Suluk.id, Tulungagung – Departemen Intelektual Komunitas El Himmah UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung mengadakan kegiatan Kajian Umum Tematik Bulan (Kuttab) Ramadan yang terbuka untuk seluruh anggota dan kader El Himmah pada 10-20 Maret 2025. Dengan mengusung tema “Eksplorasi Ramadhan sebagai Revolusi Spiritual dan Akademik” serta dipantik oleh para mahasiswa pilihan yang menekuni kajian bidang Al-Qur’an dan Hadis.
Salah satunya di hari Kamis, tanggal 13 Maret 2025 telah dilaksanakan sesi kajian dengan pembahasan mengenai “Etika Ibadah Bulan Ramadan” di masjid Baitul Hakim UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Narasuber dalam kajian ini adalah Hanafi Rohmat Ikrom, mahasiswa dari Program Studi S1 Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
Pada kesempatan tersebut seluruh anggota El Himmah merumuskan hasil diskusi mengenai bagaimana etika yang harus diterapkan oleh umat Islam dalam melaksanakan ibadah selama bulan Ramadan.
Hasil diskusi menunjukkan sebuah fenomena-fenomena yang terjadi di Masyarakat berkaitan dengan etika Ibadah di Bulan Ramadhan. Misalnya pemahaman bahwa ada ibadah-ibadah yang seharusnya dilakukan, namun sering dihiraukan demi melaksankan ibadah-ibadah sunnah.
Terdapat fenomena di masyarakat di mana banyak orang yang sangat antusias melaksanakan amalan-amalan sunnah di bulan Ramadan, namun di sisi lain mereka seringkali mengabaikan kewajiban-kewajibannya. Seperti mencari nafkah, menuntut ilmu, dan lainnya, hanya demi lebih fokus pada kegiatan sunnah di bulan Ramadan. Maka dari sini perlu memperhatikan berbagai aspek lainnya dalam beribadah seperti tasawuf dan fiqih agar dalam ibadah berjalan secara seimbang.
Pentingnya sebuah keseimbangan antara ibadah wajib dan sunnah, terutama dalam konteks ibadah di bulan Ramadan. Banyak orang begitu antusias melaksanakan amalan-amalan sunnah, seperti tarawih, tadarus, dan lainnya, namun sering kali melupakan atau mengabaikan kewajiban yang seharusnya tetap dijalankan, seperti mencari nafkah, menuntut ilmu, dan memenuhi tanggung jawab sehari-hari.
Meskipun ibadah sunnah memiliki pahala besar, kewajiban untuk menjalankan aktivitas yang mendasar dalam kehidupan, seperti bekerja dan belajar, tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki pemahaman yang seimbang tentang keduanya. Sehingga ibadah tidak hanya terbatas pada amalan sunnah semata, tetapi juga maksimal dalam menjalankan tugas dan kewajiban utama.
Selain itu penting memperhatikan aspek sosial ketika beribadah, terutama di bulan Ramadhan. Fenomena di masyarakat seringkali menunjukkan bahwa ada orang yang tidak melaksanakan tarawih atau bahkan tidak berpuasa. Terkadang, orang lain berpotensi berpikiran negatif terhadap mereka, seperti berkata, “Masa setahun sekali tidak tarawih?” Padahal, tarawih adalah ibadah sunnah, bukan sebuah kewajiban. Ada banyak alasan mengapa seseorang mungkin tidak bisa menjalankannya. Mungkin sedang menghadapi situasi yang memerlukan mereka untuk lebih fokus pada perihal lain. Misalnya bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup urusan yang lebih mendesak.
Oleh karena itu, ketika berpuasa harus menjaga sikap positif dan tidak terburu-buru untuk menghakimi orang lain.
Karena dalam Islam, tidak ada tempat bagi prasangka buruk, merendahkan sesama, apalagi dalam urusan ibadah yang bersifat pribadi dan berbeda-beda sesuai dengan kondisi masing-masing individu. Bisa jadi orang yang tidak melaksanakan ibadah sunnah seperti tarawih sebenarnya memiliki niat yang kuat untuk melaksanakannya. Tetapi ada kewajiban yang lebih mendesak atau prioritas lainnya yang harus mereka selesaikan terlebih dahulu.
Hasil dari diskusi merekomendasikan bahwa sebagai sesama umat Muslim seharusnya saling mendukung dan memberikan ruang untuk orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan kapasitas dan situasi mereka. Dengan memahami dan mengamalkan etika ibadah bulan Ramadan, diharapkan setiap Muslim tidak mengalami kesia-siaan selama beribadah di bulan Ramadan. Serta dapat meraih kemuliaan dan keberkahan dari Allah SWT. Ramadhan bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga tentang bagaimana dapat memperbaki diri, meningkatkan keimanan, dan memperbaiki hubungan kita dengan Allah serta hubungan antar sesama umat manusia.
Melalui kegiatan Kuttab, El Himmah berperan dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya untuk menjaga etika ibadah di bulan Ramadhan. Selain menjaga kewajiban puasa, perlu memperhatikan adab-adab (etika) yang menyertainya. Dengan begitu, tidak hanya menjalankan puasa secara fisik, tetapi juga secara spiritual.
Penulis : Faisal Nur Saputra – Kader El Himmah
Penyunting : Muchamad Rudi C
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan