Suluk.id, Jombang – Sedikitnya seratus jamaah memadati Mushola Nurus Salam Desa Kayangan, Kamis (26/6) malam. Mereka mengikuti peringatan tahun baru lslam.
Tampak tertib dan sederhana, mereka mengikuti kegiatan secara khidmat. Baik tua muda maupun anak-anak. Termasuk golongan bapak-bapak dan ibu-ibu.
Tampak hadir jajaran pengurus ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Kayangan. Termasuk perwakilan perangkat desa juga mengikuti acara ini.
Rangkaian kegiatan dimulai doa awal tahun setelah shalat Maghrib berjamaah. Lalu dilanjut dengan tahlil dan istigosah.
Setelah jamaah lsya dilanjut dengan pembacaan shalawat. “Ini rutinan berkeliling dua pekan sekali,” ujar Muhammad Khafid, wakil ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Kayangan.
Guru SMP AWH Tebuireng ini menegaskan, tim shalawat yang dilibatkan dari group Ashabus Shuffah. “Biasanya rutinan Sabtu malam Ahad, tapi ini khusus peringatan tahun baru lslam, diajukan Kamis malam Jumat,” ujarnya.
Group Ashabus Shuffah, lanjutnya, berisi kader-kader muda PRNU yang gemar shalawat. “Pemain intinya memang hanya 12 orang, tapi ini ditambah group shalawat dari Dusun Tebon,” imbuhnya.
Ketua Takmir Mushala Nurus Salam H Imam Muslih mengapresi kegiatan ini. “Acara ini harus dikawal, agar anak-anak muda tidak terlibat ke lembah nista dan yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Sekretaris Desa Kayangan Agus Suprayitno. “Anggota jamaah shalawat ini beranggotakan anak-anak muda yang tidak terlibat hal-hal negatif,” ujarnya.
Dirinya juga berharap kerukunan para pemuda antar dusun di Desa Kayangan bisa makin meningkat. “Sehingga tidak ada lagi yang namanya tawuran di desa ini,” pintanya.
Ketua PRNU Desa Kayangan H Minal Muslih menambahkan, kegiatan juga ditambahi dengan santunan. “Diberikan kepada anak-anak yatim di lingkungan sekitar sini,” ujarnya.
Meski baru pertama kali dilakukan, lanjutnya, dirinya berharap santunan bisa dilanjut pada tahun-tahun berikutnya. “Sehingga bisa bermanfaat bagi mereka yang menerima,” imbuhnya.
Saat menyampaikan mauidzah hasanah, Ustadz Akhmad Halim menjelaskan sejarah dan kemuliaan hijrah. “Kalau kita mengerti makna hijrah, tentu hari-hari kita akan menjadi lebih baik lagi ke depan,” ujarnya.
Guru MAN Kepuhdoko ini menambahkan banyaknya keteladanan dari sosok Nabi Muhammad Saw. “Apalagi hanya beliau yang bisa memberi syafaat kelak di hari kiamat,” pungkasnya. (muk)
Kontributor: tim LTN MWCNU Diwek Jombang
Dosen STAI Darussalam Krempyang Nganjuk