Suluk.id – Di musim pandemi ini selalu saja muncul gerakan untuk memberikan manfaat bagi semua pihak. Hal ini pun dilakukan lembaga Gerakan Edukasi untuk memberikan pelatihan pada ratusan guru di Indonesia.
Pelatihan yang dikemas dengan Workshop Pembelajaran ini digelar secara online, mulai Senin-Kamis, 5-8 Juli 2021.
Direktur Gerakan Edukasi Uswatun Hasanah mengatakan kegiatan ini melibatkan pemateri dari lintas kampus dan institusi. Seperti Dr. M. Amir Sholehuddin, M.Pd.I (Kepala Kemenag Sidoarjo). Selain itu, ada M. Farid Utsman, S.Pd.I., M.B.K. (UNU Sunan Giri Bojonegoro). M. Almi Hidayat, S.Pd.I., M.Pd (IAIN Tekengon).
Ada pula Septinaningrum, M.Pd. (UIN SATU Tulungagung). Aulia Rahmawati, S.Pd.I., M.Pd.(IAIN Kediri). Heni Purwa Pamungkas, M.Pd (UNESA Surabaya). Herwati, M.Pd.I (UNZAH Probolinggo). Anisatun Nur Laili, M.Pd.I (INSUD Lamongan).
Menurut Uswah, materi yang diberikan oleh narasumber itu beragam. Ada yang berkaitan dengan analisis kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan 2021/2022. Ada pula pengembangan kurikulum efektif, menyusun Perencanaan Pembelajaran (Silabus dan RPP). Serta, menyusun perencanaan pembeljaran (membuat hand out materi, LKPD, dan lembar penilaian).
“Kami juga berikan materi tentang Perencanaan Model Pembelajaran Blended learning dan Impelemntasi model blended learning di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA. Termasuk Mempersiapkan PTM terbatas hingga tips penugasan yang efektif,” ujar perempuan alumni UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini.
Uswah melanjutkan dalam kegiatan ini timnya berpegah teguh dengan slogan belajar untuk sebuah perubahan. Slogan itulah, kata dia, yang selalu digaungkan oleh gerakan edukasi agar pendidk termoyivasi untuk terus belajar demi memberikan sebuah perubahan.
“Terlebih dimasa pandemi, dimana banyak sekali perubahan terjadi dalam segala sektor termasuk dalm sektor pndidikan,” kata dia.
Uswah mengungkapkan pembelajaran yang semula dilaksanakn secara tatap muka beralih pada pembelajaran mendadak daring. Disebut mendadak daring karena mau tidak mau, siap tidak siap sekolah ataupun guru dipaksa harus melaksanakan pembelajaran daring.
“Guru tidak bisa memilih karena adanya pandemi ini pembelajaran tidak mungkin dilaksakan secara tatap muka di dalam kelas,” ungkapnya.
Dikatakan Uswah, saat Ini adalah tahun kedua dunia pendidikan mengimplementadikan sistem pembelajaran daring. Oleh karena itu di tahun kedua ini pembelajaran daring harus lebih terencana, terorganisir dan berkualitas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Kata dia, bila pembelajaran tidak terncana dan terorganisir, maka siswalah yang menjadi korban, pengembangan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik tidak bisa tercapai secara maksimal.
“Untuk itu gerakan edukasi menyelenggarakan sebuah pelatihan tentang Langkah Strategis Menyiapkan pembelajaran pada TA 2021/2022. Alhamdulillah kgiatan ini disambut baik oleh guru-guru, pendidik dan akademisi di seluruh indonesia sehingga banyak sekali yang mendaftarkan diri menjadi peserta workshop ini. Ada yang dari pulau jawa, sumatra, kalimntan, papua, dan sulawesi. Dari brbagai mcam profesi mulai dr mahasiswa, guru , dosen dan akademisi lainnya,” tutur Dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung ini.
Uswan menuturkan, Gerakan Edukasi merupakan lembaga yang bergerak pada bidang pendidikan. Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh gerakan edukasi meliputi pelatihan, penelitian dan konseling pendidikan.
“Harapan kami smoga kegiatan workshop kali ini bisa memberikan manfaat bagi bapak dan Ibu guru sebagai bekal dalam mempersipakan pembelajaran di TA 2021/2022,” pungkasnya. (*)
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan