Suluk.ID
Sunday, May 11, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Panutan

Ringkasan Materi KH Marzuki Mustamar dalam MKNU PW ISNU Jawa Timur

by Redaksi
September 15, 2019
in Panutan
Ringkasan Materi KH Marzuki Mustamar dalam MKNU PW ISNU Jawa Timur
Share on Facebook

Helmi, Wakil Ketua ISNU Kabupaten Malang ikut hadir dalam kegiatan Madrasah Kader NU yang digelar PW ISNU Jawa Timur di PP Sunan Drajat Lamongan.

Helmi mencuplik apa yang disampaikan KH Marzuki Mustamar saat berada di forum tersebut. Berikut ulasannya :

Dengan suara yang lantang dan meledak-ledak, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur memulai materinya di hadapan para peserta MKNU (Madrasah Kader Nahdlatul Ulama’). Jangan keluar dari NU!. Jadilah kader NU baik dalam fikrah, harakah, dan amaliyah secara lahir batin!.

Ada banyak alasan dan dalil yang dipaparkan, mengapa kita harus tetap dalam NU. Diantaranya, bahwa NU adalah organisasi keagamaan yang jujur, tidak menutup-nutupi keberadaan sebuah dalil agama. Bila ada dalilnya, disampaikan. Bila memang tidak ada, ya dikatakan tidak ada.

Seperti Sholat Rebo Wekasan. PWNU Jatim telah mengeluarkan fatwa bahwa itu tidak sunnah. Sebab, setelah diadakan penelitian yang mendalam, tidak ditemukan dalil yang mengatakan sholat Rebo Wekasan itu sunnah. Kita organisasi yang fair. Di luar sana, banyak organisasi yang tidak jujur terhadap keberadaan dalil.

Bahkan, sebagaimana hasil kajian LTN PWNU, sebagian dari mereka mereduksi 50 hadis dalam kitab Shahih Bukhari yang bila hadis-hadis tersebut ditulis apa adanya akan menguatkan amaliyah NU.

Keberadaan organisasi NU sangat penting, bahkan wajib. Al-Qur’an menjelaskan:

ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأولئك هم المفلحون.
Hendaklah ada diantara kalian sebuah UMMAH yang berperan mengajak pada kebaikan (dakwah), amar ma’ruf dan nahi munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran 104).

Kata Ummah seakar kata dengan IMAM (Pimpinan), AMAM (arah depan) dan AMMA YAUMMU (menyengaja atau menuju, tujuan). Ummah berbeda dengan kata طائفة. Ummah tidak sekedar sekumpulan orang, tetapi harus memiliki tiga variabel; 1) Satu pemimpin, 2) Bergerak maju ke depan, memiliki program yang progresif, 3) Punya visi, misi dan tujuan yang jelas.

Al-Qur’an mewajibkan bagi siapapun yang ingin berdakwah, amar ma’ruf dan nahi munkar untuk menjadi Ummah terlebih dahulu, organisasi seperti NU.

Instruksi untuk bergabung dengan organisasi NU juga bisa dilihat dari penjelasan QS. Al-Fajr, 29.
فادخلي في عبادي
Maka masuklah kamu bersama hamba-hambaku.

Kiai Marzuki memaparkan bahwa kata في dalam ayat tersebut bermakna مع (beserta atau bersama). Dalam kajian balaghah, penggunaan kata FI yang bermakna MA’A lebih baligh ketimbang langsung memakai kata MA’A. Apa bedanya? Kata fi bermakna ma’a mengindikasikan bahwa kebersamaan tersebut dalam sebuah ikatan, dalam sebuah ruang, dalam sebuah tujuan, visi dan misi yang sama. Tidak sekedar bersama.

Di akhir materi, beliau mengajak para peserta untuk berikrar agar terus dan istiqomah menjadi kader NU melalui ISNU.

Redaksi
Redaksi

Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan

Previous Post

Kaderisasi Ulama Pasca KH Maimun Zubair

Next Post

Kesalahan Tata Bahasa Arab Dasar di Masyarakat

Related Posts

Jejak Laskar Pangeran Diponegoro di Desa Mlorah Rejoso Nganjuk, Mbah Canthing dan Perang Jawa

Jejak Laskar Pangeran Diponegoro di Desa Mlorah Rejoso Nganjuk, Mbah Canthing dan Perang Jawa

by Mukani
April 21, 2025
0

Tumenggung Sri Moyo Kusumo adalah salah satu pejabat di Kerajaan Mataram Islam. Tugas utamanya adalah menikahkan masyarakat. Dia diperkirakan lahir...

Mbah Canthing dan Sejarah Desa Mlorah

Mbah Canthing Sebagai Lurah Pertama Desa Mlorah

by Mukani
April 21, 2025
0

Fakta baru ditemukan dari peta tentang Desa Mlorah masa klasik yang disimpan di Koninklijk Instituut voor Taal Land en Volkenkunde...

Mbah Canthing dan Sejarah Desa Mlorah

Mbah Canthing dan Sejarah Desa Mlorah

by Mukani
April 21, 2025
0

Oleh: Mukani - Dosen STAI Darussalam Krempyang Nganjuk Setelah Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan Belanda ke Sulawesi tahun 1830, banyak...

Cak Ulung, Penggerak Kader Muda Kini Telah Meninggalkan Kita

Cak Ulung, Penggerak Kader Muda Kini Telah Meninggalkan Kita

by Muchamad Rudi C
May 11, 2024
0

Suluk.id - Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun. Angga Ulung Tranggana kerap disapa cak Ulung dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah...

Next Post
Kesalahan Tata Bahasa Arab Dasar di Masyarakat

Kesalahan Tata Bahasa Arab Dasar di Masyarakat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Diwisuda Orangtua, SMA Islam Gelar Haflah Akhirussanah

Diwisuda Orangtua, SMA Islam Gelar Haflah Akhirussanah

May 11, 2025
Mewaspadai Tantangan Penggunaan AI dengan Literasi Digital

Mewaspadai Tantangan Penggunaan AI dengan Literasi Digital

May 11, 2025
Khoirul Malik: Bahasa dan Proposal Riset adalah Kunci Menembus Beasiswa Studi Internasional

Khoirul Malik: Bahasa dan Proposal Riset adalah Kunci Menembus Beasiswa Studi Internasional

May 7, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2025