Suluk.id – Hidup ber-PMII telah mengajarkan banyak hal. PMII, bukan sekadar organisasi bagi saya tapi PMII adalah teman hidup. Selayaknya teman hidup, kami berjalan beriringan. Bukan soal susah dan bahagia dalam mengarungi hidup dengan PMII melainkan tentang menikmati prosesnya.
Jujur, sejak ber-PMII saya banyak berjumpa dengan banyak hal. PMII telah mengajarkan pada saya bukan mencari jabatan namun bagaimana amanah dalam menjabat.
PMII mengajarkan bukan persaingan tetapi bergandeng tangan dalam mengembangkan organisasi. Juga, bukan soal siapa yang kuat dan menguasai tapi ini tentang organisasi yang harus saling mengasihi.
Dalam perhelatan konfercab PMII Cabang Malang ini saya melibatkan diri bukan untuk berkuasa dan menguasai. Saya ingin terus hidup bersama PMII, ingin bersama-sama merawat PMII dengan kader-kader PMII Komisariat di Malang. Saya, ingin mengajak berproses dengan bahagia dan menggembirakan.
Konfercab yang saya jalani bersama sahabat saya Sa’i Yusuf dari PMII Komisariat Unmer Malang ini sekali lagi bukan persaingan. Kami sedang berikhtiar merawat PMII dengan cara berlomba-lomba dalam kebaikan melalui kompetisi menjadi ketua cabang PMII kota Malang.
Kelak, jika sahabat-sahabat komisariat memberi amanah itu pada saya, doakan saya agar bisa berjalan beriiringan. Saya ingin inovasi kaderisasi dan wacana gerakan PMII kota Malang tak lekang ditelan waktu. Semangat terus tumbuh sejalan dengan bergeraknya zaman menjadikan PMII semakin unggul sekaligus berperadaban.
Hal itu merupakan ikhtiar dasar yang perlu ditanam. Keduanya tak boleh dipisahkan. Baik inovasi kaderisasi maupun wacana gerakan.
Oleh sebab itu, besar harapan saya bisa mewujudkan PMII kota Malang yang unggul, profesional, dan berperadaban. Alasannya, PMII kota Malang sebagai organisasi di tingkat daerah dapat dikatakan sudah sangat matang dengan jumlah kader yang melimpah baik secara kualitas maupun kuantitas.
Data nasional yang pernah diinventarisir oleh PB PMII 2012, Kota Malang menjadi salah satu cabang yang paling banyak menyumbang jumlah anggota baru atau anggota aktif pada tiap tahunnya.
Bagi saya tidak berlebihan kiranya apabila PMII kota Malang disebut-sebut sebagai episentrum kaderisasi PMII secara nasional. Selain karena banyaknya jumlah komisariat dan rayon yang melakukan rekrutmen anggota baru secara terus menerus.
Berkhidmat dalam Proses
Untuk mewujudkan cita-cita mewujudkan dalam mengembangkan PMII kota Malang perlu langkah-langkah strategis. Pertama, pembentukan dan pengembangan tim instruktur. Ini sangat penting sebab sebagai organisasi yang dituntut mencetak kader-kader yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai PMII harus ada tim khusus dalam menangani secara intensif.
Kedua, Digitalisasi administrasi. Tak dapat dipungkiri bahwa kondisi hari ini serba teknologi. Semua orang mampu mengakses segala kebutuhan informasi dengan cepat dan tepat. Digitalisasi administrasi diharapkan mampu menjadikan PMII, sebagai organisasi yang tidak hanya disiplin administrasi saja, namun juga akses data lebih mudah.
Selanjutnya, standarisasi kaderisasi. Tentu ini hal mutlak yang harus terpenuhi. Sebab kemampuan kader yang menjadi jawaban keresahan masyarakat harus memiliki kemampuan serta skill yang benar-benar profesional itu sesuai dengan misi. Makanya perlu dan penting adanya standarisasi kaderisasi.
Selain itu juga optimalisasi kelompok profesi juga menjadi fokus saya. Melihat selama ini banyaknya kader yang belum menemukan passion skill sesuai dengan kebutuhan. Yang artinya membutuhkan pemetaan sesuai dengan konteks zaman dan tempat nantinya para kader terjun.
Ke depan akan mengoptimalisasikan penelitian dan pengembangannya. SDM yang ada di PMII harus dioptimalkan dalam bidang penelitian, sebab dari penelitian inilah kita memiliki kekuatan data yang akurat serta mampu merancang solusi yang tepat.
Sekali lagi, izinkan saya untuk terus hidup bersama PMII. Merawat PMII dari dalam dengan penuh rasa bahagia dan tanggung jawab.
Ditulis oleh:
Ahmad Bukhari, calon ketua PMII cabang Kota Malang
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan