Helmi, Wakil Ketua ISNU Kabupaten Malang ikut hadir dalam kegiatan Madrasah Kader NU yang digelar PW ISNU Jawa Timur di PP Sunan Drajat Lamongan.
Helmi mencuplik apa yang disampaikan KH Marzuki Mustamar saat berada di forum tersebut. Berikut ulasannya :
Dengan suara yang lantang dan meledak-ledak, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur memulai materinya di hadapan para peserta MKNU (Madrasah Kader Nahdlatul Ulama’). Jangan keluar dari NU!. Jadilah kader NU baik dalam fikrah, harakah, dan amaliyah secara lahir batin!.
Ada banyak alasan dan dalil yang dipaparkan, mengapa kita harus tetap dalam NU. Diantaranya, bahwa NU adalah organisasi keagamaan yang jujur, tidak menutup-nutupi keberadaan sebuah dalil agama. Bila ada dalilnya, disampaikan. Bila memang tidak ada, ya dikatakan tidak ada.
Seperti Sholat Rebo Wekasan. PWNU Jatim telah mengeluarkan fatwa bahwa itu tidak sunnah. Sebab, setelah diadakan penelitian yang mendalam, tidak ditemukan dalil yang mengatakan sholat Rebo Wekasan itu sunnah. Kita organisasi yang fair. Di luar sana, banyak organisasi yang tidak jujur terhadap keberadaan dalil.
Bahkan, sebagaimana hasil kajian LTN PWNU, sebagian dari mereka mereduksi 50 hadis dalam kitab Shahih Bukhari yang bila hadis-hadis tersebut ditulis apa adanya akan menguatkan amaliyah NU.
Keberadaan organisasi NU sangat penting, bahkan wajib. Al-Qur’an menjelaskan:
ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأولئك هم المفلحون.
Hendaklah ada diantara kalian sebuah UMMAH yang berperan mengajak pada kebaikan (dakwah), amar ma’ruf dan nahi munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran 104).
Kata Ummah seakar kata dengan IMAM (Pimpinan), AMAM (arah depan) dan AMMA YAUMMU (menyengaja atau menuju, tujuan). Ummah berbeda dengan kata طائفة. Ummah tidak sekedar sekumpulan orang, tetapi harus memiliki tiga variabel; 1) Satu pemimpin, 2) Bergerak maju ke depan, memiliki program yang progresif, 3) Punya visi, misi dan tujuan yang jelas.
Al-Qur’an mewajibkan bagi siapapun yang ingin berdakwah, amar ma’ruf dan nahi munkar untuk menjadi Ummah terlebih dahulu, organisasi seperti NU.
Instruksi untuk bergabung dengan organisasi NU juga bisa dilihat dari penjelasan QS. Al-Fajr, 29.
فادخلي في عبادي
Maka masuklah kamu bersama hamba-hambaku.
Kiai Marzuki memaparkan bahwa kata في dalam ayat tersebut bermakna مع (beserta atau bersama). Dalam kajian balaghah, penggunaan kata FI yang bermakna MA’A lebih baligh ketimbang langsung memakai kata MA’A. Apa bedanya? Kata fi bermakna ma’a mengindikasikan bahwa kebersamaan tersebut dalam sebuah ikatan, dalam sebuah ruang, dalam sebuah tujuan, visi dan misi yang sama. Tidak sekedar bersama.
Di akhir materi, beliau mengajak para peserta untuk berikrar agar terus dan istiqomah menjadi kader NU melalui ISNU.
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan