Suluk.ID
Saturday, June 21, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Pepanggen

Banyak Petilasan, Benarkah Syech Subakir Seorang Penjelajah?

by Edy Purnomo
May 27, 2019
in Pepanggen
Syech Subakir Seorang Penjelajah
Share on Facebook

Jejak keberadaan Syech Subakir memang masih menyimpan misteri. Kisah Waliyullah, yang mempunyai ilmu kesaktian tinggi itu memantik perhatian banyak kalangan.

Tak terkecuali Pemerhati Sejarah Islam di Tuban, Jamal Ghofir, yang membenarkan kalau Syech Subakir merupakan wali sepuh dan diyakini angkatan pertama dari penyebar agama Islam di Jawa. Syech Subakir merupakan penyebar agama Islam di kawasan Maghribi, kawasan Gujarat, Arab.

“Wali-wali saat itu kan tidak hanya menguasai ilmu agama tetapi juga mempunyai keahlian lain, Syech Subakir merupakan salah satu wali yang dipercaya mempunyai kekuatan batin dan spiritual untuk membersihkan Jawa yang dianggap mempunyai hawa negatif,” kata Jamal Ghofir, yang juga Sekretaris Pengurus Cabang NU Tuban itu.

Jebolan Pasca Sarja UGM jurusan Kajian Timur Tengah Ilmu Budaya dan Politik ini menerangkan, banyak petilasan atau makam yang dipercaya masyarakat sebagai makam Syech Subakir.

Tetapi, lebih banyak yang meyakini Syech Subakir mulai masuk pulau Jawa di bagian wilayah yang sekarang dikenal dengan Jawa Tengah.

“Tidak bisa dibuktikan mana makam yang asli atau mana yang petilasan. Tetapi banyaknya petilasan menunjukkan kalau Syech Subakir ini telah menjelajahi banyak tempat untuk melaksanakan tugasnya,” kata Jamal.

Cerita lain, kata Jamal, adalah Syech Subakir pernah melakukan pertempuran sengit di kawasan Pegunungan Dieng dan Pegunungan Tidar di Magelang dengan Sekte Mahayana Tantra. Pertempuran dilakukan di kawasan gunung ini karena pusat kekuatan yang menolak ajaran Islam ada di tempat ini.

“Pertempuran sengit tersebut akhirnya dimenangkan oleh Syech Subakir, yang kemudian membuat pondok dan mulai menyebarkan agama Islam dari situ,” kata dosen STITMA Tuban itu menambahkan.

Sementara Sekte Mahayana yang kalah, kemudian terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama lari dikawasan Jawa Barat untuk mendirikan kerajaan, sementara kelompok lain melarikan diri ke kawasan Banyuwangi, Jawa Timur.

Di Banyuwangi, kelompok ini terus mengajarkan keyakinannya, sehingga sampai sekarang Banyuwangi dikenal dengan kota yang banyak memiliki ilmu aneh dan unik.

Selain keyakinan makam Syech Subakir ada di Tanjung Awar-awar, Kecamatan Jenu, di Tuban juga ada dua versi lain yang terkenal. Versi yang pertama, adalah makam Syech Subakir berada di Trowulan Mojokerto dan dikenal sebagai Syech Jumadil Kubro.

Yang tak lain adalah Ayahanda dari Mbah Asy’ari atau Sunan Bejagung, yang makamnya berada di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Kemudian versi lain, makam Syech Subakir terletak di kawasan Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, dengan nama Syech Jamaluddin Al Bakir. (*)

Edy Purnomo

Tinggal di Tuban, menulis di Suluk.id

Tags: Makam WaliSyech Subakir
Previous Post

Lazisnu Jatirogo membagi Kebahagian Bersama Anak Yatim

Next Post

Makna Ngaji dan Alasan Tepat untuk Memilih Pesantren

Related Posts

Mbah Canthing Sebagai Lurah Pertama Desa Mlorah

Filosofi Nyadran dan Akulturasi di Desa Mlorah

by Mukani
April 24, 2025
0

Tradisi nyadran di Desa Mlorah Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk tahun ini digelar hari Jumat Pahing, tanggal 25 April 2025. Ini...

Jejak Laskar Pangeran Diponegoro di Desa Mlorah Rejoso Nganjuk, Mbah Canthing dan Perang Jawa

Jejak Laskar Pangeran Diponegoro di Desa Mlorah Rejoso Nganjuk, Mbah Canthing dan Perang Jawa

by Mukani
April 21, 2025
0

Tumenggung Sri Moyo Kusumo adalah salah satu pejabat di Kerajaan Mataram Islam. Tugas utamanya adalah menikahkan masyarakat. Dia diperkirakan lahir...

Menikmati Malam Idul Fitri di Makam Asmoroqondi Tuban

Menikmati Malam Idul Fitri di Makam Asmoroqondi Tuban

by Amrullah Ali Moebin
May 2, 2022
0

Suluk.id - Setelah berbuka puasa dengan gule kambing dan suwiran pepaya bumbu merah, saya leyeh-leyeh di teras rumah. Belum ada...

Wisata Krangkeng dan Para Dedemit yang Beradaptasi

Wisata Krangkeng dan Para Dedemit yang Beradaptasi

by Ahmad Natsir
April 16, 2021
0

Tahun 2014, di tepat di tengah makam itu mulai dipasang sebuah lampu besar untuk menerangi makam. Kegelapan pun menghilang kala...

Next Post
Makna Ngaji dan Alasan Tepat untuk Memilih Pesantren

Makna Ngaji dan Alasan Tepat untuk Memilih Pesantren

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Tradisi 1 Muharram: Simbol Spiritualitas Islam Dan Budaya Jawa

Tradisi 1 Muharram: Simbol Spiritualitas Islam Dan Budaya Jawa

June 20, 2025
LAZISNU Grogol Salurkan Beasiswa Prestasi bagi Pelajar Jenjang Dasar

LAZISNU Grogol Salurkan Beasiswa Prestasi bagi Pelajar Jenjang Dasar

June 20, 2025
Bekal Mengahadapi Akhir Zaman: Cinta Kepada Kanjeng Nabi

Bekal Mengahadapi Akhir Zaman: Cinta Kepada Kanjeng Nabi

June 18, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • KIRIM TULISAN
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025