Suluk.ID
Tuesday, October 14, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Pitutur

Covid-19 dan Perilaku Lokal

by Muhammad Makhdum
March 25, 2020
in Pitutur
Covid-19 dan Perilaku Lokal
Share on Facebook

Mau tidak mau, siap tidak siap, pada akhirnya pandemi virus Corona (Covid-19) telah melanda Indonesia. Beberapa daerah terutama kota besar telah menyatakan siaga, siaga dalam arti beneran. Sementara sejumlah kabupaten/kota lain, meskipun telah menyatakan waspada dan siaga, tetapi nyatanya masih terlihat woles-woles saja.

Yang jelas, jumlah kasus Corona terus meningkat, mereka yang dinyatakan suspect maupun positif Corona terus bertambah. Jumlah korban meninggal dunia semakin banyak, meskipun beberapa penderita juga telah dinyatakan sembuh.

Walaupun boleh dikata sudah terlambat, pemerintah dan berbagai pihak terkait telah berikhtiar maksimal untuk mengatasi penyebaran dan pencegahan virus ini. Baik melalui tindakan medis atau non medis, yang berupa pemberian informasi terhadap masyarakat awam.

Penyuluhan ini sangat penting, karena respon masyarakat dalam menghadapi wabah ini juga sangat dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimilikinya, atau informasi yang diperolehnya.

Tapi ya gitu, namanya orang Endonesah, selalu ada saja yang hobi membuat gaduh, gemar memancing di air keruh. Bukannya ngasih informasi yang benar, malah nyebarin hoax. Akhirnya informasi simpang siur, obrolan demi obrolan masyarakat bawah tentang Corona makin ngelantur.

Ketika Dewan Masjid menghimbau diperbolehkannya tidak berjamaah di masjid untuk menghindari kerumunan massa, beberapa masjid justru berupaya semaksimal mungkin agar para jama’ah tetap datang ke masjid. Pun demikian ketika ditetapkan social distancing, beberapa pemerintah daerah masih saja membikin acara yang bersifat massal. Bahkan ada yang sengaja menciptakan kerumunan massa di daerah rawan, sebagai efek kejut, katanya. Lebih konyol lagi, beberapa pejabat pemda bahkan nekat plesiran ke luar negeri.

Para tokoh publik dan pemuka agama masing-masing memberikan pendapat yang seringkali tidak seragam, bahkan saling berlawanan. Tokoh satu menyarankan langkah preventif dan antisipatif terhadap virus Corona, tokoh satunya berucap, “takut koq sama Corona, takut itu ya sama Gusti Allah”.

Ya, inilah dinamika negara demokrasi. Setiap orang bebas berpendapat sesuai seleranya dan kepentingannya sendiri, tak peduli paham atau tidak, punya integritas keilmuan atau tidak. Dalam kasus seperti ini kadang berpikir, enakan negara komunis, sekali memberikan instruksi, semua warga negaranya mematuhi.

Virus Corona dan semua virus lainnya, secara struktur anatomi pasti memiliki kapsid atau kapsula, yaitu selubung protein yang melindungi tubuh virus.

Nah, sejatinya, wabah virus ini relatif mudah diatasi secara medis, selama tubuh virus tersebut masih diselubungi oleh kapsid. Tetapi ketika virus tersebut mulai diselubungi oleh narasi agama dan kepentingan politis, maka wabah virus Corona akan semakin dilematis.

Muhammad Makhdum
Muhammad Makhdum

Anggota Lajnah Ta’lif Wan Nasyr PCNU Kabupeten Tuban

Previous Post

Belajar dari Kegigihan Syaikh Abd. Syakur Waliyyun Hamim dari Ngasem Bojonegoro

Next Post

K.M. Yahya Masykur: Yang Penting Manut Sama Kiai, Nak!

Related Posts

Sampai Pada Do’a Paling Tulus   Dipanjatkan

Sampai Pada Do’a Paling Tulus Dipanjatkan

by Muchamad Rudi C
September 28, 2025
0

Menghadapi hiruk pikuk dunia ternyata sangat melelahkan. Mungkin tidak bagi sebagian orang. Akan tetapi setiap orang punya waktunya masing-masing menghadapi...

Bukan Sekedar Perasaan, Tapi Juga Menjaga Kewarasan

Bukan Sekedar Perasaan, Tapi Juga Menjaga Kewarasan

by Annisa Nayla Ichyaiddina
September 10, 2025
0

Tidak melulu hati. Kadang orang kalau sudah suka, sampai menutup semua fakta. Meskipun banyak yang mendefinisikan itulah cinta. Tapi menurut...

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

by Muchamad Rudi C
October 7, 2025
0

Ada-ada saja memang pertanyaannya. Memang terlihat sepele, tapi menjadi bahan diskusi menarik bahkan sampai serius. Pertanyaan itu muncul ketika saya...

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

by Muchamad Rudi C
September 3, 2025
0

Kepedulian masyarakat kepada negara hingga sampai golongan akar rumput. Terbukti dengan salah satunya obrolan tentang wacana demonstrasi bulan Agustus 2025...

Next Post
K.M. Yahya Masykur: Yang Penting Manut Sama Kiai, Nak!

K.M. Yahya Masykur: Yang Penting Manut Sama Kiai, Nak!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

October 14, 2025
Bupati Nganjuk Hadiri Lomba Baca Puisi SD: “Semangat Tak Bisa Dibeli!”

Bupati Nganjuk Hadiri Lomba Baca Puisi SD: “Semangat Tak Bisa Dibeli!”

October 12, 2025
Gelar Workshop Santri Melek Digital, Cetak Konten Kreator

Gelar Workshop Santri Melek Digital, Cetak Konten Kreator

October 11, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025