JAKARTA – Namanya pendek dan sederhana, Mukani. Tapi jika menelisik jejaknya di dunia literasi, penilaian akan bertolak belakang.
Itu dilakukan guru pendidikan agama lslam (PAl) di SMAN 1 Jombang ini sejak masih aktif jadi mahasiswa hingga sekarang. Mulai dari menjadi narasumber pelatihan hingga produktif menghasilkan berbagai karya ilmiah.
Pada puncak peringatan Hari Guru oleh Kementerian Agama Rl Tahun 2025, dia dinobatkan menjadi juara kedua karya ilmiah artikel jurnal PAl. Acaranya digelar di Gedung Sasana Kriya TMll Jakarta, Sabtu (6/11).
“Saya mengirimkan 29 artikel jurnal ilmiah, tiga judul di antaranya sudah tembus di jurnal Sinta-2,” ujarnya. Dia juga mengaku mengirimkan 42 buku dan 39 opininya di media massa. “Itu yang data tahun 2025 saja,” imbuhnya.
Dia tidak menyangka jika dirinya lolos menerima apresiasi ini. “Persiapan saya untuk seleksinya memang mendadak,” ujarnya.
Anugerah ini, lanjutnya, tindak lanjut dari Anugerah Guru Teladan
Literasi yang sudah diterimanya. “Tahun 2024 kemarin penghargaan dari Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur,” imbuh pria yang juga dosen STAI Darussalam Nganjuk ini.
“Kalau hanya menulis buku ber-ISBN, itu sudah banyak yang bisa, apalagi berupa antologi,” ujarnya. Tapi dia menekankan perlunya buku karya guru diberi kata pengantar dari profesor.
lni sebagai justifikasi ilmiah dari pihak ahli kompeten terhadap isi buku yang ditulis guru. “Alhamdulilah, sudah tujuh buku saya diberi kata pengantar profesor,” tambahnya.
Pria yang juga guru Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Seblak Jombang ini mengakui bakat menulisnya diakui tidak datang tiba-tiba. Mulai merasakan hobi menulis sejak awal kuliah.
“Karena kuliah di Surabaya harus mandiri, cari uang lewat tulisan,” kisahnya. Itu karena latar belakang ekonomi orang tua yang miskin. “Orang tua hanya buruh tani dan buka tambal ban di depan rumah,” kenangnya.
Sekarang dia sudah termasuk penulis profesional bersertifikat. “Dulu uji sertifikasinya dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Rl,” jelas pria yang juga dosen IAI Urwatul Wutsqo Jombang ini.
Dirinya berharap apresiasi ini tambah memacunya mendorong tradisi literasi. “Terutama di dunia pelaku pendidikan kita,” pungkasnya.
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan







