Suluk.id, Jombang – Kehidupan berbangsa di lndonesia yang majemuk harus disikapi dengan bijak. Perbedaan pendapat tidak boleh direspon dengan tindakan anarkis. Warga NU harus mampu mewujudkan itu.
Hal ini disampaikan dalam pengajian rutin Selasa Legi yang digelar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Diwek. Kegiatan juga dirangkai dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, Selasa (16/9).
Acara berlangsung di Mushola Al-Huda Nanggungan Desa Jatirejo. Kegiatan berlangsung tertib dan khidmat. Setidaknya sekitar 4.000 nahdliyyin hadir dari berbagai desa di Kecamatan Diwek.
Ketua Ranting NU Jatirejo Kiai Hafidz Choyath mengajak jamaah untuk memperbanyak bacaan shalawat sebagai wujud cinta kepada Rasulullah. Dia juga menyampaikan bahwa panitia telah menyiapkan 3.750 nasi kotak untuk para jamaah yang hadir.
“Kami mohon doa barokah dari para jamaah, semoga Desa Jatirejo menjadi desa yang maju, terkemuka, serta warganya senantiasa menjadi mukminin dan muttaqin,” ungkapnya.
Agus Sholihuddin, Camat Diwek, mengapresiasi kepada seluruh masyarakat atas terjaganya suasana aman, tenteram dan rukun di wilayahnya. “Mari kita terus menjaga persatuan, mengutamakan gotong royong dan memperkuat kerukunan di tengah masyarakat,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua MWCNU Diwek KH Hamdi Sholeh, menegaskan pentingnya memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan penuh kecintaan. Kiai asal Desa Keras ini menyebutkan lima keutamaan bagi orang yang senang mendengarkan kisah maulid Nabi.
Kelima keutamaan itu diampuni dosanya, dilapangkan rezekinya, dihilangkan kesusahannya, ditinggikan derajatnya dan dikabulkan doanya. “Semoga kita mendapatkannya,” ujarnya.
Rais Syuriah MWCNU Diwek KH Nurhadi (Mbah Bolong) mengajak jamaah untuk selalu cinta Nabi. “Seperti acara ini menjadi momentum memperkuat ukhuwah Islamiyah,” ujarnya.
Mustasyar PCNU Jombang ini juga menegaskan pentingnya memperkokoh persatuan warga Nahdlatul Ulama. “Khususnya di Kecamatan Diwek, yang rukun,” imbuhnya.
Pengasuh Pesantren Falahul Muhibbin Watugaluh ini juga mewanti-wanti agar warga NU tidak terlibat dalam tindakan anarkis. “Warga NU harus bisa jadi contoh bagi lainnya bagaimana hidup berbangsa dan bernegara yang baik,” pungkasnya. (far)
kontributor: M Farhan Rafi, Sekretaris LTN MWCNU Diwek Jombang
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan