Suluk.ID
Thursday, May 15, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Panutan

Mbah Muhdhor: Pencetak Generasi Ulama

by Nurul Fahmi
July 7, 2019
in Panutan
Mbah Muhdhor: Pencetak Generasi Ulama
Share on Facebook

Mbah Muhdhor berasal dari Lasem Rembang. Beliau adalah salah satu santri dari Mbah Shomadiyah Makamagung Tuban. Mbah Muhdhor pernah diambil menantu oleh Mbah Shomadiyah namun pernikahannya kandas di tengah. Setelah itu, ia nikah lagi dengan Mbah Syamsiyah dan menetap di daerah Sidoarjo. Dari pernikahannya itu mereka dikarunia tiga anak: Mondoliko, Pinang dan Singopuro.

Ketiga nama anak itu kedengarannya memang agak aneh. Nama-nama itu lebih mirip nama tempat. Ternyata ada kisah dibalik penamaan itu. Ketiga nama itu untuk mengingatkan kisah Mbah Muhdhor ketika berangkat haji dan naik kapal laut. Kapal yang dinaiki pernah terdampar di pulau Mondoliko (wilayah Jepara Jawa Tengah), Pinang (Negara Bagian Penang Malaysia) dan Singopuro (Singapura).

Dari ketiga anak Mbah Muhdhor inilah lahir banyak generasi ulama yang menyebar di daerah Tuban, Sarang, dan Sidoarjo. Nyai Mondoliko menikah dengan Mbah Ma’ruf bin Shomadiyah dari Makamagung Tuban, Nyai Pinang menikah dengan Mbah Ghozali bin Lanah Sarang Rembang, dan Mbah Singopuro menetap di Sidoarjo.

Dari pernikahan Mbah Ma’ruf dengan Nyai Mondoliko ini lahir lima putra: Ya’qub, Basyar, Dahlan, Badrul Jamal, dan Shiddiq. Mbah Basyar punya putri Mbah Shofiyah yang melahirkan KH. Ali Mansur muallif Salawat Badar. Mbah Ali Mansur makamnya berada di Maibit Rengel Tuban.

Persebaran keturunan ke daerah Jenu yaitu dari jalur Mbah Badrul Jamal. Mbah Badrul Jamal punya putri Mbah Badi’ah. Kemudian Mbah Badi’ah menikah dengan Mbah Sholeh Mukhtar (Ponpes. Mukhtariyah Syafiiyah Jenu Tuban). Mbah Sholeh menurunkan beberapa putra, di antaranya yaitu Mbah Masyithoh (istri KH. Fathurrahman Abu Said, pendiri Ponpes. Manbail Futuh Jenu Tuban).

Untuk jalur ke Sarang yaitu Nyai Pinang menikah dengan Mbah Ghozali bin Lanah (pendiri Pondok Sarang / MIS). Mbah Ghozali punya putri Mbah Saidah (istri KH. Syuaib). Mbah Saidah punya putra Mbah Ahmad bin Syuaib. Mbah Ahmad punya putri Mbah Mahmudah (istri KH. Zubair Dahlan) yang kemudian berputra Mbah Maimoen Zubair.

Kemudian dari Mbah Singopuro lahir beberapa generasi yang menyebar di Sidoarjo, di antaranya yaitu KH. Agoes Ali Masyhuri Tulangan Sidoarjo. Silsilah secara rinci penulis belum tahu. Barangkali pembaca ada yang tahu bisa komentar.

***

Itulah sekelumit kisah yang bisa pembaca nikmati di buku “Terompah Kiai”.

Buku jelek ini bisa Anda tebus hanya dengan duit 50.000, setara 2 mangkok bakso kikil dengan 2 gelas es degan..
WA 0856 3070 401

***

* cekrekk..!!
Matur suwun sanget Gus KH. Wafiyul Ahdi
Ketua Yayasan PP. Bahrul Ulum Tambakberas Jombang yang telah bersedia memberi Kata Pengantar pada buku gak mutu ini..

Nurul Fahmi

Penulis: Terompah Kiai, Pendidik dan Anggota LTN PC. NU Kab. Tuban

Tags: Kiai Muhdhornahdlatul ulama
Previous Post

Kursi Roda Masuk Masjid

Next Post

Islam itu Agama Cinta Damai

Related Posts

Jejak Laskar Pangeran Diponegoro di Desa Mlorah Rejoso Nganjuk, Mbah Canthing dan Perang Jawa

Jejak Laskar Pangeran Diponegoro di Desa Mlorah Rejoso Nganjuk, Mbah Canthing dan Perang Jawa

by Mukani
April 21, 2025
0

Tumenggung Sri Moyo Kusumo adalah salah satu pejabat di Kerajaan Mataram Islam. Tugas utamanya adalah menikahkan masyarakat. Dia diperkirakan lahir...

Mbah Canthing dan Sejarah Desa Mlorah

Mbah Canthing Sebagai Lurah Pertama Desa Mlorah

by Mukani
April 21, 2025
0

Fakta baru ditemukan dari peta tentang Desa Mlorah masa klasik yang disimpan di Koninklijk Instituut voor Taal Land en Volkenkunde...

Mbah Canthing dan Sejarah Desa Mlorah

Mbah Canthing dan Sejarah Desa Mlorah

by Mukani
April 21, 2025
0

Oleh: Mukani - Dosen STAI Darussalam Krempyang Nganjuk Setelah Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan Belanda ke Sulawesi tahun 1830, banyak...

Cak Ulung, Penggerak Kader Muda Kini Telah Meninggalkan Kita

Cak Ulung, Penggerak Kader Muda Kini Telah Meninggalkan Kita

by Muchamad Rudi C
May 11, 2024
0

Suluk.id - Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun. Angga Ulung Tranggana kerap disapa cak Ulung dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah...

Next Post
islam agama cinta damai

Islam itu Agama Cinta Damai

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Perspektif Humanis dari Dr. Dzinnun Hadi dalam Bincang-Bincang Wanita Karir

Perspektif Humanis dari Dr. Dzinnun Hadi dalam Bincang-Bincang Wanita Karir

May 15, 2025
Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

May 14, 2025
Membangun Komitmen dan Menebar Berkah: Refleksi Dr. Mutrofin tentang Peran Wanita Karier di Era Modern

Membangun Komitmen dan Menebar Berkah: Refleksi Dr. Mutrofin tentang Peran Wanita Karier di Era Modern

May 14, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2025