Suluk.ID
Thursday, August 28, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Pitutur

Gerakan Poligami Masif Kaum Khilafiyin

by Moh. Syihabuddin
July 31, 2019
in Pitutur
Gerakan Poligami Masif Kaum Khilafiyin

Ilustrasi: poligami |Shutterstock

Share on Facebook

Ada sebuah group facebook yang cukup kontroversi dan mungkin juga berbahaya. Namanya Ta’ruf Curhat Kehidupan dan Poligami. Saya mencoba bergabung dengan mereka dan mengikuti beberapa kajiannya. Dan setelah mengikutinya sejauh ini saya mengetahui bahwa grup itu merupakan pembodohan sekaligus berbahaya bagi keutuhan masa depan NKRI dan agama Islam itu sendiri.

Mengapa demikian, ada beberapa hal yang mungkin perlu saya bahas satu persatu dari apa yang saya amati dari media virtual itu.

Pertama, penghuni group adalah kaum Khilafiyin.

Kajian dalam grup itu ternyata tidak hanya membahas persoalan kehidupan dan poligami. Namun juga ide-ide tentang pembentukan Khilafah Islamiyyah yang masih ambigu, abstrak, dan imajinastif terus digembar-gemborkan.

Melalui forum virtual itu mereka juga menuangkan ide-ide yang kontroversi (dalam Islam itu sendiri) dengan cara menampilkan simbol-simbol pilitik mereka (bendera hitam-putih bertuliskan syahadad), pakaian yang di-Islamisasi, dan juga pemikiran para tokoh yang mendukung gerakan Khilafa Islamiyyah.

Kedua, penghuni group seluruhnya kaum bercadar.

Semua perempuan atau gadis di grup facebook tersebut seluruhnya adalah orang-orang yang memakai cadar. Tidak ada wajah yang bisa dilihat dan diamati dari semua foto yang dishare.

Ketiga, pemikiran yang disampaikan cenderung dangkal dan membodohkan.

Beberapa pemikiran yang disampaikan dalam grup tersebut merupakan pemikiran yang membodohkan dan sempit. Misalnya saja menganggap bahwa poligami merupakan ibadah. Padahal tidak demikian, poligami bukan ibadah, tapi amalia biasa yang mubah.

Selain itu, pemikiran Islam yang disajikan juga terlalu dangkal dan tidak mengandung faedah bagi pembacanya. Misalnya saja ceramah-ceramahnya para ustad yang keilmuannya tidak jelas ditampilkan dengan penuh hiasan film.

Empat, poligami yang diajarkan cenderung nafsu dan bernuansa politis.

Poligami yang diajarkan dalam group itu cenderung mendekati hawa nafsu yang dibungkus dengan kedok “ibadah”. Padahal tidak ada hubungannya sama sekali antara ibadah dengan menikah.

Apalagi berpoligami. Di mana Mereka cenderung mencampur adukkan antara “selangkangan” dengan hubungan intensif dengan Allah. Dan pemikiran itu merupakan bid’ah yang paling kejam sepanjang sejarag umat manusia.

Dari keempat hasil pengamatan saya ini bisa disimpulkan bahwa mereka merupakan kaum-kaum khilafiyin yang ingin meruntuhkan Indonesia sebagai “Republik-Kesatuan” dan menggantinya dengan Khilafah yang tidak jelas.

Hal ini memerlukan respon yang jelas dan seimbang bagi kaum Nahdliyin yang merupakan benteng bagi eksistensi NKRI. Jika mereka meneriakkan poligami sebagai ibadah, maka para pemikir Nahdliyin harus memberikan alternatif gerakan yang menjadi penyeimbang gagasan tersebut.

Paling tidak harus menonjolkan bahwa poligami bukan ibadah, namun hal yang biasa terjadi dimana saja. tidak ada sama sekali hubungannya dengan agama Islam.

Grup itu juga merupakan gerakan terselumbung yang mendekati gerakan makar untuk menjadikan umat Islam Indonesia semakin bodoh dengan negara Republik Indonesia. Melalui Poligami mereka mengajarkan konsep negara yang tidak jelas dan menyesatkan.

Mereka bergerak secara masif melalui media virtual dan menciptakan sebuah opini yang mempengaruhi semua masyarakat Indonesia. Targetnya mereka menciptakan sebanyak mungkin pengikutnya dengan berpoligami dan beranak banyak agar jumlahnya mengalahkan jumlah warga Nahdliyin. Sehingga di masa depan Nahdlatul Ulama bisa disingkirkan dari kehidupan bernegara dalam bentuk NKRI.

Jika Nahdlatul Ulama dan Pemerintah Indonesia diam dengan gerakan masif ini maka di masa depan ini akan menjadi bahaya laten bagi keberlangsungan kehidupan bernegara yang damai masyarakat Nusantara ini.

Menurut hemat penulis langkah bagi pemerintah Indonesia, grup tersebut perlu diawasi dan dikontrol. Jika perlu dibubarkan, seperti halnya pembubaran HTI.

Moh. Syihabuddin
Tags: KhilafahPoligami
Previous Post

Halaqoh ala Nabi

Next Post

Titip Do’a di Tanah Suci

Related Posts

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

by Syahrul
August 20, 2025
0

Suluk.id - Lampu merah menyala. Deru kendaraan memenuhi udara, bercampur dengan suara klakson yang bersahut sahutan. Asap knalpot menebal, menusuk...

KKN, Persahabatan, dan Keluarga

KKN, Persahabatan, dan Keluarga

by Ahmad Misbakhul Amin
August 9, 2025
0

Kulon Progo, 09 Agustus 2025_ KKN selayaknya dilakukan dengan riang gembira. Riang gembira itu bisa datang dari dalam diri secara...

Menyejukkan Hati Nurani dengan Pengajian Ahad Pagi

Menyejukkan Hati Nurani dengan Pengajian Ahad Pagi

by Ahmad Misbakhul Amin
July 30, 2025
0

Kulon Progo, 27 Juli 2025. Pagi itu, tidak seperti biasanya aku bangun lebih siang ketimbang beberapa hari lalu. Aku bangun...

Mencintai Tuhan Saat Mentadabburi Al-Qur’an

Mencintai Tuhan Saat Mentadabburi Al-Qur’an

by Araffah
June 17, 2025
0

Mentadabburi Al-Qur'an sebagai sebuah proses merenungkan, memikirkan dengan seksama, atau memperhatikan dengan mendalam tentang apa yang ada dalam sebuah ayat...

Next Post
Titip Do’a di Tanah Suci

Titip Do'a di Tanah Suci

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

SDN Kayangan 2 Gelar Jalan Sehat, Meriahkan Rangkaian HUT RI ke-80

SDN Kayangan 2 Gelar Jalan Sehat, Meriahkan Rangkaian HUT RI ke-80

August 27, 2025
Rutinan Lailatul Ijtima’ MWCNU Diwek Kaji Makna Kemerdekaan

Rutinan Lailatul Ijtima’ MWCNU Diwek Kaji Makna Kemerdekaan

August 26, 2025
Pengurus Ikatan Sarjana NU Jombang Hari Ini Dilantik, Diharap Kolabarasi Demi Kemajuan Jombang

Pengurus Ikatan Sarjana NU Jombang Hari Ini Dilantik, Diharap Kolabarasi Demi Kemajuan Jombang

August 26, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025