Jejak keberadaan Syech Subakir memang masih menyimpan misteri. Kisah Waliyullah, yang mempunyai ilmu kesaktian tinggi itu memantik perhatian banyak kalangan.
Tak terkecuali Pemerhati Sejarah Islam di Tuban, Jamal Ghofir, yang membenarkan kalau Syech Subakir merupakan wali sepuh dan diyakini angkatan pertama dari penyebar agama Islam di Jawa. Syech Subakir merupakan penyebar agama Islam di kawasan Maghribi, kawasan Gujarat, Arab.
“Wali-wali saat itu kan tidak hanya menguasai ilmu agama tetapi juga mempunyai keahlian lain, Syech Subakir merupakan salah satu wali yang dipercaya mempunyai kekuatan batin dan spiritual untuk membersihkan Jawa yang dianggap mempunyai hawa negatif,” kata Jamal Ghofir, yang juga Sekretaris Pengurus Cabang NU Tuban itu.
Jebolan Pasca Sarja UGM jurusan Kajian Timur Tengah Ilmu Budaya dan Politik ini menerangkan, banyak petilasan atau makam yang dipercaya masyarakat sebagai makam Syech Subakir.
Tetapi, lebih banyak yang meyakini Syech Subakir mulai masuk pulau Jawa di bagian wilayah yang sekarang dikenal dengan Jawa Tengah.
“Tidak bisa dibuktikan mana makam yang asli atau mana yang petilasan. Tetapi banyaknya petilasan menunjukkan kalau Syech Subakir ini telah menjelajahi banyak tempat untuk melaksanakan tugasnya,” kata Jamal.
Cerita lain, kata Jamal, adalah Syech Subakir pernah melakukan pertempuran sengit di kawasan Pegunungan Dieng dan Pegunungan Tidar di Magelang dengan Sekte Mahayana Tantra. Pertempuran dilakukan di kawasan gunung ini karena pusat kekuatan yang menolak ajaran Islam ada di tempat ini.
“Pertempuran sengit tersebut akhirnya dimenangkan oleh Syech Subakir, yang kemudian membuat pondok dan mulai menyebarkan agama Islam dari situ,” kata dosen STITMA Tuban itu menambahkan.
Sementara Sekte Mahayana yang kalah, kemudian terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama lari dikawasan Jawa Barat untuk mendirikan kerajaan, sementara kelompok lain melarikan diri ke kawasan Banyuwangi, Jawa Timur.
Di Banyuwangi, kelompok ini terus mengajarkan keyakinannya, sehingga sampai sekarang Banyuwangi dikenal dengan kota yang banyak memiliki ilmu aneh dan unik.
Selain keyakinan makam Syech Subakir ada di Tanjung Awar-awar, Kecamatan Jenu, di Tuban juga ada dua versi lain yang terkenal. Versi yang pertama, adalah makam Syech Subakir berada di Trowulan Mojokerto dan dikenal sebagai Syech Jumadil Kubro.
Yang tak lain adalah Ayahanda dari Mbah Asy’ari atau Sunan Bejagung, yang makamnya berada di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Kemudian versi lain, makam Syech Subakir terletak di kawasan Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, dengan nama Syech Jamaluddin Al Bakir. (*)
Tinggal di Tuban, menulis di Suluk.id