Suluk.id – Ada satu hal menarik pada kehidupan manusia. Yakni suatu zaman pasti menuntut terjadinya perubahan pada diri manusia. Adaptasi menjadi kata kunci atas keberlangsungan kehidupan. Karenanya tanpa proses penyesuaian diri, manusia akan tertinggal dan tergerus berbagai permasalahan hidup. Sebagai umat Islam harus meyakini bahwa Al Qur’an dan Hadis berperan penting untuk mengatasi problematika hidup pada setiap zamannya. Hal itulah yang mendasari program studi Ilmu Hadis UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung mengadakan Ma’rifatul Muhadditsin.
Ma’ariful Muhadditsin 2023 sebagai program kerja Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Hadis UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung kali ini diadakan di Pesanggrahan Argo Wilis Sendang Tulungagung pada hari Sabtu – Minggu, 2-3 September 2023. Berbeda dari tahun sebelum nya, tahun ini mengangkat tema “Kuatkan Ketsiqahan Tebarkan Keshahihan”. Kegiatan ini diikuti Mahasiswa Ilmu Hadis angkatan tahun 2023 dan Sivitas Akademika Prodi Ilmu Hadis. Program tahunan ini diisi dengan beberapa materi tentang keprodian dan keorganisasian di lingkungan prodi ilmu hadis. Pemateri yang didatangkan merupakan mahasiswa semester akhir prodi Ilmu Hadis. Selain materi yang didapat, dengan begitu akan terjalin rasa kekeluargaan dan keakraban antara mahasiswa baru dan kakak tingkat.
Kuatkan Ketsiqahan dan Keshahihan. Dua istilah tentang hadis ini diambil panitia untuk dijadikan tema karena di dalamnya memiliki arti filosofis yang memiliki interkoneksi dengan masa kekinian. Tsiqah dilihat dari perspektif ilmu hadis berarti orang yang menjaga dirinya untuk tidak melakukan dosa kecil dan jarang melakukan dosa besar. Dengan kata lain, Orang yang Tsiqah yakni menjaga dirinya agar tidak melakukan sesuatu hal yang berhukum syubhat atau tidak jelas hukumnya. Orang seperti ini akan mudah mendapatkan kepercayaan dari orang lain karena dapat membangun inner beauty menjadi suatu identitas diri. .
Selanjutnya, Shahih dalam paradigma ilmu hadis merupakan hadis yang kualitasnya paling bagus. Artinya hadis atau berita sudah diyakini benar-benar disampaikan dari Nabi Muhammad SAW. Salah satu syarat yang harus dipenuhi agar menjadi shahih adalah diriwayatkan oleh perawi yang Tsiqah. Kedua hal tersebut antara Tsiqah dan Sahih dapat ditarik benang merah yang akan menemukan titik interkoneksi.
Interkoneksi keduanya dapat dimaknai dan diimplementasikan bahwa di masa kini orang menyebarkan informasi seringkali ngawur tanpa melihat kebenarannya. Begitu pula orang yang membacanya tanpa menyaring informasi tersebut langsung meneruskan atau menyebarkan. Akibatnya banyak yang menjadi korban penipuan. Melihat situasi seperti ini alangkah baiknya pemberi dan penerima informasi harus mengetahui terlebih dahulu ‘kesahihan’ asal usul sumber informasi tersebut. Dengan demikian sebagai pembuat atau penyebar pesan maka juga dianjurkan memiliki ketsiqahan.
Terakhir, foto bersama menjadi tanda penutup Kegiatan Ma’ariful Muhadditsin Mahasiswa Prodi Ilmu Hadis UIN SATU Tulungagung 2023. Besar harapan setelah mengangkat tema tersebut, agar mahasiswa menangkap makna dan mengaplikasikan di kehidupan sehari hari. Sehingga penyebaran informasi tidak merugikan dan dapat diterima masyarakat luas dengan baik di zaman banjir informasi ini.
Penulis : Ahmad Misbakhul Amin
Editor : Muchamad Rudi C
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan