Suluk.ID
Sunday, June 15, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Pitutur

Refleksi Hari Santri; Pesantren dan Kiprahnya di Tengah Masyarakat

by Joyo Juwoto
November 4, 2019
in Pitutur
Refleksi Hari Santri; Pesantren dan Kiprahnya di Tengah Masyarakat
Share on Facebook

Pemerintah melalui Keputusan Presiden RI Joko Widodo Nomor 22 Tahun 2015 tertanggal 15 Oktober 2015 menetapkan setiap tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan hari santri ini tentunya akan mengukuhkan identitas dan peran santri di kancah nasional. Terlepas dari pro dan kontra tentang penetapan Hari Santri Nasional saya sedikit ingin merefleksikan tentang masyarakat pesantren.

Kata santri sendiri ada yang bilang berasal dari bahasa Sansekerta, dari kata Shastri yang berarti melek huruf. Pendapat lain menyatakan santri berasal dari bahasa Jawa dari kata cantrik, yakni seseorang yang mengikuti seorang guru dengan maksud berguru atau mengaji, kata santri inilah yang akhirnya membentuk satu lingkungan yang dikenal dengan nama pesantren. Terlepas dari pengertian dari mana asal kata santri yang pasti santri adalah golongan masyarakat yang pernah merasakan dan menuntut ilmu di pesantren. Baik dalam istilah mondok ataupun model santri kalong (santri yang tidak bermukim di pesantren).

Istilah santri tampaknya bakal go nasional mengikuti jejak songkok nasional kita yang lebih dahulu beken menjadi pakaian identitas nasional. Tidak salah memang, lha wong songkoknya, atau pecinya saja sudah menjadi ikon nasional kok pemakainya yang kebanyakan dari kalangan pesantren masih berputar-putar di ruang lingkup lokal. Masih saja berdebat qunut dan tidak qunut, tarawih sebelas rakaat ataukah dua puluh tiga rakaat, kalau shalat pakai nawaitu atau tidak dan permasalahan klasik lainnya.

Saya tentu tidak bermaksud merendahkan identitas santri, karena banyak juga santri-santri yang aksinya level nasional bahkan mendunia.Contohlah KH. Hasyim Asy’ari, Kiai Wahab Chasbullah,Wakhid Hasyim, Gus Dur, Cak Nur , Cak Nun beliau-beliau adalah kaum sarungan yang terlahir dari rahim pesantren. Tanpa meninggalkan identitas santri, mereka mampu berperan sebagai warga negara yang produktif dan konstruktif dalam membangun hasanah peradapan bangsa.

Santri seyogyanya peka terhadap isu-isu yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, karena memang di masyarakat itulah akar santri menghunjam. Santri dan pesantren seharusnya menjadi semacam katarsis bagi jiwa masyarakat yang semakin keruh, dari pesantren seharusnya mata air kearifan bisa ditimba guna memenuhi dahaga peradapan yang semakin gersang.

Pesantren adalah oase yang menyejukkan di tengah-tengah gencarnya budaya kekerasan dan kesewenang-wenangan yang melanda di sekitar kita. Dari sumber mata airnya yang jernih, dari kesejukan udara pesantren yang murni, dan dari tanah pesantren yang gembur kita berharap negeri ini kembali subur dan makmur, menjadi negeri yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur, negeri yang baik serta berada dalam ampunan Tuhan.

Dari Pesantren yang notabenenya merupakan lembaga pendidikan asli bercorak nusantara kita berharap tumbuh kembangnya nilai-nilai kearifan lokal (wisdom lokal) yang dapat mereduksi dan memberikan anti bodi masyarakat khususnya generasi muda bagi masuknya nilai-nilai dan budaya luar yang nyaris tak terbendung di era globalisasi ini. Merujuk apa yang dikatakan oleh KH. Husein Mohammad Pengasuh Pondok Pesantren Dar al-Tauhid, Arjawinangun Cirebon, dalam buku “Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesantren” beliau menyatakan : “Saya lahir, besar dan bergumul sepanjang hidup bersama pesantren. Ia memiliki nilai kemanusiaan profetik dan khazanah intelektual yang kaya. Maka, pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi sumber inspirasi bagi masa depan bangsa-negara ini.”

Joyo Juwoto
Joyo Juwoto

Santri Pondok Pesantren ASSALAM Bangilan Tuban Indonesia.

Previous Post

Ngaji Al-Hikam di Lirboyo

Next Post

Mengapa Harus Nabi Muhammad yang Dipilih?

Related Posts

Permasalahan Mental Bukan Hanya Soal Ibadah

Permasalahan Mental Bukan Hanya Soal Ibadah

by elhimmah
June 8, 2025
0

Mengalami permasalahan mental adalah hal yang manusiawi dan perlu untuk ditangani. Dengan memiliki pengetahuan tentang kesehatan mental khususnya diri sendiri...

Menemukan Tawakal Dibalik Que Sera Sera

Menemukan Tawakal Dibalik Que Sera Sera

by elhimmah
June 8, 2025
0

Rilis pada tahun 1956 Que sera sera merupakan sebuah lagu yang diciptakan oleh Jay Livingston dan Rey Evans dengan penyanyi...

Mari Bersama Merawat Semangat Kebangsaan dengan Nilai-Nilai Agama dan Budaya

Mari Bersama Merawat Semangat Kebangsaan dengan Nilai-Nilai Agama dan Budaya

by Redaksi
June 2, 2025
0

Suluk.id - Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila sebagai momen penting untuk kembali meneguhkan jati diri...

Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

by Redaksi
May 14, 2025
0

Suluk.id - Seseorang akan pergi jauh, namun hatinya akan tetap tertaut pada orang yang dikasihinya. Hingga suatu saat dia akan...

Next Post
Mengapa Harus Nabi Muhammad yang Dipilih?

Mengapa Harus Nabi Muhammad yang Dipilih?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Ashabus Shuffah, Gencarkan Kayangan Bersholawat

Ashabus Shuffah, Gencarkan Kayangan Bersholawat

June 15, 2025
Wajah Muda Baru Mewarnai Pelantikan IPNU dan IPPNU Ranting Brambang

Wajah Muda Baru Mewarnai Pelantikan IPNU dan IPPNU Ranting Brambang

June 14, 2025
Urgensi Pesantren Bagi Generasi Milenial

Urgensi Pesantren Bagi Generasi Milenial

June 12, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025