Suluk.ID
Tuesday, September 16, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Kekabar

Literasi Digital, Peluang Besar dan Tantangan Nyata Digitalisasi Kitab Kuning Pesantren

by Redaksi
July 27, 2022
in Kekabar
Literasi Digital, Peluang Besar dan Tantangan Nyata Digitalisasi Kitab Kuning Pesantren
Share on Facebook

Surabaya, Suluk.id – Perlehatan digitalisasi turots menjadi penting dilakukan untuk menuju masyarakat global. Hal tersebut disampaikan oleh KH. Mujab Mashudi dalam Seminal Literasi Digital Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jawa Timur pada Selasa (26/07/2022) di Aula Hasyim Asy’ari PWNU Jawa Timur.

Kiai Mujab mengatakan digitalisasi itu salah satu cara yang dapat dilakukan untuk merawat kitab turots. Cara merubahnya dengan memproses kitab berupa cetakan di kertas dengan alat-alat digital menjadi konten digital.

“Digitalisasi dari konteks bahasa, terminologi ini artinya memproses menggunakan alat digital, komputer, atau teknologi menjadi digital,” katanya.

Dengan demikian kitab-kitab yang diwariskan dapat dinikmati oleh masyarakat selain di pesantren. Dosen Pascasarjana UIN Malik Ibrahim ini juga menjelaskan dengan mengacu pada tradisi ulama terdahulu, selain mengajar kitab, ulama dahulu juga mengijazahkan kitab. Pada zaman digital, akan dapat lebih mudah mengijazahkan kitab dengan hanya meneruskannya melalui melalui media sosial.

“Jika ingin mengijazahkan kitab bisa langsung ke seribu orang sekaligus, dengan cukup memforward text yang panjenengan buat, lalu share di group, semua orang yang ada di group menjadi mu’jiz (orang yang menerima ijazah),” ujarnya.

Namun sebagai tantangannya, murid atau penerima pesan dapat memahami atau menyalin isi turots yang disampaikan tersebut dengan salah.

“Maka dalam digitalis turots  harus bersamaan dengan ilmu yang disebut dengan tahqiq turots,” jelasnya.

Tahqiq turots harus mempunyai tiga perangkat ilmu dalam memahami turots. Salah satunya ilmu Ulumul lughuh bahasa arab yaitu Ilmu Nahwu, Ilmu Shorof, Ilmu Rasm dan Khat.

Pada zaman sekarang orang sulit membaca tulisan arab pegon. Karena pegon sendiri dibuat seperti sandi khusus oleh ulama nusantara dahulu agar bangsa Belanda tidak bisa memahaminya.

“Hari ini yang membaca karya-karya yang ditulis dalam pegon ini semakin sedikit,” terangnya.

Pengisi konten dakwah dalam channel YouTube Masjid Agung Jami’ Malang ini menutup dengan harapan yakni perguruan tinggi, pesantren, pemerintah bersama sama bekerja baik, serta dukungan dari PBNU melalui PCINU.

“PCINU baik yang di Jerman, di Belanda, atau kemudian di Cina itu mereka sangat sangat canggih, bahkan kemarin dari Rusia, mereka punya keahlian macem-macem, bisa nanti diajak kerja sama, insyaallah dengan begitu kerja LTNU dapat dibantu tenaga-tenaga yang baru,” teragnya. (Rudi Cahyono)

Redaksi
Redaksi

Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan

Tags: ltnnu jawa timurTurots
Previous Post

Refki Rusyadi, Etnografi, dan Kisah Warga Banjar di Tulungagung

Next Post

Kasus ACT dan Boom Filantropi

Related Posts

Asah Literasi Kader Muda, LTN NU Rejoso Gelar Pelatihan Menulis Berita

Asah Literasi Kader Muda, LTN NU Rejoso Gelar Pelatihan Menulis Berita

by Redaksi
September 15, 2025
0

Suluk.id, NGANJUK – Sedikitnya 40 kader muda NU mengikuti pelatihan menulis berita, Minggu (14/9). Kegiatan digelar Lembaga Talif wan Nasyr...

Peringatan Maulid Nabi di PP Al Bidayah Tulungagung, Prof. Abad Badruzzaman: Empat Alasan Bershalawat Kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW

Peringatan Maulid Nabi di PP Al Bidayah Tulungagung, Prof. Abad Badruzzaman: Empat Alasan Bershalawat Kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW

by Muchamad Rudi C
September 13, 2025
0

Suluk.id, Tulungagung - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H Pondok Pesantren Al Bidayah Tulungagung, Jumat (13/9/2025) malam, menghadirkan Prof....

Mengusung Tema “Meneladani Rasulullah Sebagai Rahmat Bagi Alam Semesta”, PP. Al Bidayah Tulungagung Peringati Maulid Nabi

Mengusung Tema “Meneladani Rasulullah Sebagai Rahmat Bagi Alam Semesta”, PP. Al Bidayah Tulungagung Peringati Maulid Nabi

by Muchamad Rudi C
September 13, 2025
0

Suluk.id, Tulungagung - Menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai Role Model dapat menjadikan manusia memberikan kemanfaatan bagi kehidupan di sekitarnya. Pesan...

Penguatan HAM Mahasiswa UPJB Lewat Tradisi Literasi

Penguatan HAM Mahasiswa UPJB Lewat Tradisi Literasi

by Redaksi
September 11, 2025
0

Suluk.id, JOMBANG - Sebagai kota santri, mahasiswa Jombang diharapkan menunjukkan daya kritisnya terhadap problematika kebangsaan. Gagasan-gagasan itu bisa dituangkan dalam...

Next Post
Kasus ACT dan Boom Filantropi

Kasus ACT dan Boom Filantropi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Asah Literasi Kader Muda, LTN NU Rejoso Gelar Pelatihan Menulis Berita

Asah Literasi Kader Muda, LTN NU Rejoso Gelar Pelatihan Menulis Berita

September 15, 2025
Peringatan Maulid Nabi di PP Al Bidayah Tulungagung, Prof. Abad Badruzzaman: Empat Alasan Bershalawat Kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW

Peringatan Maulid Nabi di PP Al Bidayah Tulungagung, Prof. Abad Badruzzaman: Empat Alasan Bershalawat Kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW

September 13, 2025
Mengusung Tema “Meneladani Rasulullah Sebagai Rahmat Bagi Alam Semesta”, PP. Al Bidayah Tulungagung Peringati Maulid Nabi

Mengusung Tema “Meneladani Rasulullah Sebagai Rahmat Bagi Alam Semesta”, PP. Al Bidayah Tulungagung Peringati Maulid Nabi

September 13, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025