Suluk.ID
Wednesday, October 15, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Perlukah Ziarah Kubur?

by Nurul Fahmi
July 1, 2019
in Ngilmu
Perlukah Ziarah Kubur
Share on Facebook

Sebagian orang seakan tidak percaya bahwa orang yang sudah meninggal dunia dan telah dikuburkan itu bisa mendengar dan tahu kehidupan manusia-manusia yang ada di atas bumi ini. Mereka juga menganggap bahwa doa-doa yang kita panjatkan untuk orang yang telah dikubur tidak akan sampai dan didengar oleh si mayit. Dan tentu saja doa-doa itu tidak akan mempengaruhi apapun. Alhasil, tidak ada gunanya talqin mayit, ziarah kubur, dan mendoakan orang yang telah meninggal dunia.

Barangkali sebagian orang itu tidak mau menengok sedikit firman Allah yang artinya “Janganlah kamu menyangka bahwa orang-orang yang meninggal di jalan Allah itu mati. Tapi (sebaliknya) mereka hidup. Tetapi kalian tidak merasakan.” Ibnu Katsir berpendapat bahwa sebenarnya tidak hanya orang-orang yang meninggal di jalan Allah saja yang hidup, akan tetapi orang-orang mukmin yang meninggal sebenarnya juga hidup. Sedangkan orang yang jihad fi sabilillah disebutkan dalam ayat tersebut bertujuan untuk memuliakan dan mengagungkan mereka.

Hidup di sini jangan diartikan bisa makan, minum, berjalan dan sebagainya layaknya kita di dunia ini. Hidup di alam kubur lebih bermakna rohani; bisa mendengar, merasa bersedih, gembira dan seterusnya. Mereka hidup tapi tidak mampu melakukan sesuatu. Mereka hidup untuk menunggu hari yang paling akhir. Hari hisab.

Karena mereka sejatinya masih hidup. Maka jika kita mendoakan dan membacakan ayat-ayat suci kepada mereka, mereka pasti mendengar. Bacaan-bacaan kita akan mengurangi siksa kubur mereka (jika disiksa) dan akan menentramkan hati mereka di alam kubur. Karena mereka sejatinya masih hidup, maka mereka harus tetap dimuliakan; tidak diperkenankan buang air di atas kuburan, melangkahi kuburan, duduk di atasnya dan lain-lain.

Semua itu sebenarnya telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad yang telah diriwayatkan dalam banyak hadits dan juga para ulama salafus shalih juga mentradisikan ziarah kubur. Kita sebagai umat Nabi Muhammad sudah selayaknya mengikuti jejak mereka. Kalau kita mengaku sebagai umat Muhammad dan tidak mau ziarah kubur dan mendoakan ahli kubur? Lalu sebenarnya umat siapakah kita ini?

Nurul Fahmi

Penulis: Terompah Kiai, Pendidik dan Anggota LTN PC. NU Kab. Tuban

Tags: hadits ziarah kuburziara qubur
Previous Post

Mbok-mbok Pembantu Sebagai Jembatan Kebudayaan Antar Bangsa

Next Post

Sejarah GP Ansor dan Kisah Hamid Rusydi Mengislamkan Cewek Belanda

Related Posts

Sholawat Ngelik: Akulturasi Agama dan Budaya di Mlangi yang Lestari Hingga Kini

Sholawat Ngelik: Akulturasi Agama dan Budaya di Mlangi yang Lestari Hingga Kini

by Laila Rohmatul Izzah
September 30, 2025
0

Bulan maulid merupakan salah satu bulan besar bagi umat Islam. Bulan di mana datang seseorang yang kelahirannya mampu memadamkan api...

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

by Muchamad Rudi C
October 7, 2025
0

Ada-ada saja memang pertanyaannya. Memang terlihat sepele, tapi menjadi bahan diskusi menarik bahkan sampai serius. Pertanyaan itu muncul ketika saya...

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

by Muchamad Rudi C
September 3, 2025
0

Kepedulian masyarakat kepada negara hingga sampai golongan akar rumput. Terbukti dengan salah satunya obrolan tentang wacana demonstrasi bulan Agustus 2025...

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

by Abdur Rohman Assidiis
August 19, 2025
0

Suluk.id, Akhir-akhir ini, dunia jagat maya sedang digencarkan oleh wacana perbincangan filsafat. Hal ini dipicu oleh salah satu sosok yang...

Next Post
Sejarah GP Ansor dan Kisah Hamid Rusydi Mengislamkan Cewek Belanda

Sejarah GP Ansor dan Kisah Hamid Rusydi Mengislamkan Cewek Belanda

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

October 14, 2025
Bupati Nganjuk Hadiri Lomba Baca Puisi SD: “Semangat Tak Bisa Dibeli!”

Bupati Nganjuk Hadiri Lomba Baca Puisi SD: “Semangat Tak Bisa Dibeli!”

October 12, 2025
Gelar Workshop Santri Melek Digital, Cetak Konten Kreator

Gelar Workshop Santri Melek Digital, Cetak Konten Kreator

October 11, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025