Suluk.ID
Wednesday, September 17, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Pitutur

Tenanglah, Ruwetnya Hidup ini Hanya Urusan Dunia

by Amrullah Ali Moebin
June 14, 2019
in Pitutur
Tenanglah, Ruwetnya Hidup ini Hanya Urusan Dunia
Share on Facebook

Lama kami tak bersilaturahim ke seorang guru. Meski tak pernah mengejar di kelas. Namun, beliau adalah guru kehidupan di kampus. Malam itu kami bertiga. Seorang teman telah membuat janji dengan guru kami. Bersepakat untuk datang usai salat tarawih.

Di sebuah yayasan yang bangunannya belum sempurna itu, para santri masih tadarus. Abah, begitu kami memanggil, sedang melayani mahasiswa yang berkonsultasi atas tesisnya. Lama kami menunggu. Sampai menghabiskan tiga batang rokok.

Satu persatu mahasiswa yang berkonsultasi telah keluar dari ruangan. Mereka berpamit pada Abah. Wajah para mahasiswa itu tak ada raut kegelisahan. Mereka tampak gembira setelah bertemu Abah.

Kami masuk. Disambut tawa Abah yang benar-benar membuat hati kami lega. Sudah lama sekali tak bersua dengan Abah. Wajah Abah terlibat lebih tua. Rambutnya sudah memutih. Tapi gaya bicara dan semangatnya masih seperti saat jadi Senat Mahasiswa.

Kami duduk. Malam itu tak begitu dingin. Abah mengenankan jubah putih. Tak seperti biasanya memang. Sebab, abah biasanya mengenakan sarung dan kopiah hitam. Mungkin, Ramadan kali ini membuat Abah harus mengubah mode berpakaiannya.

Abah bertanya kabar. Tentang aktivitas kami. Kami pun demikian.

Sowan ke Abah menjadi hal menyenangkan. Banyak cerita dan wejangan yang nantinya disampaikan Abah. Ini kuliah mahal bagi kami. Lebih dari 24 sks. Sebab, apa yang disampaikan Abah di rumah tak pernah kami dapatkan di kampus.

Kami semua menyampaikan bahwa kabar kami baik. Abah pun baik. Abah cerita jika saat ini dirinya memang sedang sibuk. Sibuk untuk ngurus kampus. Inilah yang membuat kami senang mendengar kisah Abah. Sebab, di kampus Abah pernah berseberangan dengan pimpinan.

Namun, Abah tetap santai. Bahkan, si pimpinan pun sering minta pendapat pada Abah. Abah tak pernah kemrungsung dengan jabatan. Ada dijalankan. Jika tidak ada ya biasa saja.

Begitulah kehidupan. Semua silih berganti. Ada yang suka dan tidak. Ada yang berkomentar baik dan buruk. Manusia punya cara menyikapi hidup. Termasuk Abah. Hidup memang gudang masalah. Tapi, bagi Abah masalah harus dihadapi. Bukan ditinggalkan.

Ada hal lain yang terus Abah jaga. Konsistensi dalam bersikap. Menyamakan perilaku dengan apa yang telah diucapkan. Ini sulit bagi orang yang suka berkelit. Orang yang selalu menyimpan kepentingan untuk kebutuhan pribadinya sendiri. Beda dengan Abah. Sendari awal hidup Abah memang untuk umat. Jadi, tak ada yang ditutup-tutupi.

“Kabeh mau mung urusan dunyo. Heee..,” ujar Abah dengan menatap wajah kami.

Ini kalimat sederhana yang selalu kami pegang. Setelah bertemu Abah. Sebab, urusan dunia ya memang itu-itu saja. Tidak ada yang lain. Tak perlu risau. Jalani, nikmati dan syukuri.

Malam itu, kami benar-benar sedang penat. Tapi, cerita hidup Abah selalu membuat kami lega. (*)

Amrullah Ali Moebin

Redaktur suluk.id

Tags: HidupUrusan Dunia
Previous Post

Kiai Ahmad Mudlor Tak Canggung Cangkruk dengan Santri

Next Post

Pondok Pesantren Lirboyo dengan Segala Ceritanya

Related Posts

Bukan Sekedar Perasaan, Tapi Juga Menjaga Kewarasan

Bukan Sekedar Perasaan, Tapi Juga Menjaga Kewarasan

by Anisa Nayla Ichyaiddina
September 10, 2025
0

Tidak melulu hati. Kadang orang kalau sudah suka, sampai menutup semua fakta. Meskipun banyak yang mendefinisikan itulah cinta. Tapi menurut...

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

by Muchamad Rudi C
September 10, 2025
0

Aja-aja ada memang pertanyaannya. Memang terlihat sepele, tapi menjadi bahan diskusi menarik bahkan sampai serius. Pertanyaan itu muncul ketika saya...

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

by Muchamad Rudi C
September 3, 2025
0

Kepedulian masyarakat kepada negara hingga sampai golongan akar rumput. Terbukti dengan salah satunya obrolan tentang wacana demonstrasi bulan Agustus 2025...

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

by Syahrul
August 20, 2025
0

Suluk.id - Lampu merah menyala. Deru kendaraan memenuhi udara, bercampur dengan suara klakson yang bersahut sahutan. Asap knalpot menebal, menusuk...

Next Post
Pesantren untuk Semua Pencari Lirboyo

Pondok Pesantren Lirboyo dengan Segala Ceritanya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Lima Keutamaan Bagi Orang Yang Senang Mendengarkan Kisah Maulid Nabi

Lima Keutamaan Bagi Orang Yang Senang Mendengarkan Kisah Maulid Nabi

September 16, 2025
Asah Literasi Kader Muda, LTN NU Rejoso Gelar Pelatihan Menulis Berita

Asah Literasi Kader Muda, LTN NU Rejoso Gelar Pelatihan Menulis Berita

September 15, 2025
Peringatan Maulid Nabi di PP Al Bidayah Tulungagung, Prof. Abad Badruzzaman: Empat Alasan Bershalawat Kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW

Peringatan Maulid Nabi di PP Al Bidayah Tulungagung, Prof. Abad Badruzzaman: Empat Alasan Bershalawat Kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW

September 13, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025