Monday, June 16, 2025

Tag: Mlorah

Filosofi Nyadran dan Akulturasi di Desa Mlorah

Tradisi nyadran di Desa Mlorah Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk tahun ini digelar hari Jumat Pahing, tanggal 25 April 2025. Ini berarti masih masuk dalam kalender bulan Badha (Jawa) atau Syawal (Hijriyah). Biasanya, tradisi nyadran di Desa Mlorah digelar bulan Sela (Jawa) atau Dzulqa’dah (Hijriyah). Menurut penulis, fakta tersebut dikarenakan di dalam bulan Sela (Dzulqa’dah) tahun ini tidak ditemukan hari Jumat Pahing. Sehingga tradisi nyadran sedikit ...

Read moreDetails

Jejak Laskar Pangeran Diponegoro di Desa Mlorah Rejoso Nganjuk, Mbah Canthing dan Perang Jawa

Tumenggung Sri Moyo Kusumo adalah salah satu pejabat di Kerajaan Mataram Islam. Tugas utamanya adalah menikahkan masyarakat. Dia diperkirakan lahir periode akhir 1700-an. Aslinya memang dari Jawa Tengah. Saat Perang Jawa meletus tahun 1825, dia bergabung dengan laskar Pangeran Diponegoro. Meninggalkan kedudukan dan jabatan yang diemban. Demi memenuhi panggilan “perang sabil” yang saat itu dikobarkan. Setelah Pangeran Diponegoro ditangkap dan dibuang ke Sulawesi tahun 1830, ...

Read moreDetails

Mbah Canthing Sebagai Lurah Pertama Desa Mlorah

Fakta baru ditemukan dari peta tentang Desa Mlorah masa klasik yang disimpan di Koninklijk Instituut voor Taal Land en Volkenkunde (KITLV). Ini adalah lembaga yang didirikan tahun 1851 di Universitas Leiden Belanda. Lembaga ini mengkhususkan pada pengumpulan informasi dan memajukan penelitian mengenai keadaan masa kini dan lampau daerah-daerah bekas koloni Belanda dan wilayah sekitarnya. Tiga Titik Peta ini, menurut Moh Faisol (2025), biasanya dibuat oleh ...

Read moreDetails

Sosial Media

Terkait