Suluk.ID
Thursday, August 21, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Kebohongan Nabi Ibrahim?

by Nurul Fahmi
June 29, 2019
in Ngilmu
Kebohongan Nabi Ibrahim?
Share on Facebook

Dalam salah satu hadits dijelaskan bahwa Nabi Ibrahim pernah melakukan tiga kali kebohongan. Pertama, ketika beliau diajak untuk merayakan hari raya kaumnya (yang kafir) beliau berkata: “aku sakit” (QS. As Saffat:89). Kedua, ketika beliau ditanya tentang siapa yang menghancurkan berhala-berhala kecil, beliau menjawab: “yang melakukannya adalah yang besar di antara mereka” (QS. Al Anbiya: 63). Dan yang ketiga, ketika Raja akan merampas istri orang lain yang cantik dan akan dijadikan selir, maka Nabi Ibrahim berkata tentang Sarah: “ia adalah saudaraku”.

Untuk bohong yang pertama, beliau menolak ajakan kaumnya dengan alasan karena sakit. Untuk soal kedua, beliau beralasan yang menghancurkan berhala kecil adalah berhala yang besar, padahal tidak, Nabi Ibrahim sendirilah yang menghancurkan berhala-berhala itu. Dan beliau menyisakan yang besar. Kebohongan yang terakhir karena jika menganggap Sarah saudara maka Raja tidak akan merampas. Akhirnya Nabi Ibrahim mengatakan kalau Sarah adalah saudaranya. Padahal sebenarnya adalah istri.

Baca juga

Menjadi Alumni Pondok Sarang, Meskipun Hanya Sehari
Pondok Pesantren Lirboyo dengan Segala Ceritanya

Apakah memang Nabi Ibrahim berbohong? Padahal sifat para Nabi adalah jujur. Bohong itu mustahil terjadi bagi mereka. Tapi kenapa ada Nabi yang berbohong? Apakah hal itu tidak mengurangi sifat kenabiannya? Mari kita bahas secara ringkas dalam paragraf berikutnya.

Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud “sakit” pada kasus pertama adalah sakit hati (terhadap kaum kafir). Jadi Nabi Ibrahim sebenarnya tidak berbohong. Untuk kasus yang kedua, Nabi Ibrahim ingin mengajak berpikir bahwa berhala itu tidak bisa berbuat apa-apa. Maka tidak layak untuk disembah. Kata-kata Nabi Ibrahim itu bertujuan menyindir kaum kafir yang menyembah berhala. Jadi, dalam hal ini beliau tidak sepenuhnya bohong.

Terakhir, Sarah diakui Nabi Ibrahim sebagai saudara, ini dimaksudkan bahwa Sarah adalah saudara seiman. Karena ketika itu tidak ada orang mukmin selain mereka berdua. Dalam Alquran disebutkan bahwa orang-orang mukmin itu adalah saudara. Dalam hal ini juga Nabi Ibrahim tidak melakukan kebohongan. Wallahu a’lam.

Nurul Fahmi

Penulis: Terompah Kiai, Pendidik dan Anggota LTN PC. NU Kab. Tuban

Tags: BerbohongNabi Ibrahim
Previous Post

Mengikis Stigma Negatif Islam di Mata Internasional

Next Post

Musik Ki Ageng Ganjur Menggema di Belanda

Related Posts

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

by Abdur Rohman Assidiis
August 19, 2025
0

Suluk.id, Akhir-akhir ini, dunia jagat maya sedang digencarkan oleh wacana perbincangan filsafat. Hal ini dipicu oleh salah satu sosok yang...

Memaknai Tiga Ekspresi Kemerdekaan

Memaknai Tiga Ekspresi Kemerdekaan

by Nur Aziz Muslim
August 9, 2025
0

Kemerdekaan bukan sekadar hanya bebas dari penjajahan secara fisik, akan tetapi harus dimaknai sebagai suatu keadaan yang disitu bebas dari...

Merangsang Guru PAI Gairah Berliterasi

Merangsang Guru PAI Gairah Berliterasi

by Mukani
July 29, 2025
0

Tradisi literasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan karena masih jauh dibanding negara-negara lainnya. United Nations Education, Scientific and Cultural Organization...

AKULTURASI BUDAYA SEBAGAI PILAR MODERASI DI LINGKUNGAN SOSIAL

AKULTURASI BUDAYA SEBAGAI PILAR MODERASI DI LINGKUNGAN SOSIAL

by elhimmah
July 18, 2025
0

Kehidupan masyarakat yang majemuk, perjumpaan budaya dan agama menjadi realitas yang tidak bisa dihindari. Sebut saja di Indonesia. Sebuah negeri...

Next Post
Musik Ki Ageng Ganjur Menggema di Belanda

Musik Ki Ageng Ganjur Menggema di Belanda

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

August 20, 2025
Tampilkan Dua Tumpeng Raksasa, Pawai Budaya Etnik Indonesia SMA Negeri 1 Jombang

Tampilkan Dua Tumpeng Raksasa, Pawai Budaya Etnik Indonesia SMA Negeri 1 Jombang

August 20, 2025
Sugeng Tindak KH Muhammad Thoifur Mawardi, Senyumnya Menyejukkan Ucapannya Menenangkan

Sugeng Tindak KH Muhammad Thoifur Mawardi, Senyumnya Menyejukkan Ucapannya Menenangkan

August 19, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025