Suluk.id, Jakarta – Bertugas di daerah perbatasan menjadi tantangan tersendiri bagi seorang abdi negara. Tapi itu tidak berlaku bagi Khayatun.
Dia adalah guru pendidikan agama Islam (PAl). Tempat tugasnya di SDN 7 Bapinang Hulu Kotawaringin Kalimantan Tengah. Lokasi tempat tugasnya berada di Kecamatan Pulau Hanaut.
Mengajar menjadi cita-cita sejak kecil bagi ibu tiga anak ini. Perempuan kelahiran 25 Desember 1986 ini langsung mengajar setelah menyelesaikan pendidikan tingginya.
Dia baru saja dinobatkan sebagai juara pertama pada anugerah guru dedikatif pengabdian di daerah perbatasan. “Penyelenggaranya adalah Kementerian Agama Rl,” ujarnya.
Acara penganugerahan sudah dilakukan di Gedung Sasana Kriya TMll Jakarta, Sabtu (6/11). “Saya bisa bertemu dan saling berbagi pengalaman dengan teman-teman guru PAl dari daerah perbatasan lainnya,” ujarnya.
Setiap hari, lanjutnya, dia butuh waktu satu setengah untuk sampai lokasi tugasnya. “Memang jauh dari rumah, harus menyeberangi dua sungai,” imbuhnya.
Dia tidak menyangka pengabdian dan kerja kerasnya diperhatikan pemerintah. “Terima kasih Kementerian Agama Rl, terutama Direktorat PAl yang sudah mengapresiasi lewat anugerah ini,” katanya haru.
“Terlebih piagam penghargaan juga langsung ditandatangani oleh Bapak Menteri Agama, ini suatu kehormatan buat saya,” imbuhnya.
Dia merasa makin termotivasi untuk terus meningkatkan kualitas kerjanya. “Karena cita-cita saya sejak kecil memang jadi guru,” tandasnya bangga.
Kebanggaan ini tidak terlepas dari semangat muridnya saat bersekolah. “Merasa terpanggil dan tergerak hati melihat siswa yg antusias belajar meskipun dengan keterbatasan sarana dan prasarana,” kisahnya.
Dirinya berharap apresiasi seperti ini bisa diteruskan pada tahun-tahun berikutnya. “Sebagai bentuk apresiasi kepada teman-teman yang bertugas di daerah-daerah perbatasan lainnya,” pungkasnya. (muk)
Panelis Debat Calon Bupati Nganjuk (2024)








