Suluk.ID
Friday, May 9, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Kebohongan Nabi Ibrahim?

by Nurul Fahmi
June 29, 2019
in Ngilmu
Kebohongan Nabi Ibrahim?
Share on Facebook

Dalam salah satu hadits dijelaskan bahwa Nabi Ibrahim pernah melakukan tiga kali kebohongan. Pertama, ketika beliau diajak untuk merayakan hari raya kaumnya (yang kafir) beliau berkata: “aku sakit” (QS. As Saffat:89). Kedua, ketika beliau ditanya tentang siapa yang menghancurkan berhala-berhala kecil, beliau menjawab: “yang melakukannya adalah yang besar di antara mereka” (QS. Al Anbiya: 63). Dan yang ketiga, ketika Raja akan merampas istri orang lain yang cantik dan akan dijadikan selir, maka Nabi Ibrahim berkata tentang Sarah: “ia adalah saudaraku”.

Untuk bohong yang pertama, beliau menolak ajakan kaumnya dengan alasan karena sakit. Untuk soal kedua, beliau beralasan yang menghancurkan berhala kecil adalah berhala yang besar, padahal tidak, Nabi Ibrahim sendirilah yang menghancurkan berhala-berhala itu. Dan beliau menyisakan yang besar. Kebohongan yang terakhir karena jika menganggap Sarah saudara maka Raja tidak akan merampas. Akhirnya Nabi Ibrahim mengatakan kalau Sarah adalah saudaranya. Padahal sebenarnya adalah istri.

Baca juga

Menjadi Alumni Pondok Sarang, Meskipun Hanya Sehari
Pondok Pesantren Lirboyo dengan Segala Ceritanya

Apakah memang Nabi Ibrahim berbohong? Padahal sifat para Nabi adalah jujur. Bohong itu mustahil terjadi bagi mereka. Tapi kenapa ada Nabi yang berbohong? Apakah hal itu tidak mengurangi sifat kenabiannya? Mari kita bahas secara ringkas dalam paragraf berikutnya.

Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud “sakit” pada kasus pertama adalah sakit hati (terhadap kaum kafir). Jadi Nabi Ibrahim sebenarnya tidak berbohong. Untuk kasus yang kedua, Nabi Ibrahim ingin mengajak berpikir bahwa berhala itu tidak bisa berbuat apa-apa. Maka tidak layak untuk disembah. Kata-kata Nabi Ibrahim itu bertujuan menyindir kaum kafir yang menyembah berhala. Jadi, dalam hal ini beliau tidak sepenuhnya bohong.

Terakhir, Sarah diakui Nabi Ibrahim sebagai saudara, ini dimaksudkan bahwa Sarah adalah saudara seiman. Karena ketika itu tidak ada orang mukmin selain mereka berdua. Dalam Alquran disebutkan bahwa orang-orang mukmin itu adalah saudara. Dalam hal ini juga Nabi Ibrahim tidak melakukan kebohongan. Wallahu a’lam.

Nurul Fahmi

Penulis: Terompah Kiai, Pendidik dan Anggota LTN PC. NU Kab. Tuban

Tags: BerbohongNabi Ibrahim
Previous Post

Mengikis Stigma Negatif Islam di Mata Internasional

Next Post

Musik Ki Ageng Ganjur Menggema di Belanda

Related Posts

Menumbuhkan Manusia Merdeka: Menyatukan Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Paulo Freire untuk Pendidikan Indonesia

Menumbuhkan Manusia Merdeka: Menyatukan Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Paulo Freire untuk Pendidikan Indonesia

by suluk
May 4, 2025
0

Pendidikan bukan sekadar proses transfer ilmu atau mengisi kepala anak dengan pengetahuan. Lebih dari itu, pendidikan adalah proses memanusiakan manusia....

Membaca Optimisme Masa Depan Pendidikan Indonesia

Membaca Optimisme Masa Depan Pendidikan Indonesia

by Mukani
May 1, 2025
0

Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 ini mengambil tema Partisipasi Semesta, Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Sejak era Presiden...

Mbah Canthing Sebagai Lurah Pertama Desa Mlorah

Filosofi Nyadran dan Akulturasi di Desa Mlorah

by Mukani
April 24, 2025
0

Tradisi nyadran di Desa Mlorah Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk tahun ini digelar hari Jumat Pahing, tanggal 25 April 2025. Ini...

Pelajaran Pertama yang Saya Dapat adalah Istiqomah

Pelajaran Pertama yang Saya Dapat adalah Istiqomah

by Muchamad Rudi C
April 22, 2025
0

Dikatakan santri, saya juga bukan seorang santri tulen. Apalagi santri kaafah yang menguasai banyak ilmu pesantren dari jenjang kelas Ibtidaiyah...

Next Post
Musik Ki Ageng Ganjur Menggema di Belanda

Musik Ki Ageng Ganjur Menggema di Belanda

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Khoirul Malik: Bahasa dan Proposal Riset adalah Kunci Menembus Beasiswa Studi Internasional

Khoirul Malik: Bahasa dan Proposal Riset adalah Kunci Menembus Beasiswa Studi Internasional

May 7, 2025
Keberuntungan Adalah Kesempatan Bertemu Kemampuan, Rudi Cahyono Bagikan Perjalanan Inspiratif Raih Beasiswa Unggulan Kemendikbud

Keberuntungan Adalah Kesempatan Bertemu Kemampuan, Rudi Cahyono Bagikan Perjalanan Inspiratif Raih Beasiswa Unggulan Kemendikbud

May 7, 2025
Scholarship Station FUAD UIN SATU Hadirkan Cerita Inspiratif Syahril Siddik, Alumni Leiden University

Scholarship Station FUAD UIN SATU Hadirkan Cerita Inspiratif Syahril Siddik, Alumni Leiden University

May 7, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2025