Suluk.ID
Saturday, October 18, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Makna Wukuf di Siang yang Terik

by Abad Badruzaman
August 19, 2019
in Ngilmu
Makna Wukuf di Siang yang Terik
Share on Facebook

Di antara ritual haji terpenting adalah wukuf di Arafât. Wukuf tidak lain dari pengerahan semangat dalam sebuah ketundukan hati yang penuh dengan rasa takut berbaur takzim; tangan-tangan yang menengadah penuh harap, lidah-lidah yang tiada henti memanjatkan doa, dan permintaan-permintaan tulus akan kasih sayang Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Perjalanan meninggalkan Ka’bah menuju ‘Arafat melambangkan awal kejadian manusia. Manusia dan ma’rifah (pengetahuan; seakar dengan kata arafat) tercipta dalam waktu bersamaan. Di sanalah mereka seharusnya menemukan ma’rifah sejati tentang dirinya dan akhir perjalanan hidupnya.

Di sana pula mereka hendaknya menyadari jejak langkahnya selama ini serta menyadari betapa agung Tuhan yang kepada-Nya seluruh makhluk bersembah. Kesadaran-kesadaran ini mengantarkan seseorang menjadi ‘ârif; orang yang sadar dan mengetahui. Begitu Quraish Shihab dalam Membumikan al-Qur`an.

Di antara tempat-tempat yang harus dikunjungi selama melakukan ibadah haji, Arafat merupakan tempat yang paling jauh dari Mekah. ‘Arafat adalah padang gersang. Ditengah-tengah padang ini terdapat bukit batu kecil bernama Jabal Rahmah.

Pada Haji Wada’, di atas Jabal Rahmah, Nabi Saw. menyampaikan khutbah yang isinya antara lain wasiat kepada setiap suami untuk berlaku baik terhadap istrinya. Wasiat itu berbunyi sebagai berikut:

“Ingatlah, aku wasiatkan kalian untuk memperlakukan para isteri dengan baik. Sebab sesungguhnya mereka adalah para penolong kalian. Kalian tidak memiliki sesuatu dari mereka selain itu, kecuali mereka melakukan kekejian yang nyata.

Jika mereka melakukannya maka pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika mereka menaati kalian maka janganlah kalian mencari-cari jalan (untuk menyakiti) mereka.

Ingatlah bahwa sesungguhnya kalian memiliki hak atas isteri-isteri kalian dan isteri-isteri kalian memiliki hak atas kalian. Hak kalian atas isteri-isteri kalian adalah mereka tidak memberikan tempat tidur kalian kepada orang yang kalian tidak sukai dan tidak mengizinkan orang yang tidak kalian sukai masuk ke rumah kalian.

Sedangkan hak mereka atas kalian adalah kalian berbuat baik kepada mereka dalam hal sandang dan pangan mereka.”

Wukuf di ‘Arafat dimulai di siang hari ketika matahari sedang terik-teriknya. Hal ini mengandung titah bahwa mereka yang sedang wukuf di ‘Arafat harus memperoleh kesadaran, wawasan, kemerdekaan, dan pengetahuan.

Selanjutnya kita biarkan Ali Shariati mengakhiri pembicaraan tentang wukuf di ‘Arafat ini. Shariati menulis:

“Jangan hindari terik matahari, cahaya, kemerdekaan, dan orang banyak. Hendaklah engkau senantiasa berada di tengah-tengah orang banyak.

Di waktu-waktu sebelumnya hidupmu tertindas dan engkau berada di dalam kebodohan seperti lumut di dalam air yang tergenang. Wahai manusia! Sekarang keluarlah engkau dari kemahmu, menceburlah ke dalam lautan manusia ini, biarkan egomu hangus terbakar oleh matahari ‘Arafat yang terik.

Wahai manusia! Pada hari ini hendaklah engkau menjadi sebuah pelita yang terbakar sendiri karena menerangi hati umat manusia! Janganlah engkau menjadi lunak dan lumer di tangan para penindas! Jangalah engkau mau menjadi boneka!”

Abad Badruzaman
Abad Badruzaman

Terlahir sebagai orang “Perancis (Peranakan Ciamis),” Menamatkan SD, MTs dan MAN di Ciamis. Pernah mengajar di Pesantren Darussalam, Ciamis (1997-1998), menjadi penerjemah lepas naskah-naskah berbahasa Arab

Tags: Padang ArafahWukuf
Previous Post

Penjelasan Aswaja Center NU Tuban Tentang Iuran Kurban di Sekolah

Next Post

Jemarimu, Harimaumu!

Related Posts

Sholawat Ngelik: Akulturasi Agama dan Budaya di Mlangi yang Lestari Hingga Kini

Sholawat Ngelik: Akulturasi Agama dan Budaya di Mlangi yang Lestari Hingga Kini

by Laila Rohmatul Izzah
September 30, 2025
0

Bulan maulid merupakan salah satu bulan besar bagi umat Islam. Bulan di mana datang seseorang yang kelahirannya mampu memadamkan api...

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

by Muchamad Rudi C
October 7, 2025
0

Ada-ada saja memang pertanyaannya. Memang terlihat sepele, tapi menjadi bahan diskusi menarik bahkan sampai serius. Pertanyaan itu muncul ketika saya...

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

by Muchamad Rudi C
September 3, 2025
0

Kepedulian masyarakat kepada negara hingga sampai golongan akar rumput. Terbukti dengan salah satunya obrolan tentang wacana demonstrasi bulan Agustus 2025...

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

by Abdur Rohman Assidiis
August 19, 2025
0

Suluk.id, Akhir-akhir ini, dunia jagat maya sedang digencarkan oleh wacana perbincangan filsafat. Hal ini dipicu oleh salah satu sosok yang...

Next Post
Prasangka, Belajar Kritis dari Putri Imam Ahmad

Jemarimu, Harimaumu!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Ratusan Banser Kabupaten Madiun Gelar Apel Siaga, Tegaskan Kesetiaan Jaga Kyai dan Negeri

Ratusan Banser Kabupaten Madiun Gelar Apel Siaga, Tegaskan Kesetiaan Jaga Kyai dan Negeri

October 17, 2025
Serentak, Pelantikan 35 Ketua Ranting Fatayat NU

Serentak, Pelantikan 35 Ketua Ranting Fatayat NU

October 17, 2025
Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

October 14, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025