Suluk.ID
Tuesday, March 2, 2021
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID
No Result
View All Result
Home Ngilmu

Manifesto Intelektual Sufi: Burhan dan Wujud Pengetahuan

by Ahmad Dahri
June 2, 2019
in Ngilmu
Reading Time: 2min read
0 0
0
Manifesto Intelektual Sufi: Burhan dan Wujud Pengetahuan
Share on Facebook

Bahwa kita, atau lebih tepatnya saya terkadang lupa menangkap janji Tuhan yang akan – sudah terpenuhi. Tuhan menggunakan kata “Qad” sebagai bentuk kesungguhan atas apa yang akan terjadi, dalam hal ini bertemu dengan kata kerja yang berarti datang (“Ja’a”) dengan bentuk kata kerja mudhari’ atau bermakna sedang – sekarang.

Yang berarti Tuhan menegaskan apa yang menjadi hakNya. Dan sayangnya, ketidakajegan yang saya rasakan mengakibatkan buntu di dalam pikiran.

Maka wajar jika kondisi sedang tidak menentu, maka kegiatan yang sedang dikerjakan akan terkena imbas dari apa yang sedang dirasakan. Surat an Nisa, ayat 174 menegaskan bahwa Tuhan benar-benar mendatangkan burhan, yang dipungkasi oleh nur atau cahaya.

Objeknya adalah manusia. Dengan kata lain semua manusia menerima burhan yang kebanyakan orang mengartikan pertolongan. Dan akan menjadi satu jalan yang terang benderang, karena bersifat Cahaya.

BacaArtikel

Pesan Gus Baha, Dalam Rumah Tangga Jangan Membahas Hal Serius

Aswaja Sebagai Cara Berpikir dan Bertindak

Aidil Adha atau Idul Adha

Bahwa tiada yang sia-sia dari segala kehendak Tuhan. Oleh sebab itu pengetahuan meta – etika dalam sudut pandang cahaya di dalam Al Quran harus benar-benar dipahami. Di tengah perkembangan filsafat, Aristoteles meenyumbangkan pemikiran akal – budhi manusia.

Nichomachean Etich, menegaskan berbagai capaian batin manusia tentang satu rasa yang dinamakan “Kebahagiaan.”

Cahaya akan terlampau terang ketika dipandang dari jarak yang jauh. Dan akan menjadi gelap kemudian silau ketika terlampau dekat memandangnya. Pun kebahagiaan.

Tidakkah tukang sapu di jalan sangatlah mulia ketimbang para pengguna mobil keluaran Jerman dan kawan-kawan. Tetapi siapa yang lebih dieluh-eluhkan? Burhan dari Tuhan terpancar menjadi berbagai dimensi. Dimensi pengetahuan, dimensi akal – budhi bahkan meta – etika.

Bahkan seorang kafir tawanan perang masih memiliki nurani kemanusiaan dalam hati. Dan akhirnya Rasul melepasnya dan mengembalikan harta rampasan. Maka ketika keyakinan dalam hati berlabuh kepada Tuhan maka burhan-Nya mengalir melalui pengetahuannya melihat sikap Rasul Muhammad SAW.

Burhan lahir dengan sangat misterius. Tuhan menciptakannya dengan segala kemisteriusan-Nya. Sabda Nabi, “Tunjukkan kepadaku suatu hal sebagaimana adanya. Engkau membuat suatu hal tampak indah padahal kenyataannya sangatlah buruk. Maka tunjukka kepada kami seatu hal sebagaimana adanya. Karena hanya akan menjerumuskan kami ketika kami tiada mengetahuinya.”

Burhan datang tidak hanya sebagai ketentuan Tuhan. Ia muncul sebagai hal yang diperjalankan, sehingga manusia sebagai penerima burhan Tuhan adalaha makhluk yang diperjalankan. Menyadari situasi diperjalankan atau diperintah sangatlah sukar.

Oleh karenanya sejernih dan sebaik apapun penilaian terhadapa siapapun, tidak akan lebih baik dari penilaiannya. Sehingga burhan akan menuju siapa saja yang Tuhan kehendaki.

Siapa saja yang Tuhan inginkan. Bukan hanya kepada ia yang berjubah, berpeci atau kaya raya. Tetapi tukang bakso, pemulung dan orang yang dianggap gila oleh kebanyakan akan menerima burhan pancaran cahaya Tuhan. (*)

Ahmad Dahri
Tags: BurhaniSufi
Previous Post

Ghasab Sarung Sang Kiai

Next Post

Ujian Cadar Natasya di Acara Istri Gus Dur

Related Posts

Memaknai Status Jomblo Berdasarkan Keterangan Gus Baha

Pesan Gus Baha, Dalam Rumah Tangga Jangan Membahas Hal Serius

by Mahfudz Muntaha
November 9, 2020
0

KH. Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha selalu punya cara unik untuk menyapaikan tausiyahnya. Salah satunya saat beliau memberikan nasihat pernikahan...

aswaja

Aswaja Sebagai Cara Berpikir dan Bertindak

by Muhammad Rouf
November 2, 2020
0

Ahl al-sunnah wa al-jama’ah atau yang lebih dikenal dalam kalangan NU (Nahdlatul Ulama’) dengan singkatan “aswaja” atau “sunni” adalah salah...

Aidil Adha atau Idul Adha

Aidil Adha atau Idul Adha

by Nurul Fahmi
July 31, 2020
0

Kami sering membaca ungkapan selamat hari raya dalam bahasa Arab yang tertulis dengan kata "aidul / aidil" dan "idul", baik...

Fenomena Artis Hijrah Jadi Pendakwah, Memotret Islam dan Budaya Populer

Menjemput Kembali Jati Diri Bangsa Melalui Pendidikan Pesantren

by Redaksi
July 20, 2020
0

Keragaman adat, budaya dan keyakinan yang ada di Indonesia hingga saat ini masih lestari dengan segenap kompleksitas permasalahannya. Satu sisi,...

Next Post
Ujian Cadar Natasya di Acara Istri Gus Dur

Ujian Cadar Natasya di Acara Istri Gus Dur

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

POPULAR

Mengenai Pilkada, Kader NU yang Maju Mewakili Siapa?

Meneguhkan Moderatisme; Agen Dakwah Rahmatan lil ‘Alamin

February 11, 2021
BAGANA NU, Gambar nu.or.id

Bencana Alam, Degradasi Lingkungan Hidup dan Peran Serta NU

February 11, 2021

Abah Isun, Kyai Kampung

January 6, 2021
Load More

MORE ON TWITTER

Suluk.ID

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan. Media ini dikelola Lembaga Ta’lif wan Nasr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kabupaten Tuban.

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In