LUMAJANG – Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Tuban, K.H. Ahmad Damanhuri dan Ketua Care-Lazisnu PCNU Tuban M. Ida Musthofa menghadiri acara Doa Bersama & Tabligh Akbar bersama Gus Miftah dan KH. Marzuki Mustamar di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang (Senin, 30/01/2023).
Acara tersebut digelar dalam rangka serah terima 282 hunian dari PCNU se Jawa timur, PWNU Jatim, PWNU Jateng, PWNU DIY, dan Ponpes Ora Aji untuk penyintas bencana APG Semeru Lumajang. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gus Miftah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Se Jawa Timur.
“Saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas bantuan para masyarakat, khususnya para donatur Nu care Lazisnu Se-Jawa Timur yang telah membantu mendirikan hunian sementara untuk sebagian masyarakat lumajang, khususnya para korban erupsi semeru ini,” ungkap A. Afif Amrullah selaku ketua care-lazisnu PWNU Jawa Timur saat mengawali sambutannya.
“Meski bersifat sementara, kata Gus Afif, bangunan Huntara ini jauh lebih nyaman bila dibanding berada di tempat pengungsian. Oleh karena itu hunian sementara ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk membina kembali kehidupan rumah tangga yang telah tinggal di pengungsian selama ini. “Saya yakin saat itu tentu tidak dalam keadaan normal, karenanya kini saatnya membangun kembali kehidupan keluarga,” kata Gus Afif.
Dalam beberapa bulan ke depan, Gus Afif menjanjikan akan memberikan kartu tanda NU yang mana kartu tersebut berisikan saldo Rp 200 ribu setiap bulannya. Sehingga dapat digunakan bagi penerima untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga di toko NU sekitar dengan gratis.
Ucapan syukur atas selesainya bangunan Huntara ini disampaikan pula KH Marzuki Mustamar. Kiai Marzuki mengatakan konsep bangunan huntara ini menunjukkan bangunan yang secara universal nyaman dihuni. Dengan konsep bangunan yang nyaman para penghuni mampu melakukan hubungan sosial yang baik, tetap melakukan kegiatan-kegiatan ke-NU-an. Demikian pula komunikasi yang memperlihatkan kebersamaan diantara mereka.
“Meskipun hunian saat ini berbeda dengan yang dulu, namun kegiatan-kegiatan Ke-Nu-an yang dulu pernah dilakukan seperti dziba’an, manaqiban, selametan, sholawatan dsb tetap dilakukan di kompleks hunian yang baru ini,” ujarnya. (imron)
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan