Suluk.ID
Thursday, August 28, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Pitutur

Covid-19 dan Perilaku Lokal

by Muhammad Makhdum
March 25, 2020
in Pitutur
Covid-19 dan Perilaku Lokal
Share on Facebook

Mau tidak mau, siap tidak siap, pada akhirnya pandemi virus Corona (Covid-19) telah melanda Indonesia. Beberapa daerah terutama kota besar telah menyatakan siaga, siaga dalam arti beneran. Sementara sejumlah kabupaten/kota lain, meskipun telah menyatakan waspada dan siaga, tetapi nyatanya masih terlihat woles-woles saja.

Yang jelas, jumlah kasus Corona terus meningkat, mereka yang dinyatakan suspect maupun positif Corona terus bertambah. Jumlah korban meninggal dunia semakin banyak, meskipun beberapa penderita juga telah dinyatakan sembuh.

Walaupun boleh dikata sudah terlambat, pemerintah dan berbagai pihak terkait telah berikhtiar maksimal untuk mengatasi penyebaran dan pencegahan virus ini. Baik melalui tindakan medis atau non medis, yang berupa pemberian informasi terhadap masyarakat awam.

Penyuluhan ini sangat penting, karena respon masyarakat dalam menghadapi wabah ini juga sangat dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimilikinya, atau informasi yang diperolehnya.

Tapi ya gitu, namanya orang Endonesah, selalu ada saja yang hobi membuat gaduh, gemar memancing di air keruh. Bukannya ngasih informasi yang benar, malah nyebarin hoax. Akhirnya informasi simpang siur, obrolan demi obrolan masyarakat bawah tentang Corona makin ngelantur.

Ketika Dewan Masjid menghimbau diperbolehkannya tidak berjamaah di masjid untuk menghindari kerumunan massa, beberapa masjid justru berupaya semaksimal mungkin agar para jama’ah tetap datang ke masjid. Pun demikian ketika ditetapkan social distancing, beberapa pemerintah daerah masih saja membikin acara yang bersifat massal. Bahkan ada yang sengaja menciptakan kerumunan massa di daerah rawan, sebagai efek kejut, katanya. Lebih konyol lagi, beberapa pejabat pemda bahkan nekat plesiran ke luar negeri.

Para tokoh publik dan pemuka agama masing-masing memberikan pendapat yang seringkali tidak seragam, bahkan saling berlawanan. Tokoh satu menyarankan langkah preventif dan antisipatif terhadap virus Corona, tokoh satunya berucap, “takut koq sama Corona, takut itu ya sama Gusti Allah”.

Ya, inilah dinamika negara demokrasi. Setiap orang bebas berpendapat sesuai seleranya dan kepentingannya sendiri, tak peduli paham atau tidak, punya integritas keilmuan atau tidak. Dalam kasus seperti ini kadang berpikir, enakan negara komunis, sekali memberikan instruksi, semua warga negaranya mematuhi.

Virus Corona dan semua virus lainnya, secara struktur anatomi pasti memiliki kapsid atau kapsula, yaitu selubung protein yang melindungi tubuh virus.

Nah, sejatinya, wabah virus ini relatif mudah diatasi secara medis, selama tubuh virus tersebut masih diselubungi oleh kapsid. Tetapi ketika virus tersebut mulai diselubungi oleh narasi agama dan kepentingan politis, maka wabah virus Corona akan semakin dilematis.

Muhammad Makhdum
Muhammad Makhdum

Anggota Lajnah Ta’lif Wan Nasyr PCNU Kabupeten Tuban

Previous Post

Belajar dari Kegigihan Syaikh Abd. Syakur Waliyyun Hamim dari Ngasem Bojonegoro

Next Post

K.M. Yahya Masykur: Yang Penting Manut Sama Kiai, Nak!

Related Posts

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

by Syahrul
August 20, 2025
0

Suluk.id - Lampu merah menyala. Deru kendaraan memenuhi udara, bercampur dengan suara klakson yang bersahut sahutan. Asap knalpot menebal, menusuk...

KKN, Persahabatan, dan Keluarga

KKN, Persahabatan, dan Keluarga

by Ahmad Misbakhul Amin
August 9, 2025
0

Kulon Progo, 09 Agustus 2025_ KKN selayaknya dilakukan dengan riang gembira. Riang gembira itu bisa datang dari dalam diri secara...

Menyejukkan Hati Nurani dengan Pengajian Ahad Pagi

Menyejukkan Hati Nurani dengan Pengajian Ahad Pagi

by Ahmad Misbakhul Amin
July 30, 2025
0

Kulon Progo, 27 Juli 2025. Pagi itu, tidak seperti biasanya aku bangun lebih siang ketimbang beberapa hari lalu. Aku bangun...

Mencintai Tuhan Saat Mentadabburi Al-Qur’an

Mencintai Tuhan Saat Mentadabburi Al-Qur’an

by Araffah
June 17, 2025
0

Mentadabburi Al-Qur'an sebagai sebuah proses merenungkan, memikirkan dengan seksama, atau memperhatikan dengan mendalam tentang apa yang ada dalam sebuah ayat...

Next Post
K.M. Yahya Masykur: Yang Penting Manut Sama Kiai, Nak!

K.M. Yahya Masykur: Yang Penting Manut Sama Kiai, Nak!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

SDN Kayangan 2 Gelar Jalan Sehat, Meriahkan Rangkaian HUT RI ke-80

SDN Kayangan 2 Gelar Jalan Sehat, Meriahkan Rangkaian HUT RI ke-80

August 27, 2025
Rutinan Lailatul Ijtima’ MWCNU Diwek Kaji Makna Kemerdekaan

Rutinan Lailatul Ijtima’ MWCNU Diwek Kaji Makna Kemerdekaan

August 26, 2025
Pengurus Ikatan Sarjana NU Jombang Hari Ini Dilantik, Diharap Kolabarasi Demi Kemajuan Jombang

Pengurus Ikatan Sarjana NU Jombang Hari Ini Dilantik, Diharap Kolabarasi Demi Kemajuan Jombang

August 26, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025