Suluk.ID
Thursday, February 25, 2021
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID
No Result
View All Result
Home Pitutur

Layangan dan Panggilan Tuhan

by Mohammad Karim
September 3, 2019
in Pitutur
Reading Time: 2min read
0 0
0
layangan dan sholat
Share on Facebook

Panas mentari mulai tak terasa. Jam menunjukkan jam 15.00 WIB. Aku melihat anak-anak itu mulai menerbangkan layangan. Riang gembira. Semua senang. Ramai. Mereka berkumpul. Ada juga yang menyendiri.

Ada yang memegang benang atau senar. Mereka bersiap menerbangkan layangan. Ada yang memegang ujung layangan, kemudian berlari sedikit menjauh untuk membantu yang menerbangkan. Ada yang siaga mencegat layangan putus. Tentu saja saling berebut.

Ada yang jatuh tanpa mendapat apa-apa. Ada sukses mendapatkan layangan. Ada yang gagal mendapat layangan. Ada yang menjadi penyemangat. Ada yang jadi pononton. Sedih, nangis, gembira, tawa, riang puas berkumpul jadi satu adegan pada sore itu.

Tak terasa mentari sudah mulai membenamkan dirinya di ufuk barat. Suasana muali gelap. Dan adzan mangrib-pun bersahut. Dan, para orang tua memanggil anak-anak itu untuk pulang ke rumah. Tanda harus pulang ke rumah.

BacaArtikel

Mengembalikan Marwah Nahdlatul Ulama (NU) Pasca Pilkada

Mengenai Pilkada, Kader NU yang Maju Mewakili Siapa?

Andai Kader NU Tak Jadi Bupati atau Wakil Bupati

Seketika, kesibukan anak-anak itu berhenti. Mereka pulang menyambut panggilan orang tua mereka. Bagai sebuah drama film yang harus berhenti. Sebab, sang sutradara berkehendak menghentikan filmnya sampai di situ. Dan The End.

Drama Kehidupan

Saudara. Begitulah kehidupan di dunia. Kehidupan ini bagai sebuah drama. Sang sutradara sudah punya garis besar cerita. Dia sudah menentukan para aktor. Dia juga menentukan siapa berperan sebagai apa. Suasana diciptakan agar drama seperti sesungguhnya. Saat sutradara mengehndaki dramanya berhenti, maka berhenti. Bubar dan selesai semua cerita. Sutradara kehidupan adalah Tuhan yang maha Esa. Saat Dia memanggil, maka drama itu harus berhenti. Dan, kita harus pulang memenuhi panggilanNya. Inna Lillahi Wainna Ilaihi Rajiun.

Itulah makna dari firman Allah swt, bahwa hidup di dunia bagai bermain peran dan drama.

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Artinya: Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari bermain peran dan drama. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?, (Al-An’Am ayat 32)

Firman lain:
وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Artinya: Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan bermain peran dan drama. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui (Al-Ankabut ayat 64)

Firman lain:
إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۚ وَإِنْ تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ

Artinya: Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah bermain peran dan drama. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu (Muhammad ayat 36)

Pada surah Al Mu’minuun ayat 112 – 114, di Akhirat nanti ketika manusia dihadapkan kepada Allah swt terjadilah dialog di bawah ini:

Allah swt : Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?.
Manusia : Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.
Allah swt : Kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.

Nabi mengumpamakan kehidupan dunia sebagi tempat singgah. Hanya tempat singgah. Sebagaimana seorang musafir yang kelelahan dan berhenti di rumah makan. Setelah kenyang dan segar, mereka pasti melanjutkan perjalanan ke tempat tujuannya. Yaitu Tuhan.

Mohammad Karim

Dosen, Peneliti

Tags: Tuhan
Previous Post

Corak dan Metode Dakwah Pesantren Sunan Bonang

Next Post

Memaknai Status Jomblo Berdasarkan Keterangan Gus Baha

Related Posts

Mengenai Pilkada, Kader NU yang Maju Mewakili Siapa?

Mengembalikan Marwah Nahdlatul Ulama (NU) Pasca Pilkada

by Redaksi
December 10, 2020
0

Setiap momen kontestasi politik pasti ada yang kalah dan menang. Pemandangan seperti ini merupakan hal biasa yang harus dilewati oleh...

Mengenai Pilkada, Kader NU yang Maju Mewakili Siapa?

Mengenai Pilkada, Kader NU yang Maju Mewakili Siapa?

by Wahyu Eka Setyawan
November 6, 2020
0

Sudah jelas dan gamblang, bagaimana kita diajarkan untuk tidak main-main dalam hal urusan rakyat. Jika kader NU itu serius untuk...

Andai Kader NU Tak Jadi Bupati atau Wakil Bupati

Andai Kader NU Tak Jadi Bupati atau Wakil Bupati

by Amrullah Ali Moebin
November 5, 2020
0

Sekali lagi pengandaian ini adalah bentuk antisipasi saja. Jika kelak anda-anda yang telah mengkomodifikasi NU dengan membawa bendara NU untuk...

Ngaji Gus Baha, Mengenal Kekuasaan Allah dari Kecilnya Seekor Nyamuk

Bersikap Tenang Menghadapi Pilkada Ala Gus Baha

by Ahmad Athoillah
September 13, 2020
0

KETENANGAN Gus Baha dalam menghadapi setiap persoalan hidup sudah masyhur kita dengar. Di tangan Gus Baha semua terasa ringan, mudah,...

Next Post
Memaknai Status Jomblo Berdasarkan Keterangan Gus Baha

Memaknai Status Jomblo Berdasarkan Keterangan Gus Baha

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

POPULAR

Mengenai Pilkada, Kader NU yang Maju Mewakili Siapa?

Meneguhkan Moderatisme; Agen Dakwah Rahmatan lil ‘Alamin

February 11, 2021
BAGANA NU, Gambar nu.or.id

Bencana Alam, Degradasi Lingkungan Hidup dan Peran Serta NU

February 11, 2021

Abah Isun, Kyai Kampung

January 6, 2021
Load More

MORE ON TWITTER

Suluk.ID

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan. Media ini dikelola Lembaga Ta’lif wan Nasr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kabupaten Tuban.

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In