

Mahasiswa Ilmu Al Qur’an dan Tafsir

UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

 

 

elhimmah
elhimmah
Previous Post

Membongkar Batasan Al-Qur’an: Apakah Mushaf Utsmani Menampung Seluruh Gagasan Tuhan?

Next Post

Permasalahan Mental Bukan Hanya Soal Ibadah

Related Posts

Merangsang Guru PAI Gairah Berliterasi

Merangsang Guru PAI Gairah Berliterasi

by Mukani
July 29, 2025
0

Tradisi literasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan karena masih jauh dibanding negara-negara lainnya. United Nations Education, Scientific and Cultural Organization...

AKULTURASI BUDAYA SEBAGAI PILAR MODERASI DI LINGKUNGAN SOSIAL

AKULTURASI BUDAYA SEBAGAI PILAR MODERASI DI LINGKUNGAN SOSIAL

by elhimmah
July 18, 2025
0

Kehidupan masyarakat yang majemuk, perjumpaan budaya dan agama menjadi realitas yang tidak bisa dihindari. Sebut saja di Indonesia. Sebuah negeri...

Muhammad Nahdlatul Ulama: Begitu Saya Menyebutnya

Muhammad Nahdlatul Ulama: Begitu Saya Menyebutnya

by Ahmad Misbakhul Amin
July 13, 2025
0

Salah satu rangkaian KKN adalah program kerja. Untuk menggambarkan dan merancang program kerja dibutuhkan satu siklus urgen yakni observasi dan...

Membahas Tentang Fenomena Pondok, Barokah, dan Wacananya

Membahas Tentang Fenomena Pondok, Barokah, dan Wacananya

by Muchamad Rudi C
July 4, 2025
0

Suluk.id - Menarik memang untuk membahas tentang fenomena pondok, barokah, dan wacana keislaman yang dibangun saat ini. Ada yang bertanya...

Next Post
Permasalahan Mental Bukan Hanya Soal Ibadah

Permasalahan Mental Bukan Hanya Soal Ibadah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Fokus, Hamsa Jadi Guru Juara Olimpiade Bahasa Arab

Fokus, Hamsa Jadi Guru Juara Olimpiade Bahasa Arab

July 29, 2025
Raih Prestasi Nasional, Bukti Keunggulan Pesantren Unggul

Raih Prestasi Nasional, Bukti Keunggulan Pesantren Unggul

July 29, 2025
Merangsang Guru PAI Gairah Berliterasi

Merangsang Guru PAI Gairah Berliterasi

July 29, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025