Kampus bukan hanya ruang akademik, tetapi juga tempat lahirnya semangat kolaborasi dan kepedulian lintas batas. Hal ini tampak nyata saat sembilan mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung diberangkatkan untuk mengikuti program KKN Nusantara 2025, sebuah program nasional yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia untuk mengabdi bersama di tengah masyarakat.
Berangkat pada Sabtu, 6 Juli 2025, pukul 11.00 WIB, dari kampus UIN SATU menuju University Hotel, sembilan mahasiswa ini membawa bekal bukan hanya berupa logistik tetapi juga semangat lintas disiplin yang menjadi kekuatan utama. Mereka adalah representasi dari beragam keilmuan yang dimiliki kampus dari Ilmu Hadis hingga Tadris Fisika, dari Komunikasi Islam hingga Psikologi, dari Tafsir hingga Manajemen Pendidikan Islam.
Nama-nama itu adalah Ahmad Misbakhul Amin (Ilmu Hadis), Dewi Isna Tsamrotu F. (Hukum Keluarga Islam), Saidatun Nisa (Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir), Holly Habib Witjaksono (Ekonomi Syariah), Ari Wijaya (Pendidikan Agama Islam), Shinta Nabila Aliyatul Himmah (Komunikasi dan Penyiaran Islam), Jasmine Isna Prameswari (Tadris Fisika), Nihayatuz Zulva (Psikologi Islam), dan Ussisa Zakiyatul Nur Azzahro (Manajemen Pendidikan Islam). Masing-masing datang dari ruang kelas yang berbeda, tapi kini mereka disatukan oleh satu misi yakni mengabdi bersama, belajar dari masyarakat, dan membangun harmoni sosial.
Kebersamaan ini bukan kebetulan. Ia adalah cermin dari semangat “Indonesia Mini” yang diusung oleh KKN Nusantara. Ketika mahasiswa dari latar belakang akademik yang beragam duduk bersama, menyusun program, dan turun langsung ke lapangan, di situlah nilai-nilai gotong royong dan persatuan benar-benar diuji.
Keberangkatan mereka didampingi oleh Dr. Muhammad Muntahibun Nafis, M.Ag., Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN SATU. Beliau tidak hanya melepas secara administratif, tetapi juga menyertai dengan harapan besar: agar para mahasiswa menjadi representasi kampus yang berintegritas, adaptif, dan kolaboratif.
Menjelang maghrib, rombongan tiba di University Hotel. Suasana baru akan segera menyambut mereka: bertemu mahasiswa dari kampus lain, menyusun program kerja bersama, dan mengenali karakter masyarakat tempat pengabdian.
KKN Nusantara adalah laboratorium sosial yang sesungguhnya. Di sana, kolaborasi tidak lagi dibatasi oleh sekat program studi. Seorang mahasiswa tafsir bisa bekerja sama dengan mahasiswa ekonomi syariah untuk memberdayakan UMKM lokal. Seorang calon guru fisika bisa bersinergi dengan mahasiswa komunikasi untuk membangun kesadaran pendidikan di daerah terpencil.
Dan itulah esensi dari program ini: melatih mahasiswa untuk berpikir lintas batas, berkolaborasi lintas keilmuan, dan mengabdi lintas budaya. Dalam skala kecil, inilah Indonesia yang sesungguhnya beragam, tetapi menyatu dalam tujuan mulia.
Penulis: Ahmad Misbakhul Amin