suluk.id – Peringatan Dies Natalis Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung ke 53 digelar secara virtual, Sabtu 17 Juli 2021.
Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Prof Maftukhin dalam sambutannya menjelaskan 53 tahun itu termasuk usia yang tua untuk ukuran manusia, tapi untuk ukuran universitas masih belum tua.
“Jadi kita harus terus maksimal untuk mengembangkan kampus ini,” katanya.
Prof Maftukhin menuturkan UIN Sayyid Ali Rahmatullah ini didirikan oleh para ulama. Jadi, sudah sepantasnya jika para mahasiswa yang lulus dari kampus ini tetap bisa menjaga nilai-nilai keulamannya.
“Ini menjadi pengingat kita semua. Bahwa kampus ini didirikan oleh para ulama para tokoh masyarakat di Tulungagung. Dengan begitu, apapun profesi anda. Baik pendidik, maupun wirausahawan maka harus tetap ingat nilai-nilai keulamaan,” tegasnya.
Rektor yang juga lulusan Pesantren Lirboyo Kediri ini melanjutkan sebagai wujud untuk menjaga nilai-nilai keulamaan itu maka kampus memberikan bimbingan madrasah diniyah pada mahasiswa maupun dosen.
“Jadi ada pesantren di dalam kampus ini,” tuturnya.
Tentang nilai keulamaan yang harus terinternalisasi dalam diri civitas akademik kampus ini maka munculkan slogan sebagai kampus dakwah dan peradaban. Dakwah inilah yang mewakili dari nilai-nilai keulamaan.
Sedangkan dalam hal peradaban, kata Prof Matfukhin, terdapat di Tulungagung itu sendiri. Dia mengungkapkan Tulungagung saat ini memang bukan sebuah kota di pusat ekonomi maupun politik tapi jika dilihat dari kacamata sejarah Tulungagung adalah sebuah kota untuk para resi atau kaum spiritualis. Yakni, di era majapahit sudah bisa dilihat bahwa keberadaan Tulungagung cukup sentral dalam hal memberikan pendidikan spiritual bagi para raja.
“Jadi Tulungagung ini adalah letak dari peradaban itu sendiri,” terangnya.
Sementara itu, Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia memberikan apresiasi atas capaian yang telah dilalui oleh UIN Tulungagung.
“Saya ucapkan selamat untuk UIN Satu Tulungagung,” terangnya.
Dia berpesan di tengah pandemi yang belum tahu ada ujungnya ini membuat semua hal akan berkutat pada digitalisasi.
“Sama seperti yang diungkapkan Pak Rektor tadi. Maka perlu ada smart kampus dalam kondisi seperti ini,” ujarnya. (*)
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan