Upaya Meramahkan Islam: dari Kekhawatiran bersama Amrullah Ali hingga Pertemuan dengan Dedik Priyanto
Tiga tahun sebelum tulisan ini ditulis, Amrullah Ali Moebin alias Aam dan saya terkejut sekaligus bersedih. Di sebuah sudut ruang kantor pemerintahan yang temboknya berwarna krem itu, kami berdua memeram rasa takut dan gemetar. Di depan kami, seorang anak kecil berusia SD tampak begitu menikmati sajian YouTube yang menayangkan seseorang memanggul AK-47. Sementara di sebelahnya, Field Gun Tipe 59-1 berdiri kokoh menantang awang-awang. Aam dan ...