Suluk.id – Keberadaan Pondok Pesantren selalu memiliki peran penting dalam mengajarkan seseorang menjalani kehidupan bermasyarakat. Salah satunya tempat belajar bersosial dan berorganisasi. Dengan demikian Pondok Pesantren dapat dilihat sebagai miniatur dari kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu peraturan-peraturan yang disusun pengurus pondok harus dilaksanakan dengan baik. Agar ketika terjun di masyarakat sudah terbiasa jika diamanahkan sebuah tanggung jawab oleh masyarakat. Hal tersebut disampaikan Kyai Dr. Nur Aziz Muslim, M.H selaku pengasuh Pondok Pesantren Al Bidayah Tulungagung dalam acara Pelantikan Lurah (Ketua Pengurus) baru PP. Al Bidayah Tulungagung Rabu, 13/09/2023.
Kyai Nur Aziz Muslim atau kerap disapa dengan Kyai Aziz juga berpesan kepada para santri agar menaati hasil pemilihan dan ridho atas kebijakan-kebijakan yang diberikan lurah baru. Karena pemilihan dilakukan menggunakan sistem demokrasi.
“Lurah baru ini hasil proses pemilihan secara musyawarah secara demokratis konsekuensinya adalah bahwa karena hasil pemilihan harus ditaati. Dalam kaidah fiqih, الرِّضَا بِالشَّيْءِ رِضَا بِمَا يَتَوَلَّدُ مِنْهُ (Ridha dengan sesuatu maka juga ridha terhadap konsekuensi dari sesuatu tersebut)” dawuh Kyai Aziz.
Tidak hanya itu dalam kesempatan yang sama, beliau memberikan wejangan kepada lurah baru agar dapat memimpin dengan baik karena sudah disumpah. Sebagai contoh dengan cara meneruskan program-program yang sudah berjalan baik di kepengurusan sebelum nya. Seperti dalam pedoman Nahdlatul Ulama’ (NU) untuk mengambil sesuatu yang baik dari sebelumnya dan mengambil hal-hal baru yang lebih baik.
” المُحَافَظَةُ عَلَى القَدِيمِ الصَالِحِ والأَخْذُ بالجَديدِ الأَصْلَحِ,
(memelihara hal-hal lama yang bagus serta mengambil hal-hal baru yang lebih baik)
“kebijakan yang masih bagus itu harus dipertahankan, bolehlah mungkin terjadi atau mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang lebih baik, karena memang ya harus lebih baik dari yang lama,.. Jadi kalau misalnya hari ini dengan hari kemarin sama, maka itu kelompok orang-orang yang rugi” lanjut Kyai Aziz.
Adapun program – program kerja yang harus diusung dalam suatu kepengengurusan organisasi. Program yang diusung tidak lain yang mampu bermanfaat bagi khalayak luas. Salah satu harapan pengasuh pada kepengurusan baru ini adalah adanya penguatan literasi. Karena PP. Al-Bidayah Tulungagung ini mempunyai kader-kader penulis yang juga sudah mengeluarkan banyak karya tulis dan lain sebagainya.
“pesantren Al Bidayah dan ini menurut saya adalah sesuatu yang harus dijadikan sebagai program utama atau program unggulan yang pada waktu (akhir) kepengurusan sudah terwujud dalam bentuk karya yang nyata yang sudah terbit” tutur Kyai Aziz.
Lokasi PP. Al Bidayah Tulungagung tepat di depan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU). Maka sangat sangat erat hubunganya dengan dunia perguruan tinggi. Dapat disebut juga sebagai pesantren berbasis mahasiswa. Maka adanya sinkronisasi atau kolaborasi antara pondok pesantren dan perguruan tinggi dalam menyusun agenda kegiatan yang dilaksanakan. Selain penguatan tulisan, sebagai arahan dari pengasuh bahwa perlu adanya program musyawarah.
Kyai Aziz yang juga selaku Dosen di UIN SATU menjelaskan “(hasil) musyawarah itu Insyaallah akan terus teringat di dalam pikiran dan ketika kita membutuhkan itu pasti akan muncul sebagai memori …, ingatan kita akan lebih kuat, ingatan kita akan lebih tajam dan ini adalah ciri-ciri seorang santri itu senang jadi pintar”.
Sebagai penutup, beliau menyampaikan harapan semoga program – program yang dicanangkan semakin bagus dan dapat terlaksana dengan baik. Tentunya pelaksanaan program membutuhkan dukungan dari semua santri lainnya.
“Karena santri berbasis mahasiswa maka gausah dioprak oprak (tidak usah dipaksa karena sudah seharusnya memiliki kesadaran sendiri), (misalnya) waktunya sholat, ya sholat” pesan Kyai Aziz sebagai penutup sambutan.
Pada acara yang sama, Yusuf selaku lurah kepengurusan tahun sebelumnya turut memberikan selamat atas terpilihnya kepengurusan baru. Serta berharap dapat memberikan perubahan positif pembangunan pondok pesantren. Dalam bahasa Jawa Kromo Inggil Yusuf menyampaikan “Sugeng rawuh pemimpin kito, kepemimpinan sampean bakal dadi tonggak penting ing perjalanan pesantren niki (Selamat datang pemimpin kita, kepemimpinan anda akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan pesantren ini).
Selain itu, lurah baru, Wahyu juga menyampaikan sambutan bahwa terpilihnya ia sebagai ketua merupakan sebuah takdir atau ujian dari Allah SWT. Menurutnya juga dalam menjalankan amanah ini pasti akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. Maka dengan adab yang diajarkan di Pesantren yakni kerendahan hati, ia meminta para santri sebagai anggota untuk saling mengingatkan satu sama lain, tak terkecuali lurah
“Ketika saya teledor, ketika saya tidak mengemban amanah, maka tegurlah saya, tegurlah saya” tegas wahyu
Sebelumnya, pemilihan lurah baru PP. Al – Bidayah tahun 2023 dilakukan dalam beberapa tahapan. Dimulai dengan pendaftaran dan kampanye calon lurah. Kemudian disusul musyawarah (debat) calon dengan agenda penyampaian visi misi serta tanya jawab pada Selasa, 12/09/2023. Di waktu yang sama pencoblosan untuk pemungutan suara dilakukan sebagai bentuk demokrasi dalam memilih pemimpin. (mrc)
Islamic digital activist. Mugi Barokah Manfaat